Saturday, January 1, 2022

Keterbatasan Teori Asam-Basa Lewis

Jika kalian telah beberapa kali membaca materi tentang teori asam dan basa, kalian pasti akan tahu bahwa teori asam-basa tidak hanya berasal dari Arrhenius maupun Bronsted-Lowry. Ada satu teori asam-basa lain yang cakupannya melebihi teori Arrhenius dan Bronsted-Lowry. Teori tersebut dikemukakan oleh G. N. Lewis dan lebih dikenal dengan teori asam-basa Lewis. Menurut teori yang dikemukakannya, Lewis menggolongkan senyawa asam dan basa berdasarkan peran pasangan elektron bebas dalam suatu senyawa.

Menurut Lewis,

Asam adalah akseptor atau spesi penerima pasangan elektron.

Basa adalah donor atau spesi pemberi pasangan elektron.

Semua asam-basa Arrhenius maupun Bronsted-lowry memenuhi pengertian asam-basa Lewis. Teori asam-basa Lewis juga dapat menjelaskan reaksi-reaksi asam dan basa dalam fase gas, padat, dan cair, namun dalam pelarut selain air tanpa melibatkan transfer proton (ion H+). Itulah sebabnya teori asam-basa lewis dikatakan memiliki cakupan yang lebih luas daripada teori Arrhenius dan Bronsted-Lowry.

Monday, January 25, 2021

Kelemahan Teori Asam-basa Arrhenius

Asam dan basa merupakan dua jenis senyawa atau zat kimia yang sering kita temui sehari-hari. Pada awalnya, asam dan basa digolongkan berdasarkan sifat senyawanya. Berikut ini adalah ciri-ciri umum senyawa asam :

  • Berasa masam
  • Bersifat korosif (merusak bahan lain seperti logam)
  • Dapat memerahkan lakmus biru  
  • Larutan dalam air dapat menghantarkan arus listrik
  • Contoh senyawa asam dalam kehidupan sehari-hari adalah asam cuka (asam asetat), air aki (asam sulfat), jeruk (asam sitrat), vitamin C (asam askorbat), dan lain-lain.

Sementara itu, berikut ini adalah ciri-ciri umum senyawa basa :

  • Berasa pahit
  • Bersifat licin
  • Bersifat kaustik (merusak kulit dan menyebabkan iritasi)
  • Dapat membirukan lakmus merah
  • Larutan dalam air dapat menghantarkan arus listrik
  • Contoh senyawa basa dalam kehidupan sehari-hari adalah magnesium hidroksida (obat antacid), kalsium hidroksida (air kapur), natrium hidroksida (sabun), ammonia (pupuk), dan lain-lain.

Sunday, May 12, 2019

Pertanyaan Seputar 'Kuliah di Jurusan Kimia Murni, Why Not?'

Selamat pagiiiiii! Gak nyangka aku udah hiatus dari blog selama beberapa bulan (hmm ‘hiatus’ bahasanya). Beberapa bulan ini emang aku agak sok sibuk di dunia nyata, do’ain aja yaa semoga berkah urusannya, aamiin. Tahun 2019 udah masuk bulan kelima tapi postingan pertama aja baru pagi ini dipublish hahaha. Meskipun libur dari dunia blog, aku gak pernah libur dari pertanyaan-pertanyaan seputar jurusan kimia (^)
Sejak aku publish postingan berjudul ‘Kuliah di Jurusan Kimia Murni, Why Not?’ tahun 2017 lalu, dalam jangka waktu tertentu pasti ada dedek-dedek gemes yang chat aku via LINE. Iya emang, aku emang sengaja kasih ID LINE aku di kolom komentar supaya kalo aku ga buka blog, kalian bisa nanya via LINE. Walaupun LINE juga jarang dibuka sih hehehehe. Buat yang nanya nomor Whatsapp aku dan gak aku kasih, maaf banget yaaa, Whatsapp itu udah penuh sama grup-grup yang kadang bikin kesel juga karena berisik *eh. Sebisa mungkin aku bales kok chat kalian walaupun lama.


BELAJAR KROMATOGRAFI KOLOM CEPAT Part 2

Setelah terlupakan hampir dua tahun, aku mulai berurusan lagi dengan metode pemurnian kromatografi kolom. Dulu aku sempet nulis di blog ini sekilas tentang kromatografi kolom. Niatnya ngejelasin tentang kromatografi kolom cepat, tapi belom kelar udah mager nulisnya. Buat flashback, sila klik link di sini.

Monday, October 1, 2018

SINTESIS ASAM SALISILAT (Pendekatan Diskoneksi)

Bagi kalian mahasiswa jurusan kimia murni yang sudah belajar kimia organik, baik kimia organik 1, 2, bahkan 3, tahap selanjutnya adalah kalian harus memahami bagaimana suatu senyawa organik itu dibuat atau disintesis. Oleh karena itu biasanya di semester selanjutnya akan ada mata kuliah “Sintesis Organik” atau di beberapa universitas diberi nama “Sintesis Kimia Organik”. Umumnya, hampir semua kampus mewajibkan mata kuliah ini, tapi ada beberapa kampus yang tidak mewajibkan mata kuliah ini. Jadi di beberapa universitas tersebut, mata kuliah Sintesis Kimia Organik hanya diwajibkan untuk mahasiswa dengan peminatan kimia organik.
Metode belajar yang paling sering digunakan adalah pendekatan diskoneksi. Apa itu pendekatan diskoneksi? Pendekatan diskoneksi adalah pemutusan ikatan secara imaginer yang digunakan untuk memahami bagaimana suatu senyawa dihasilkan dari bahan awalnya. Jadi dalam mempelajari sintesis kimia organik, kita diajari untuk mendesain suatu senyawa. Biasanya kita hanya diberi tau bagaimana struktur senyawa targetnya, lalu kita ditugaskan untuk mendesain kira-kira senyawa tersebut disintesis dari senyawa apa, dan bagaimana jalurnya.

