Monday, May 14, 2012

Manfaat Tanaman Jagung


Setelah penulis mengenali jagung, ternyata banyak manfaatnya. Menurut Retno (2008:4), manfaat tanaman jagung antara lain:
1.   Biji jagung
         Dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi bagi manusia terutama pada masyarakat miskin ketika harga pangan mahal. Agar menarik dapat dibuat berbagai bentuk makanan berupa nasi jagung (brabuk = Bahasa Jawa), bubur jagung, jagung bakar, bakwan jagung, dapat juga dibuat dalam bentuk instan.Jika panen berlimpah dapat pula digunakan sebagai pakan ternak atau sebagai sumber energi biofuel. Sekarang makanan jagung berbentuk bubur dapat digunakan untuk makanan penderita kencing manis hingga menjadi makanan di hotel berbintang. Biji jagung juga dapat disimpan dalam bentuk tepung atau butiran yang dapat bertahan lama (± 6 bulan ).
         Jagung sangat direkomendasikan bagi para perokok karena mengandung betacryptoxanthin yang dapat menurunkan resiko kanker paru – paru. Menurut journal cancer epidemiology, biomarkers and prevention orang yang banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung betacryptoxanthin terbukti mengalami penurunan resiko kanker paru – paru sebesar 27%, hasil yang sama juga menunjukkan  bahwa perokok yang mengkonsumsi jagung mengalami penurunan kanker paru – paru sesebesar 37% dibandingkan dengan perokok yang kurang mengkonsumsi jagung
2.      Batang jagung
            Batang jagung yang tua dapat dikeringkan digunakan sebagai bahan bakar yang menjadi energi alternatif untuk memasak di pedesaan.
3.      Daun jagung
            Digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk hijau atau kompos baik pada jagung yang sudah diambil tongkolnya atau tanaman jagung muda yang diduga tidak menghasilkan biji. Seperti batang jagung, daun jagung yang telah dikeringkan juga dapat digunakan sebagai bahan bakar.
4.      Pembungkus biji jagung
            Baik pembungkus maupun tongkolnya dapa diunkan sebagai pakan ternak atau jika dikeringkan dapat digunakan sebagai bahan bakar.
5.      Rambut jagung
            Menurut penelitian siswa SMA 1 Kudus ternyata rambut jagung dapat digunakan sebagai obat kencing manis. Selain itu rambut jagung juga dapat digunakan sebagai obat darah tinggi.
Tabel 2.1 Kandungan Komponen dalam 100 g Jagung Kuning

Komponen
Kadar
Komponen
Kadar
Air (g)
24
P (mg)
148
Kalori (kal)
307
Fe (mg)
2,1
Protein (g)
7,9
Vitamin A (SI)
440
Lemak (g)
3,4
Vitamin B1 (mg)
0,33
Karbohidrat (g)
63,6
Vitamin C (mg)
0
Ca (mg)
9


  
  
Tabel 2.2 Kandungan Komponen dalam 100 g Jagung  Putih

Komponen
Kadar
Komponen
Kadar
Air (g)
24
P (mg)
148
Kalori (kal)
307
Fe (mg)
2,1
Protein (g)
7,9
Vitamin A (SI)
0
Lemak (g)
3,4
Vitamin B1 (mg)
0,33
Karbohidrat (g)
63,6
Vitamin C (mg)
0
Ca (mg)
9


  
Tabel 2.3 Kandungan Gizi dalam 100 g Jagung Manis
Komponen
Kadar
Karbohidrat (g)
19
Gula (g)
3,2
Serat (g)
2,7
Kalori (kkal)
90
Protein (g)
3,2
Lemak (g)
1,2
Vitamin A, setara dg 10 mg
1 %
Folat (Vit. B9), 46 mg
12%
Vitamin C, 7 mg
12%
Besi, 0,5 mg
4%
Magnesium, 37 mg
10%
Potasium, 270 mg
6%
Air (g)
24

Ciri-ciri Tanaman Jagung


Joni (2011) menjelaskan ciri-ciri tanaman jagung sebagai berikut.
1.      Akar
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Menurut Rahmat (2007:17), akar tanaman jagung dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada kondisi tanah yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
2.      Batang jagung
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Menurut Rahmat (2007:18), fungsi  batang tanaman jagung adalah sebagai media pengangkut zat-zat makanan dari atas ke bawah atau sebaliknya.

