HAI LAGIII :D
Tadi udah kan bahas
soal Aspirin, sekarang aku pengen bahas tentang herbisida jenis Paraquat. Jadi
ceritanya ini juga tugas kuliah gicuuu, tugas kimia pestisida. Barengan sama
tugas IKO tadi. Minggu kemaren mereka bener-bener nyaris bikin aku bunuh diri wakakak
gak deng kan aku setrong. Aku belum nikah masa udah bunuh diri *eh wkwk
langsung aja deh yaaa
Secara istilah,
herbisida adalah suatu senyawa kimia baik senyawa oganik maupun anorganik yang
dapat digunakan untuk mengendalikan atau menekan pertumbuhan gulma. Gulma
adalah tumbuh - tumbuhan (tidak temasuk jamur) yang tumbuh pada tempat yang
tidak diinginkan sehingga menimbulkan kerugian bagi tujuan
manusia. Herbisida dapat digolongkan berdasarkan beberapa faktor yang
diantaranya selektivitas, waktu aplikasi, formulasi, daya kerjanya, cara
penggunaan, dan golongan bahan aktifnya.
Berdasarkan
seletivitasnya, herbisida dibagi menjadi 2 kelompok yakni :
- Herbisida
selektif (spektrum sempit) adalah herbisida hanya mampu mematikan gulma
dari golongan atau jenis tertentu saja.
- Herbisida
non-selektif (spektrum luas atau broad spectrum atau general weed killer)
adalah herbisida yang mampu mematikan gulma hampir untuk semua golongan atau
jenis.
Berdasarkan daya
kerjanya, herbisida dibedakan menjadi 2 yakni:
1. Herbisida
kontak, yaitu herbisida yang bekerja dengan cara menghasilkan radikal hidrogen
peroksida yang memecahkan membran sel dan merusak seluruh konfigurasi sel.
Herbisida kontak hanya mematikan bagian tanaman hidup yang terkena larutan,
jadi bagian tanaman dibawah tanah seperti akar atau akar rimpang tidak
terpengaruhi, dan bagian tanaman didapat kembali dan roses kerja pada herbisida
ini pun sangat cepat. Contoh : Gramoxone atau paraquat.
2. Herbisida
sistemik, yaitu herbisida yang cara kerjanya ditranslokasikan ke seluruh tubuh
atau bagian jaringan gulma, mulai dari daun sampai keperakaran atau sebaliknya.
Cara kerja herbisida ini membutuhkan waktu 1-2 hari untuk membunuh tanaman
pengganggu tanaman budidaya (gulma) karena tidak langsung mematikan jaringan
tanaman yang terkena, namun bekerja dengan cara menganggu proses fisiologi
jaringan tersebut lalu dialirkan ke dalam jaringan tanaman gulma dan mematikan
jaringan sasarannya seperti daun, titik tumbuh, tunas sampai ke perakarannya.
Contoh : Round up atau glifosfat.
Paraquat (1,1−dimethyl,4,4−bipyridylium) merupakan
suatu herbisida golongan bipyridylium. Paraquat adalah herbisida yang paling beracun yang dipasarkan selama 60 tahun terakhir. Namun, paraquat merupakan herbisida ketiga yang paling banyak digunakan di
dunia, dan di sebagian besar negara di mana
ia dapat digunakan tanpa pembatasan. Gramoxone, diproduksi
oleh Syngenta, adalah nama dagang yang paling umum untuk paraquat, namun herbisida juga dijual dengan banyak nama berbeda oleh produsen yang berbeda.
Bahan aktif : Paraquat diclorida 2764/l
Formulasi :
2769 g/l
Jenis gulma : Daun lebar (Ageratum conyzoides), sempit dan
teki di pertanaman albizia
fakata
Dosis : 1,5-3 l/ha
Tanaman
utama : Cengkeh, kakao, kelapa sawit, karet, kopi, lada
Waktu
aplikasi :
2 minggu sebelum penanaman tanaman utama
Paraquat mempunyai
ciri berupa:
a. Berupa
massa padat, tetapi biasanya dalam bentuk konsentrat 20-24%
b. Berat
molekul 257,2 d
c. Ph
6,5 – 7,5 dalam bentuk larutan
d. Titik
didih pada 760 mmHg sekitar 175oC – 180oC.
e. Berwarna
kuning keputihan dan berbau seperti ammonia
g. Stabil
dalam larutan asam atau netral dan tidak stabil dalam senyawa alkali
h. Tidak
aktif akibat paparan sinar ultraviolet.
Paraquat merupakan
herbisida golongan bipyridilium atau ada yang menyebutnya termasuk golongan
piridin. Hal ini karena paraquat disintesis dari senyawa piridin melalui
mekanisme reaksi kopling. Dua molekul piridin dikopling menggunakan natrium
amida yang diikuti reaksi oksidasi menghasilkan senyawa
4,4’-bipiridin.