Tuesday, September 18, 2018

KROMATOGRAFI PERTUKARAN ION

Kromatografi pertukaran Ion (Ion Exchange Chromatography) merupakan teknik analisis yang penting untuk pemisahan senyawa ionik. Teknik ini merupakan bagian dari kromatografi ion. Kromatografi pertukaran ion juga merupakan bagian dari kromatografi cair karena fase gerak yang digunakan berupa cairan atau larutan, melibatkan kolom pemisahan dan detektor untuk menganalisis senyawa yang dielusi dari kolom. Kromatografi pertukaran ion dapat diterapkan untuk penentuan analit yang bersifat ionik, seperti anion anorganik, kation, logam transisi, dan asam organik dengan berat molekul rendah dan bersifat basa. Metode ini dapat digunakan untuk hampir semua jenis molekul bermuatan termasuk protein besar, nukleotida kecil dan asam amino. Metode ini juga sering digunakan untuk identifikasi dan kuantifikasi ion dalam berbagai matriks1.
Kromatografi penukar ion merupakan teknik yang dirancang khusus untuk pemisahan senyawa bermuatan berbeda atau senyawa yang dapat terionisasi, terdiri dari fase gerak dan stasioner/ fasa diam yang serupa dengan teknik kromatografi cair lainnya yang berbasis kolom3-5. Fasa gerak terdiri dari sistem buffer atau penyangga yang berperan untuk memisahkan senyawa campuran. Fase diam biasanya dibuat dari matriks organik yang bersifat inert dengan gugus fungsi terionisasi yang membawa ion bermuatan berlawanan yang dapat dipindahkan5. Analit yang mengandung kation dipisahkan pada kolom  berisi resin penukar kation sedangkan analit yang mengandung anion dipisahkan pada kolom berisi resin penukar anion4.

Wednesday, September 12, 2018

PKL di Industri Farmasi? (Part 2)


Setelah kemaren cerita lumayan panjang tentang alasan kenapa aku PKL lagi dan sedikit tentang CPOB di industri farmasi (klik), kali ini aku mau ceritain tentang apa aja yang aku lakuin selama PKL, mungkin cuma sebagian tapi udah mencakup semuanya kok. Di perusahaan tempat aku PKL ini, aku masuk ke beberapa departemen yang kerjanya di laboratorium, ada namanya Departemen Metode Analisa, Departemen Quality Control, Departemen Research and Development (R&D), dan Departemen Quality Assurance.

Tuesday, September 11, 2018

PKL di Industri Farmasi? (Part 1)


Emang S2 ada PKL? Wajib gak?

Yaelah gak wajib? Kalo aku sih mending liburan aja di rumah…

Dibayar berapa?

***

Wednesday, July 12, 2017

BELAJAR KROMATOGRAFI KOLOM CEPAT? Part 1

Biar postingan kali ini sedikit lebih berfaedah, aku mau sedikit menjelaskan tentang metode pemisahan atau pemurnian senyawa yang biasa dilakukan orang-orang kimia terutama kimia organik. Aku rasa sih orang farmasi juga ngelakuin ini. Pokoknya siapa aja yang butuh, semoga postingan kali ini bermanfaat. 
Selama aku kuliah, permasalahan yang paling sering aku hadapi adalah susah mencari referensi yang menjelaskan dengan sejelas-jelasnya tentang suatu teori atau eksperimen di laboratorium. Banyak sih materi dalam bentuk ppt, word, pdf yang bertebaran kaya meses di atas donat. Tapi ga semuanya bisa kumengerti dengan jelas. Dan setiap kali aku browsing buat cari maksud dari tulisan itu, I found nothing.

Gambar : Parade kolom kala itu 

Saturday, May 21, 2016

Menghitung Jumlah Atom Fe dalam 1 Molekul Hemoglobin

·       Diketahui koefisien difusi hemoglobin adalah 6,9 x 10-11 m2s-1. Koefisien sedimentasi adalah 4,6 x 10-13 s. Hitung berat molekul hemoglobin pada 20Oc. Bila terdapat 1 mol besi per 17000 gram hemoglobin, berapa jumlah atom besi dalam tiap molekul hemoglobin (1 J = 1 kg.m2.s-2) bila v = 0,749 cm3/g dan 𝜌 = 0,9982 g/cm3.
Diketahui :
D     = 6,9 x 10-11 m2s-1
S      = 4,6 x 10-13 s
Ditanya :
a.       Berat molekul Hb?
b.      Jumlah atom Fe dalam tiap molekul Hb?

Monday, May 9, 2016

PROSES REPLIKASI DNA

Sebelum aku nulis panjang lebar mengenai proses replikasi DNA yang njelimet bin ruwet, pengen nanya deh ada yang belum pernah denger kata gen, DNA, dan kromosom? Semoga aja semuanya udah pernah denger, atau kalo ada yang belum, anggep aja udah. Eits jangan protes! aku penulis skenario sekaligus sutradara di postingan ini wkwk. Nehi nehi, aku bakal jelasin semuanya kok, walaupun kita terpisah ratusan mil, walaupun sehari cuma 24 jam, walaupun segalanya terasa aneh kalo aku yang nulis, tetep aja pengertian gen, DNA, dan kromosom engga berubah.
 Well, mungkin pengertian gen, DNA, dan kromosom udah banyak di internet. Aku cuma pengen ngejelasin aja dengan bahasa yang lebih manusiawi mungkin. Gen, adalah urutan DNA tertentu yang mengekspresikan protein atau RNA tertentu. RNA yang dimaksud di sini adalah tRNA dan rRNA. Kenapa disebut urutan DNA tertentu? Sebelum dijawab boleh diliat dulu gambar di bawah ini.
(Sumber : openlab.citytech.cuny.edu)
Karena gen terdiri dari DNA-DNA yang letaknya bersebelahan atau bisa juga disebut berurutan. Nah kumpulan gen-gen tadi disebut dengan genome.  Urutan DNA yang sangat panjang bisa terdiri dari gen dan struktur lain, akan membentuk suatu struktur melingkar yang sangat erat disebut kromosom. Jadi, jika ujung kromosom ditarik, akan menjadi sangat panjang dan merupakan urutan DNA yang terdiri atas gen dan struktur lain. Karena tidak semua DNA pada kromosom adalah gen, maka kromosom tidak dapat diartikan sebagai gen.
Kromosom ini letaknya di inti sel. Pada saat pembelahan sel, inti sel akan membelah terlebih dahulu karena semua informasi genetik berada di dalam inti. Sebelum inti sel membelah inilah terjadi proses replikasi DNA. Jadi proses replikasi DNA terjadi sebelum proses pembelahan sel.
Dulu jaman SMA udah pernah dapet materi macam-macam teori replikasi DNA kan? Yang ada konservatif, semi konservatif, dan dispersif itu loh. Nah, yang terbukti terjadi pada organisme hidup adalah teori semi konservatif, di mana pada tiap pembentukan heliks ganda DNA hanya satu utas yang dibentuk baru sedangkan yang lain dari utas lama.

