Jika kalian
telah beberapa kali membaca materi tentang teori asam dan basa, kalian pasti
akan tahu bahwa teori asam-basa tidak hanya berasal dari Arrhenius maupun
Bronsted-Lowry. Ada satu teori asam-basa lain yang cakupannya melebihi teori
Arrhenius dan Bronsted-Lowry. Teori tersebut dikemukakan oleh G. N. Lewis dan
lebih dikenal dengan teori asam-basa Lewis. Menurut teori yang dikemukakannya,
Lewis menggolongkan senyawa asam dan basa berdasarkan peran pasangan elektron
bebas dalam suatu senyawa.
Menurut Lewis,
Asam adalah
akseptor atau spesi penerima pasangan elektron.
Basa adalah
donor atau spesi pemberi pasangan elektron.
Semua asam-basa Arrhenius maupun Bronsted-lowry memenuhi pengertian asam-basa Lewis. Teori asam-basa Lewis juga dapat menjelaskan reaksi-reaksi asam dan basa dalam fase gas, padat, dan cair, namun dalam pelarut selain air tanpa melibatkan transfer proton (ion H+). Itulah sebabnya teori asam-basa lewis dikatakan memiliki cakupan yang lebih luas daripada teori Arrhenius dan Bronsted-Lowry.
Asam Lewis
Selain
didefinisikan sebagai akseptor pasangan elektron, asam lewis juga diketahui sebagai
spesies kimia (atom, molekul, atau ion) yang memiliki orbital kosong dan bersifat
elektrofil. Ketika berikatan dengan basa lewis, asam lewis menempati orbital LUMO
(Lowest Unoccupied Molecular Orbital).
Contoh asam
lewis:
- Ion H+ (atau proton) dapat dianggap sebagai asam lewis ketika berada dalam bentuk ion onium seperti H3O+.
- Kation unsur blok d yang menunjukkan bilangan oksidasi tinggi dapat bertindak sebagai akseptor pasangan elektron. Contoh kation tersebut adalah Cu2+, Fe2+, Fe3+, dll.
- Kation logam seperti Mg2+ dan Li+ dapat membentuk senyawa koordinasi dengan air yang bertindak sebagai ligan. Kompleks aquo ini dapat menerima pasangan elektron dan berperan sebagai asam lewis.
- Karbokation seperti H3C+ dan spesies trigonal planar lainnya cenderung menerima pasangan elektron.
- Pentahalida dari unsur golongan VA berikut dapat bertindak sebagai asam Lewis – Antimon, Arsen, dan Fosfor.
Basa Lewis
Kebalikan dari
asam lewis, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, basa lewis merupakan spesi
yang dapat mendonorkan pasangan elektron. Basa lewis adalah spesi yang kaya
akan elektron sehingga bersifat nukleofil. Umumnya basa lewis ditemui dalam bentuk
anion dan spesinya menempati orbital HOMO (Highest Occupied Molecular
Orbital).
Contoh basa
lewis:
- Piridin dan turunannya memiliki pasangan elektron bebas, sehingga senyawa ini dapat diklasifikasikan sebagai basa lewis.
- Senyawa di mana Oksigen, Sulfur, Selenium, dan Telurium (yang termasuk golongan VI A dari Tabel Periodik) menunjukkan bilangan oksidasi -2 umumnya merupakan basa lewis. Contoh senyawa tersebut termasuk air dan keton.
- Anion sederhana yang memiliki pasangan elektron juga dapat bertindak sebagai basa lewis dengan menyumbangkan elektronnya. Contoh anion tersebut termasuk H– dan F–. Bahkan beberapa anion kompleks, seperti anion sulfat (SO42-) dapat menyumbangkan pasangan elektron.
- Sistem yang kaya akan elektron (seperti benzena, etena, dan etena) menunjukkan kemampuan menyumbangkan pasangan elektron yang besar.
Reaksi Asam dan Basa Lewis
Karena cakupan
asam-basa lewis cukup luas, maka banyak sekali contoh reaksi antara asam dan
basa lewis. Dalam kimia organik, asam lewis memainkan peran penting sebagai
katalis pada reaksi alkilasi Friedel-Crafts. Dalam reaksi tersebut, AlCl3
menerima pasangan elektron bebas milik ion klorida yang mengarah pada
pembentukan AlCl4–.
Reaksi ini juga
mengarah pada pembentukan ion karbonium yang sangat elektrofilik dan bertindak
sebagai asam lewis yang kuat. Reaksi kimianya dapat dituliskan sebagai berikut.
RCl + AlCl3 ⟶
R+ + AlCl4–
Basa lewis
memiliki peranan besar karena digunakan untuk modifikasi selektivitas dan
aktivitas katalis logam. Dalam pembuatan obat-obatan, katalis asimetris
merupakan bagian penting dari sintesis enantioselektif. Untuk membentuk katalis
asimetris, seringnya digunakan basa lewis yang memiliki struktur kiral.
Beberapa basa lewis
memiliki kemampuan untuk membentuk banyak ikatan dengan asam lewis. Senyawa ini
juga disebut 'basa lewis multidentat' atau 'agen pengkelat' dan memiliki
berbagai aplikasi industri dan pertanian. Contoh lain reaksi asam dan basa
lewis dapat dilihat pada gambar berikut.
Keterbatasan Teori Asam-Basa Lewis
- Konsep ini tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan relatif asam dan basa.
- Pembentukan senyawa koordinasi adalah proses yang lambat tetapi reaksi asam-basa berlangsung cepat. Teori Lewis tidak dapat menjelaskan perilaku ini.
- Asam protonat (H2SO4, HCl, HNO3) tidak membentuk ikatan koordinat dengan basa dan karenanya tidak termasuk dalam asam lewis.
- Aktivitas katalitik dari banyak asam disebabkan oleh ion H+. Karena asam lewis tidak selalu mengandung hidrogen maka banyak asam lewis tidak dapat memiliki aktivitas katalitik.
- Byjus.com
- Zigya.com
- Chemed.chem.purdue.edu
- Chem.libretext.org
- Thefactfactor.com
- Studiobelajar.com
- Buku Kimia Kelas XI Erlangga Michael Purba
No comments:
Post a Comment