4,4’-bipiridin ini
selanjutnya bereaksi melalui mekanisme reaksi metilasi dengan klorometana
menghasilkan senyawa paraquat. Reaksi metilasi merupakan reaksi penggantian
suatu atom atau molekul dengan gugus metil. Di mana dalam reaksi ini sumber
elektrofil metil yang digunakan berasal dari klorometana. Berikut reaksi dalam
sintesis paraquat :
Penggunaan
herbisida paraquat untuk pengendalian gulma diharapkan dapat menekan
pertumbuhan gulma lebih efektif dan efisien. Herbisida paraquat termasuk
herbisida kontak non selektif. Molekul herbisida ini setelah mengalami
penetrasi ke dalam daun dan bagian lain yang hijau, bila terkena sinar matahari
akan bereaksi menghasilkan hidrogen peroksida yang dapat merusak membran sel
dan seluruh organ tanaman. Oleh karena itu tanaman kelihatan terbakar, namun
herbisida ini tidak mematikan organ perbanyakan gulma yang ada di dalam tanah.
Herbisida ini berspektrum luas dapat mengendalikan beberapa jenis gulma rumput
dan daun lebar dan hanya mematikan bagian tanaman yang berwarna hijau
(Tjitrosoedirdjo et al., 1984 it.,Hardiastuti et al, 2005)
Karakteristik dari paraquat adalah tidakdapat diserap oleh bagian
tanaman yang tidak hijau seperti batang dan akar serta tidak aktif ditanah. Ketidakaktifan tersebut disebabkan adanya reaksi antara
dua muatan ion positif pada paraquat dan ion negatif mineral tanah sehingga
molekul positif paraquat terabsorbsi kuat dengan lapisan tanah dan tidak aktif lagi.
Penetrasi paraquat terjadi melalui daun. Aplikasi paraquat
akan lebih
efektif apabila ada sinar matahari karena reaksi
keduanya akan menghasilkan hidrogen
peroksida yang merusak membran sel.
Cara kerja paraquat
yaitu menghambat proses
dalam fotosistem I, yaitu mengikat elektron bebas hasil fotosistem dan mengubahnya menjadi elektron radikal bebas. Radikal bebas yang terbentuk akan diikat oleh
oksigen membentuk superoksida yang bersifat sangat aktif.
Superoksida tersebut mudah bereaksi dengan
komponen asam lemak tak jenuh dari
membran sel, sehingga akan menyebabkan rusaknya
membran sel dan jaringan tanaman (Pusat Informasi
Paraquat, 2006).
Pada
lingkungan Herbisida Paraquat bila
terdisosiasi akan membentuk kation dalam larutan tanah dan akan difiksasi oleh
pertukaran kation pada muatan negatif permukaan koloid tanah. Sebagai herbisida
kationik, paraquat akan terionisasi sempurna dalam larutan tanah membentuk
kation divalen dengan muatan positif terdistribusi di sekeliling molekul, dan
paraquat akan segera teradsorpsi dan menjadi tidak aktif ketika kontak dengan
koloid tanah (Muktamar, dkk. 2003). Koloid mineral dan organik tanah adalah
komponen aktif tanah yang mempunyai peranan sangat penting dalam proses
adsorpsi dan desorpsi herbisida di dalam tanah dan lingkungan. Ikatan Paraquat
yang terdisosiasi dengan koloid berbentuk ikatan kovalen sehingga fiksasi
residu herbisida ini sangat kuat, sehingga menjadi tidak aktif di dalam tanah.
Paraquat dapat masuk dalam ikatan antar lapisan kristal liat sehingga sangat
kuat difiksasi secara kovalen. Afinitas mineral tanah terhadap paraquat sangat
tinggi pada konsentrasi paraquat rendah, tetapi dengan semakin tinggi konsentrasinya
di dalam tanah dimana kapasitas adsorpsinya telah terjenuhi maka paraquat akan
terkonsentrasi pada larutan tanah.
Tingginya
konsentrasi paraquat dalam larutan tanah, apabila datang hujan, paraquat akan
terbawah oleh aliran perkolasi ke dalam tubuh tanah dan masuk ke dalam sistem
drainase sehingga dapat mencemari lingkungan. Adsorpsi herbisida oleh partikel
tanah akan menyebabkan herbisida tersebut tidak efektif dalam mengendalikan
gulma dan bila akumulasinya di dalam tanah tinggi, maka hal ini merupakan suatu
residu yang dapat mencemari lingkungan.
wuih buat blog, suwun banget
ReplyDeletebantu banget, mut
kan blog sejak SMP zaa, emg kuliah jurusan apa btw kok pestisida-pestisidaan wkw
DeleteDari sekian panjangnya penjelasan, cuma ngerti kalo paraquat diclorida itu asam. Tapi, mendekati garam juga ya, kalo diliat dari pH-nya.
ReplyDeletekalo begitu paraquat itu bahan yg tidak termasuk produk ramah lingkungan ya ? lalu apa solusinya <
ReplyDeleteSekarang kan sudah banyak bahan pestisida yang lebih ramah lingkungan, walaupun namanya pestisida tetap racun yang dalam jumlah banyak berbahaya setidaknya yg sekarang beredar sudah lebih ramah lingkungan. Setahu saya salah satunya ada yg bahan aktifnya senyawa karbamat turunan urea. Kalau tidak salah ingat sih hehe
DeleteCara buat parakuat diklorida?
ReplyDeleteJadi kalau mau buat sendiri paraquat yg ramah lingkunagan, bahan nya dri apa.
ReplyDeleteBukan paraquat yg ramah lingkungan. Karena paraquat merujuk satu nama. Jadi yang bisa dibuat adalah pestisida yang ramah lingkungan. Kalau mau yang alami, ya dari daun pepaya, cabai, dll.
Delete