Oiya perlu diketahui dulu, enzim yang terlibat pada proses replikasi DNA ini adalah sebagai berikut :
1.       Helikase                       : Mengurai molekul DNA untai ganda
2.       Girase                           : Menghilangkan tegangan pada pangkal percabangan replikasi
3.       Protein SSB                 : Mencegah utas tunggal bergabung membentuk kembali heliks ganda
4.       RNA Polimerase          : Sintesis RNA primer
5.       DNA Polimerase I       : Pengisian celah antara dua fragmen okazaki dan membuang RNA primer
6.       Ligase                           : Menyambung dua fragmen okazaki
7.       DNA Polimerase III     : Sintesis perpanjangan utas DNA baru
Ada teori yang menyatakan bahwa bakteri butuh waktu 20 menit untuk melakukan pembelahan sel, sementara manusia membutuhkan waktu 10000 kali lebih lama. Jika dihitung maka pembelahan sel pada manusia terjadi selama 138 hari. Padahal selama ini kita tau bahwa sel kulit manusia membelah selama 3-4 hari. Kalo cewek-cewek pasti tau nih, saran pemakaian masker untuk wajah maupun lulur adalah 3-4 hari sekali, atau paling tidak 2 hari sekali. Kenapa? Karena pembelahan sel manusia terjadi selama 3-4 hari. Dengan memakai masker 3-4 hari sekali maka sel kulit mati akan terangkat dan kulit wajah menjadi bersih. Bukan bukan, ini bukan iklan. Diminum dulu tehnya kak, biar santai.
Terus kalo gitu yang 138 hari itu apa ya? Jadi  penjelasanya, setiap urutan DNA memiliki origin of replication atau sering disebut titik ori. Titik ori inilah yang menginisiasi terjadinya proses replikasi DNA. Mulai galau kan bacanya? Untai DNA akan membuka pertama kali pada titik ori. Yang membuka untai DNA ini adalah helikase. Ketika membuka, protein SSB akan menempel pada masing-masing untai tunggal DNA untuk mencegah pembentukan untai ganda kembali. Kemudian RNA polymerase menginisiasi pembentukan RNA Primer pada masing-masing untai tunggal.
Biasanya pada model pembelajaran, untai tunggal bagian bawah disebut lagging strands, dan untai atas disebut leading strands. Untuk penjelasannya mungkin link ini bisa membantu. Pada leading strand, untai DNA baru disintesis secara kontinu dan searah dengan perpindahan cabang replikasi. Sementara pada lagging strand, untai DNA baru disintesis dalam bentuk fragmen yang disebut fragmen okazaki. Jadi RNA polymerase mensintesis RNA primer pada setiap ujung fragmen okazaki. 
Setelah RNA Polimerase mensintesis RNA Primer maka DNA Polimerase III melanjutkan memperpanjang/ mensintesis untai DNA baru. Setelah selesai, DNA Polimerase akan membuang RNA Primer dan mengisinya dengan untai DNA yang dilanjutkan dengan penyambungan dua fragmen oleh enzim ligase. Proses ini berjalan terus hingga untai DNA habis dan DNA baru pun terbentuk dari untai lama dan untai baru.
Saran aku sih mending liat video animasi replikasi DNA karena itu lebih membantu daripada baca tulisan macam begini. Tapi alangkah lebih baik kalo kita bisa liat video dan baca-baca materinya. Okeee udah dulu ya udah panjang nih, selamat belajar, semoga membantu J

Perbedaan Cara Penyajian Tabel dalam Jurnal Penelitian

Bagi mahasiswa, udah nggak asing lagi bukan sama yang namanya jurnal? Ya, singkatnya jurnal merupakan tulisan hasil dari penelitian yang telah dipublikasikan. Jurnal merupakan kebutuhan tak terpisahkan bagi mahasiswa khususnya yang menyandang predikat sebagai mahasiswa tua atau mahasiswa tingkat akhir. Udah jangan baper, Belanda masih jauh gengs. Selama nafas masih berhembus kalian pasti akan tetap sarjana kok, yang penting semangat aja kejar-kejar dosennya hahahaha. Oke lanjut, jenis jurnal yang dipakai macem-macem. Ada jurnal Indonesia, jurnal internasional, pasti udah gak asing lagi kan sama elsevier? Kalo buat aku ada jurnal yang namanya American chemistry society.  
Di dalam jurnal, pasti sering kalian lihat yang namanya tabel. Tabel ini disajikan untuk data yang sederhana, jika data yang disajikan terlalu rumit maka dianjurkan untuk dibuat grafik. Kalo kalian perhatikan, tata cara penyajian tabel tidak semuanya sama. Kali ini aku pengen membandingkan dua jurnal, dari jurnal Indonesia dan jurnal internasional dari Elsevier. Semuanya udah aku masukin ke tabel, selamat menelaah :D

Tuesday, June 23, 2015

The Chemistry of Your Fruits!

Pernah denger kalimat "No life without chemistry"?
Aku pertama kali denger waktu PMB jurusan 2 tahun lalu. Waktu itu bu dosen yang ternyata dosen biokimia bilang, kimia itu dipake di mana-mana. Jadi kalian (re: meeeeeee! and all of college students majoring in chemistry) should be proud of ur major. Kalo inget waktu jaman SMA, aku memandang kimia sebagai pelajaran ipa yang paling gampang dikerjain soal-soalnya setelah pelajaran biologi. Waktu itu aku ga ngerti apa-apa lah soal kimia, aku lebih suka pelajaran biologi. Orientasiku cuma bisa ngerjain soal UTS, UAS, lulus UN dan SBM..ah kalo yang terakhir males nyebutnya. 
Praktikum yang aku inget jaman SMA cuma praktek buat koloid, ya inget lah secara waktu itu aku disuruh maju sama gebetan hahaha jadi yang diinget gebetannya bukan praktikumnya hix sedih. Tapi aku inget banget waktu guru biologi 'show' ala ala magician nuangin indikator fenolftalein ke larutan berwarna putih and then tralala seketika larutannya berubah jadi ungu. Ternyata sekarang udah jadi hal yang biasa, banget. 
Alhamdulillah sekarang sudah lebih memaknai kimia. Iya iya aku masih ngga ngerti sebenernya bentuk isomer optis dari glukosa kaya apa, aku masih ga ngerti senyawa apa aja yang bentuk kristalnya cubic closed packed atau face centered cubic atau apalah, aku masih ga ngerti rumus-rumus kinetika fasa cair pake nya gimana, aku mah apa hanya remah remah rempeyek :( maksudku aku udah tau lah ilmu ku itu bisa diaplikasikan ke mana.
Jadi kalo dulu sempet bertanya-tanya "Jurusan KIMIA MIPA" itu kerjanya apa, sekarang udah engga lagi. Semua pabrik butuh orang kimia, LIPI, BPOM, BLH, PDAM, Rumah sakit, Lab Forensik, ih masih banyak lagi, jadi guru juga bisa, dosen, wiraswasta. Lapangan pekerjaan udah banyak, tinggal do'a usaha kita nya aja yang dibanyakin.
Nah sekarang aku mau buktiin kalo kimia itu bener-bener ada di mana-mana. Pernah kepikiran ga sih dalam buah-buahan yang kita makan ada apa aja? Apa sih senyawa yang ada di dalamnya, kok bisa buah-buahan ada yang manis ada yang asem? Aku sih ga pernah kepikiran. Baru setelah baca tweet dari @compoundchem aku jadi kepikiran wakakak. Jujur salah ya? 
Jadi ceritanya dulu ga sengaja nemu akun itu di twitter, terus liat updatean nya hwww akun ini menarik banget yo. Kalo share ilmu, pasti disertai gambar yang menarik. Dan ternyata akun-akun berbau kimia gitu banyak banget tapi sayangnya aku belum nemu yang berbahasa indonesia. Aku jadi menyimpulkan sendiri deh bagaimana orang-orang di luar sana memperhatikan sains. Well semalem aku jadi inget aku mimpi dapet nobel heh mimpinya tinggi banget ya muti nehinehi gaboleh nanti kalo jatuh sakit-_-
Langsung aja deh ya aku ambil 3 contoh buah-buahan yaitu stroberi, semangka, dan alpukat. Senyawa yang membuat aroma, warna, dan rasa dari masing-masing buah berbeda lho. Aroma stroberi berasal dari senyawa furaneol dan metoksifuraneol yang konsentrasinya akan naik ketika buah semakin matang dan mencapai konsentrasi maksimum saat semua bagian buah sudah matang. Aroma semangka berasal dari senyawa (Z,Z)-3,6-nonadienal. Warna dari stroberi berasal dari antosianidin dan pelargonidin 3-glukosida sedangkan warna dari semangka berasal dai likopen. Senyawa likopen juga ada pada buah tomat. Bentuk strukturnya bisa dilihat di gambar yang aku dapet dari akunnya @compoundchem 


Sementara alpukat, warna dari alpukat berasal dari senyawa turunan fenol. Senyawa ini akan berubah menjadi kuinon saat bereaksi dengan oksigen di udara. Perubahan senyawa ini menyebabkan warna alpuat berubah menjadi cokelat. Enzim yang membantu perubahan warna pada alpukat ini yaitu enzim polifenol oksidase. Keterangan lebih lanjut liat gambarnya aja deh yaw :3

Tuesday, June 2, 2015

REAKSI PERISIKLIK (2,4,6-OKTATRIENA)

Makalah lagi mut? Iyaaaaa! Iya banget malah. Minggu ini ada tugas buat 4 makalah. Curhat dikit boleh kan ya kan? Jadi ceritanya minggu ini ada tugas dari dosen kimia organik, pemisahan kimia, kimia fisik, sama kimia pestisida. Padahal minggu ini ada monev, terus hari minggu nya aku ada kunjungan industri gitu. Mau ga mau kita cuma bisa ngerjain tugas seadanya kan ya...(krik) oke aku mulai ngeles. Yaudah lah ya langsung aja. Kemaren tugas organik kelompokku dapet materi tentang reaksi perisiklik gitu.Tapi senyawa yang dipake ga boleh sama antara kelompok yang satu sama yang lain. Sialnya kelompokku telat gitu, kelompok lain udah pada nge-tap senyawa yang di buku ada. Ya mau gimana lagi kita cari senyawa lain. Dan akhirnya... voilaaaa kita menemukan senyawa 2,4,6-oktatriena. 
Perjuangan buanget buat cari materi tentang dia. Bahkan ternyata senyawa ini jarang ada, soalnya waktu cari MSDS nya aku ga nemu sama sekali. Kan harusnya minimal ada lah, ga perlu lengkap-lengkap informasinya, tapi itu ga ada loh cyin sedih gak sih jadi eike~ adanya cuma 2,6-dimetil-2,4,6-oktatriena. Mungkin senyawa ini susah dibikinnya, atau mungkin senyawa ini terlalu berbahaya? Nah gara-gara ini senyawa susah dicari aku sampe gambar reaksi sendiri pake chemdraw. Engga kok ga ngarang, itu dipikir dengan hati yang jernih dan suasana hati riang gembira. Tapi kalo masih salah yamaap :(

Wednesday, May 20, 2015

Electrowinning? Emmm... Kata Dosen Sihhhh....

SELAMAT PAGI!
Berhubung kemaren abis kuliah elektrokimia dan dapet jatah presentasi, boleh kan ya transfer ilmu dikit. Kan katanya sampaikanlah walau satu ayat wkwkw. Emm ga gitu juga sih aku cuma takut lupa aja kemaren dosen ngomong apa jadi aku nyatetnya di sini aja lah ya. Abis kalo di catetan suka gitu, suka ilang maksudnya. Soalnya sering lupa nyimpen catetan di mana hehe. Kemaren kan udah ya aku post materi tentang electrowinning yang aku copy dari tugasku. Sekarang mau post penjelasannya, se-penangkapan aku aja sih kalo salah tangkep maapin ya :( hiks

Tuesday, May 19, 2015

ELECTROWINNING

Electrowinning adalah proses elektrokimia yang digunakan untuk mereduksi kation logam ke permukaan katoda dari larutan air yang berasal dari proses pencucian kimia. Electrowinning atau sering disebut sebagai elektro ekstraksi adalah elektrodeposisi (pengendapan) logam dari mineral bijih yang telah dilarutkan ke dalam cairan dan akan diproses menggunakan electrorefining untuk menghilangkan pengotornya.
Electrowinning adalah cara terbaru dan paling efesien digunakan dalam ekstraksi  emas dan perak yang terdapat di air kaya / PLS ( Pregnant Liquid Solution ) dengan prinsip elektrolisa ( reaksi redoks ) dalam sebuah kompartemen. Proses ini melibatkan penggunaan larutan alkali sianida sebagai elektrolit dalam suatu sel.Sebagai anoda dan katoda antara lain dapat menggunakan :
Tabel 2.1 Penggunaan Katoda dan Anoda
Anoda
(+)
Emas
99,99%
Stainless Steel 316
Merkuri dilapisi tembaga
Besi
Katoda
(-)
Perak
99,99%
Stainless Steel 316
Timah
Aluminium
Merkury dilapisi Tembaga, Timbal, Besi, Aluminium
Reaksi sel yang terjadi adalah:
Anoda: 2OH-→ O2 + H2O + 2e-
Katoda: 2Au(CN)2- + 2e-→ 2Au + 4CN- 
Keseluruhan: 2Au(CN)2- + 2OH-→ 2Au + O2 + H2O + 4CN-
              Pada proses electrowinning akan melepaskan gas H+ membuat pH menjadi turun sehingga berisiko mengasilkan gas HCN. Gas ini sangat berbahaya dan bersifat korosif terhadap anoda, untuk itu larutan alkali sianida harus dijaga pada pH 12,5. Prinsip dasar dari electrowinning sebenarnya sama dengan proses electroplating yaitu elektrolisis, hukum faraday dan redoks (reduksi oksidasi).
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda dalam sebuah kompartemen. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan dengan kutub negatif) dan anoda (elektroda yang dihubungkan dengan kutub positif). Aliran listrik dialirkan melalui elektroda yang tercelup di larutan,menyebabkan logam berharga mengendap di katoda.
Pada elektrowinning, energi listrik menyebabkan terjadinya reaksi kimia. Dalam larutan elektrolit, zat terlarut mengalami ionisasi. Kation (ion positif) akan bergerak ke katoda, dan anion (ion negatif) akan bergerak ke anoda. Pada anoda terjadi reaksi oksidasi, yaitu anion (ion negatif) ditarik oleh anoda dan jumlah elektronnya berkurang sehingga bilangan oksidasinya bertambah, sedangkan pada katoda terjadi reaksi reduksi.  
Metode ini hanya dapat dilakukan untuk logam-logam yang keelektropositifannya rendah seperti Cu, Sn, Pb, Ag, Au, Zn, Cr, dan Ni. Jadi metode ini digunakan untuk logam yang tidak bereaksi dengan air, mudah dioksidasi pada anoda, dan mudah direduksi pada katoda. Proses ini akan menghasilkan endapan lumpur logam (cake) pada kutub katoda yang dapat langsung dilebur ( smelting ).

Parameter suatu proses electrowinning dapat dikatakan selesai apabila telah sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengendapnya logam berharga yang diinginkan di katoda dengan kadar yang tinggi. Untuk mengetahui berapa lama suatu proses electrowinning berlangsung hingga mencapai kadar endapan logam berharga yang diinginkan, maka dapat dihitung berdasarkan Hukum Faraday: 
      
w = Ar x i x t / (Z x F)
Keterangan:
W        = berat endapan (gram)
Ar       = berat atom logam (gram)
I          = arus yang digunakan (ampere)
t          = waktu yang digunakan untuk pengendapan logam berharga di katoda
Z         = muatan ion
F          = konstanta faraday, 96.500

Saturday, April 25, 2015

Penentuan Energi Interaksi dengan Komputasi

Pagiiii pagiiii pagiii!!! 
Weekend ini lagi bahagia-bahagianya nih, abisnya UTS udah selesai sih *ups. Beloman deng, masih satu lagi hari senin jam 12.30 siang huff banget kan. Aku libur dari jumat kemaren. Kan kalo senin ga ada UTS aku bisa di rumah dari kamis malem sampe rabu pagi lalala~
Btw jadwal ujian di fakultasku emang rada-rada gimana gitu. Yang lain sehari cuma satu, eh di fakultasku bisa nyampe empat. Tapi alhamdulillah jadwalku cuma sampe tiga kok :") semoga sampe lulus aku ga pernah nemuin jadwal ujian sehari sampe empat. Mungkin kalau hal itu terjadi, lembar jawabku berubah jadi buku gambar yang siap aku gambar-gambarin pelangi ala-ala muti yang ada tulisan penyemangatnya gituuu. Hahaha hayooo yang mau bikin laporan udah ga sabar yhaa~
Jadi dua minggu yang lalu di praktikum kimia fisik aku dapet percobaan penentuan energi interaksi dengan komputasi. Percobaan ini rada-rada menguras emosi gitu, bukan percobaannya sih lebih tepatnya laporannya. Abisnya di internet ga ada, masteran *ups juga ga ada. Ya dapet sih laporan temen, tapi laporan temen dikit banget dan dapetnya pas aku udah nulis satu setengah lembar. Terpaksa adinda menulis laporan ini pure tanpa nyontek punya orang.
Sesuai judulnya, di percobaan ini kita pake laptop sama komputer lab. Di laptop udah ada software chemcraft, gaussview, sama notepad++. Jadi laptop ini kita pake buat nulis zmatrix dari senyawa yang mau kita hitung energi interaksinya pake software nwchem yang udah ada di komputer lab. Kebetulan kelompokku dapet senyawa alanin sama logam kalium. Alanin ini nanti dihitung energi interaksinya sebelum dan sesudah direaksikan dengan logam kalium. Langkah pertama yang kita lakukan adalah ketik zmatriks dari alanin di notepad++, setelah itu save, pindah flashdisk, copy ke komputer lab. di komputer kita hitung energi interaksinya dengan K pake software nwchem.
Oh iya metode yang kita pake yaitu ab initio. sedangkan prinsipnya adalah interaksi antar molekul dengan melakukan pemodelan molekul berdasarkan panjang ikatan, sudut, dan dihedral. Ab initio adalah salah satu metode perhitungan kimia komputasi yang mepunyai akurasi paling tinggi dibanding metode lainnya, namun sebagai konsekuensi dari pencapaian ketelitian yang tinggi dari metode ini, diperlukan waktu yang lama untuk operasinya sehingga hanya mungkin diterapkan pada molekul-molekul kecil (Jensen, 1999). 
Pada percobaan ini software yang digunakan adalah nwchem, chemcraft, notepad++, dan gaussview. Nwchem adalah software kimia komputasi untuk perhitungan ab initio baik dengan metode mekanika kuantum atau dinamika molekuler (Jensen, 1999). Chemcraft merupakan salah satu software aplikasi kimia yang penggunaannya lebih diutamakan untuk kepentingan visualisasi molekul. Chemcraft dapat digunakan untuk membuat koordinat kartesian yang dibutuhkan pada perhitungan nwchem. Gaussview adalah software yang dapat digunakan untuk menampilkan molekul yang akan dioptimasi. Notepad++ adalah sebuah penyunting teks dan penyunting kode sumber yang berjalan di sistem operasi windows. Sistem operasi yang digunakan adalah Linux Kubuntu yang merupakan sistem operasi berbasis teks. 
Hasil yang diperoleh yaitu energi interaksi alanin, K, dan alanin-K. Energi interaksi totalnya diperoleh dari pehitungan :
Energi interaksi = (Eala...K) - (Ealanin + Ek)
Jenis interaksi yang terjadi antara alanin dengan K adalah gaya tarik dipol-dipol terinduksi. Hal ini karena alanin merupakan molekul yang sifatnya non polar dan K jika dalam senyawa cenderung polar. Sesuai teori, gaya tarik dipol-dipol terinduksi adalah gaya yang terbentuk antara molekul polar dan molekul non polar. Ketika molekul polar bertemu non polar, molekul polar akan menginduksi molekul non polar. Akibatnya, molekul non polar memiliki dipol terinduksi.
Well itu adalah jawaban yang aku dapet sebelum ngumpulin laporan. Padahal udah nanya-nanya sama yang lebih tua, tetep aja ujungnya salah. Katanya sih yang bener adalah interaksi ion dipol. Aku ga ngerti alesannya apa, tapi menurutku karena alanin itu sifatnya polar. Loh? kok gitu. Iya emang gitu, aku juga bingung di internet ada yang bilang alanin itu non polar, trus ada yang bilang polar. Biar adil jadiin semipolar aja kali ya, plis tolong tabok aku yang suka ngarang-ngarang teori sendiri :(
Gaya intermolekuler adalah gaya aksi di antara molekul-molekul yang menimbulkan tarikan antar molekul dengan berbagai tingkat kekuatan. Ada 3 jenis gaya intermolekuler yaitu gaya dipol-dipol, gaya london, dan ikatan hidrogen. Gaya dipol-dipol dibagi menjadi dua yaitu dipol-dipol dan dipol-dipol terinduksi.
Perbedaan alanin sebelum dan sesudah diinteraksikan dapat dilihat dari energi interaksinya. Di mana alanin memiliki energi interaksi yang lebih positif dari energi interaksi alanin-K. Kalau mau liat zmatriks buka nya yang file .out di notepad++ yaaa~

Nah zmatriks ini kalo dibuka pake chemcraft hasilnya semacam ini:
Unyu kan K nya nyempil-nyempil gimana gitu :") 
Jadi inget dulu pernah kesel sama fisika gara-gara pelajarannya gajelas masa bola nge-gelinding aja diitung. Tapi ternyata masih mending fisika, bola yang diitung bener-bener keliatan wujudnya. Nah sementara kimia, bola gaib nge-gelinding yang diitung. Noh mirip bola kan atom nya? 
 Udahan yaa bye mwah :*

Sunday, April 12, 2015

HERBISIDA PARAQUAT

HAI LAGIII :D
Tadi udah kan bahas soal Aspirin, sekarang aku pengen bahas tentang herbisida jenis Paraquat. Jadi ceritanya ini juga tugas kuliah gicuuu, tugas kimia pestisida. Barengan sama tugas IKO tadi. Minggu kemaren mereka bener-bener nyaris bikin aku bunuh diri wakakak gak deng kan aku setrong. Aku belum nikah masa udah bunuh diri *eh wkwk langsung aja deh yaaa
Secara istilah, herbisida adalah suatu senyawa kimia baik senyawa oganik maupun anorganik yang dapat digunakan untuk mengendalikan atau menekan pertumbuhan gulma. Gulma adalah tumbuh - tumbuhan (tidak temasuk jamur) yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan kerugian bagi tujuan manusia. Herbisida dapat digolongkan berdasarkan beberapa faktor yang diantaranya selektivitas, waktu aplikasi, formulasi, daya kerjanya, cara penggunaan, dan golongan bahan aktifnya.

ASPIRIN (Asam Asetilsalisilat)


Kali ini aku mau posting tentang tugas aku yaaah. Tugas mata kuliah industri kimia organik, wuiiih keren kan biar besok bisa bikin industri kimia organik sendiri gitu deh wkwkwk. Setelah salah ambil tema gara-gara katanya sih kurang kekimiaan, setelah perjuangan panjang searching di mbah gugel loveyouso lah mbah, dan mikir keras gara-gara gak semua materi ada di internet, ketemu deh materi tentang aspirin. Aku ga akan bahas proses produksi di pabriknya yhaaa soalnya aku kan anak laboratorium gicuuu jadi aku bahas mekanisme reaksinya aja okay?!

Esterifikasi asam karboksilat berlangsung melalui serangkaian tahap protonasi dan deprotonasi. Oksigen karbonil diprotonasi dengan katalis H2SO4 pekat. H2SO4 dalam larutan akan terurai menjadi H+ dan SO4-. Proton H2SO4 akan diikat oleh asam salisilat pada gugus –OH nya. Sehingga asam salisilat bermuatan positif dalam keadaan ini ikatan H+ lebih kuat dibanding ikatan H pada OH sehingga dengan adanya gugus asetil dari asam asetat anhidrat akan tersubtitusi. Selanjutnya alkohol nukleofilik menyerang karbon positif, dan eliminasi air akan menghasilkan ester yang dimaksud. Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (terhadap demam), dan anti-inflamasi (peradangan). Aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan jantung. Kepopuleran penggunaan aspirin sebagai obat dimulai pada tahun 1918 ketika terjadi pandemik flu di berbagai wilayah dunia. 
Awal mula penggunaan aspirin sebagai obat diprakarsai oleh Hippocrates yang menggunakan ekstrak tumbuhan willow untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Kemudian senyawa ini dikembangkan oleh perusahaan Bayer menjadi senyawa asam asetilsalisilat yang dikenal saat ini.
Konsumsi asetosal selalu meningkat bahkan tahun 1997 di Amerika diperkirakan mencapai 20 ribu ton setahun. Di Indonesia obat bermerek yang mengandung asam asetilsalisilat dalam bentuk sediaan tablet saja telah mencapai lebih dari 30 nama, belum lagi bentuk sediaan lainnya, dan ditambah lagi sediaan generik yang banyak beredar di pasaran. Jika dihitung, jumlah obat yang mengandung asetosal yang beredar di masyarakat sudah demikian banyaknya (hingga saat ini belum ada data yang valid) dan hal ini memerlukan pengawasan mutu yang tidak mudah untuk dilakukan (Anonim, 2007; Matias et al., 2004).
Serbuk asam asetilsalisilat dari tidak berwarna atau kristal putih atau serbuk atau granul kristal yang berwarna putih. Asam asetilsalisilat stabil dalam udara kering tapi terdegradasi perlahan jika terkena uap air menjadi asam asetat dan asam salisilat. Nilai titik lebur dari asam asetilsalisilat adalah 135oC. Asam asetilsalisilat larut dalam air (1:300), etanol (1:5), kloroform (1:17) dan eter (1:10-15), larut dalam larutan asetat dan sitrat dan dengan adanya senyawa yang terdekomposisi, asam asetilsalisilat larut dalam larutan hidroksida dan karbonat (Clarke, 2005). Struktur Aspirin (Mulyono, 2008) :

Aspirin bereaksi hidrolisis dengan NaOH sebagai berikut :
Aspirin juga bereaksi hidrolisis dengan air sebagai berikut :
Aspirin adalah senyawa turunan asam salisilat yang dapat disintesis melalui reaksi esterifikasi. Esterifikasi adalah reaksi pengubahan dari suatu asam karboksilat dan alkohol menjadi suatu ester dengan menggunakan katalis asam. Reaksi ini juga sering disebut esterifikasi Fischer. Ester adalah suatu senyawa yang mengandung gugus -COOR dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril.
Dalam hal ini asam salisilat berperan sebagai alkohol karena mempunyai gugus –OH , sedangkan anhidrida asam asetat tentu saja sebagai anhidrida asam. Ester yang terbentuk adalah asam asetil salisilat (aspirin). Gugus asetil (CH3CO-) berasal dari anhidrida asam asetat, sedangkan gugus R-nya berasal dari asam salisilat.

Esterifikasi asam karboksilat berlangsung melalui serangkaian tahap protonasi dan deprotonasi. Oksigen karbonil diprotonasi dengan katalis H2SO4 pekat. H2SOdalam larutan akan terurai menjadi Hdan SO4-. Proton H2SO4 akan diikat oleh asam salisilat pada gugus –OH nya. Sehingga asam salisilat bermuatan positif dalam keadaan ini ikatan Hlebih kuat dibanding ikatan H pada OH sehingga dengan adanya gugus asetil dari asam asetat anhidrat akan tersubtitusi. Selanjutnya alkohol nukleofilik menyerang karbon positif, dan eliminasi air akan menghasilkan ester yang dimaksud.

Kalo masih ga ngerti liat mekanisme esterifikasi secara umum dulu aja kaya gini :

Jadi kan kita pakai katalis waktu mau bikin ester. Katalisnya berupa asam, tau kan asam pasti punya H+? Nah H+ ini yang melakukan protonasi ke karboksilat. Protonasi itu gampangnya sih penambahan H+. Tapi saat protonasi ini mekanismenya oksigen yang ada di ikatan karbonil C=O yang menyerang H+ ya jadi bukan H yang nyerang O. Karna kalo di kimia organik yang negatif itu selalu yang menyerang duluan. Nah udah kan si H nempel tuh di O karbonil, karena ada H, si O jadi cenderung bermuatan positif. Karena muatannya positif, karbon karbonil jadi ikut ga stabil kan, dia (C) jadi gampang diserang sama O dari alkohol. Waktu si alkohol nempel ke C, ikatan rangkap dari karbonil jadi putus.
O dari alkohol yang nempel ke karbon muatannya cenderung positif, jadi dia gak stabil gitu. Maka dari itu, H dari alkohol lepas. H yang lepas itu terprotonasi ke O yang ada di asam karboksilat. Jadi ada gugus -OH2 gitu deh. Nah gugus -OH2 ini gugus pergi yang baik katanya literatur sih gitu. Yaiya juga sih bisa diliat kan dia punya tiga tangan kan ga stabil jadinya cenderung bermuatan positif. Setelah -OH2 ini lepas, si C jadi kekurangan elektron gitu kan. Nah abis itu ada deprotonasi dari H yang ada di O karbonil. Elektron yang dari O karbonil membentuk ikatan rangkap lagi. Jadi deh ester  sama air :")
Udaaah yaaa sampe di sini aja. Sebenernya aku takut sih nulis beginian, takut salah huft. Takut dibaca sama yang lebih ahli trus ternyata ada yang salah kan malu-maluin. Tapi insyaallah si engga yhaa kan muti udah belajar wkwkwk bye! selamat belajar ;)

Tuesday, March 10, 2015

SERBA-SERBI MINYAK CENGKEH

Ceritanya malem ini lagi belajar buat pretest besok gituuu. Diposting sekalian lah biar hits hahaha. Engga lah aku cuma pengen berbagi ilmu. Kalo dirasa ga perlu kan tinggal gausah baca. Blog aku ini, kan suka-suka aku mau posting apa *ceritanya lagi judes* hahaha. Besok praktikum pertama kimia organik loooh. Bisa dibilang masih cukup pagi untuk memulai praktikum secara selama 3 semester kemaren, praktikum selalu dimulai minggu ke tiga, itu pun baru asistensinya. Yaudah deh langsung aja yaa kalo ngomongin minyak cengkeh, tentu gak akan lepas dari tanaman penghasil minyak cengkehnya yakan yakan hehehe. 


Jadi gini, Cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras. Daun cengkeh berwarna hijau dan berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan pangkalnya menyudut,rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5-12,5 cm. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan, dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh kering akan berwarna cokelat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri. Tumbuhan cengkeh akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar matahari langsung. Di Indonesia. cengkeh cocok ditanam baik di daerah dataran rendah dekat pantai maupun di pegunungan pada ketinggian 900 meter di atas permukaan laut (Thomas, 1992)
Bunga cengkeh merupakan hasil utama tanaman cengkeh selain ganggang dan daunnya. Hasil penyulingan cengkeh berupa minyak atsiri atau terkenal dengan nama clove oil. Semua bagian tanaman, yaitu akar, batang, daun, dan bunganya mengandung minyak, tetapi kadar minyak paling tinggi terdapat pada bunga (20%), sementara bagian lainnya hanya 4-6%. Minyak cengkeh mengandung 70-93% eugenol (C10H12O2) (Kardinan, 2005)
Minyak daun cengkeh adalah minyak atsiri yang diperoleh dari penyulingan daun dan ranting tanaman cengkeh. Minyak daun cengkeh hasil penyulingan rakyat sering kali berwarna hitam kecokelatan dan kotor, sehingga untuk meningkatkan nilai jual dari minyak tersebut,perlu dilakukan pemurnian. Dari beberapa hasil pemurnian menunjukkan bahwa minyak dapat dimurnikan dengan metoda adsorpsi dan pengkelatan. Komponen minyak daun cengkeh dapat dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama adalah senyawa fenolat dengan eugenol sebagai komponen terbesar (70-80%). Kelompok kedua adalah senyawa non fenolat yaitu β-kariofeilen, α-kubeben, α-kopaen, humulen, δ-kadien, dan kadina 1,3,5 trien dengan β-kariofeilen sebagai komponen terbesar (15-20%). Eugenol mempunyai flavor yang kuat dengan rasa yang sangat pedas dan panas (Sastrohamidjojo, 2002)
Eugenol merupakan senyawa utama penyusun minyak cengkeh yang merupakan rumus molekul C10H12O2 dengan berat molekul 164,02. Penamaan secara IUPAC adalah 3(4-hidroksi 5-fenil) propena. Nama lain dari eugenol adalah 4-hidroksi, 3-metoksi, 1-alkil benzena. Adapun rumus strukturnya :
Kandungan eugenol dalam minyak cengkeh sekitar 70-90%. Eugenol memiliki titik didih 225oC, tidak larut dalam air namun larut dalam alkalis berair untuk membentuk anion fenolat. Eugenol bersifat asam dan dalam suhu kamar berupa cairan tidak berwarna atau sedikit kekuningan, berbau khas dan apabila terkena kulit rasanya perih. Eugenol larut dalam pelarut organik seperti eter dan larut dalam asetat dan tidak larut dalam air (Nimitz, 1991)

Daftar Pustaka
Kardinan, A. 2005. Tanaman Pengusir dan Pembasmi Nyamuk. Jakarta : Andromeda Pustaka.
Nimitz, S. J. 1991. Experiment in Organic Chemistry : from Microsale to Macroscale. Englewood cliffs : Prentice Hall.
Sastrohamidjojo, H. 2002. Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta : Kimia FMIPA UGM.
Thomas, A. N. S. 1992. Tanaman Obat Tradisional. Yogyakarta : Kanisius.