3.      Daun
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
4.       Bunga
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol.
5.      Tongkol
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Buah Jagung siap panen Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).

Informasi Spesies Jagung


Setelah dilakukan penelitian para ahli dan dikutip dari buku, menurut Rahmat (2007:16) kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut.
            Nama daerah      : Jagung
            Kerajaan             : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
            Divisio                : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
            Sub Divisio        : Angiospermae (berbiji tertutup)
            Kelas                  : Monocotyledoneae (berkeping satu)
            Ordo                   : Graminae (rumput-rumputan)
            Familia               : Gramineae
            Genus                 : Zea
            Spesies               : Zea mays L.

Teh Hitam Mencegah Jantung Koroner


Salah satu penyebab timbulnya penyakit jantung koroner adalah adanya akumulasi radikal bebas atau oksidan yang dapat menghancurkan sistem jaringan dan integritas DNA dalam tubuh. Kondisi tersebut merangsang percepatan proses penuaan, penghancuran lever dan menyebabkan penyakit berat lainnya seperti penyakit jantung dan kanker.
Untuk menghindari atau menekani risiko mengidap penyakit jantung koroner penyakit sejenis yang disebabkan radikal bebas, menurut Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr. Ali Khomsan, dapat dilakukan upaya terbaik dengan memilih cara tradisional.  Salah satunya adalah mengonsumsi minuman alami yang dapat mengurangi radikal bebas seperti teh hitam.
Ali menjelaskan bahwa teh hitam atau ’black tea’ mempunyai manfaat seperti menurunkan resiko kanker, mencegah jantung koroner, mencegah penuaan dan juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Dari berbagai referensi diketahui bahwa teh hitam yang selama ini dikonsumsi masyarakat  cukup banyak mengandung komponen senyawa yang baik bagi tubuh, terutama antioksidan serta "theaflavin" cukup tinggi. Senyawa itulah yang mempunyai efek dapat mengurangi resiko-resiko penyakit seperti kanker dan mencegah jantung koroner.
Teh hitam  dibuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan menjadi layu sebelum digulung, kemudian dipanaskan dan dikeringkan. Teh hitam disebut juga teh fermentasi.
Pakar kesehatan jantung dari Kota Hujan Dr H.Mohammad Taufik Sp.J mendukung pendapat Ali Khomsan yang menyebutkan teh hitam bermanfaat untuk mengurangi penyakit jantung koroner.
Menurut Taufik, sayangnya, manfaat yang terkandung dalam  teh hitam belum banyak diketahui masyarakat. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi maupun publikasi dari berbagai penelitian tentang manfaat teh hitam bagi kesehatan.
Beberapa waktu lalu, Pusat Jantung Nasional Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta (RSJHK) juga memaparkan hasil penelitiannya dalam talkshow bertema "Efek Teh Hitam dalam Mencegah dan Mengatasi Risiko Penyakit Jantung Koroner".
Penelitian tersebut memperlihatkan katekin dalam teh hitam, senyawa yang disebut-sebut sebagai aktor yang mampu melawan penyakit degeneratif adalah senyawa theaflavin yang merupakan antioksidan, anti kanker, anti mutagenik, antidiabetes dan anti penyakit lainnya. 
Antioksidan dinyatakan sebagai senyawa yang mampu menghambat  atau mencegah terjadinya oksidasi. Berdasarkan sumbernya,  anti oksidan dapat dibagi menjadi antioksidan  alami dan sintetis. 
Theaflavin merupakan antioksidan alami yang sangat potensial, kemampuannya sebagai penangkap radikal bebas tidak dipungkiri lagi kesahihannya. Selain itu senyawa theaflavin dalam teh hitam  jumlahnya cukup berarti.
Kemampuan theaflavin sebagai antioksidan dalam menghambat oksidasi LDL (Low Density Lippoprotein) menunjukkan hal yang menakjubkan. Dalam seduhan teh hitam, theaflavin memberikan warna merah kekuningan, sementara  itu thearubigin dan theanapthoquinone masing-masing memberi warna merah kecoklatan dan kuning pekat.
Untuk hal rasa, bersama-sama kafein, theaflavin yang ada dalam teh hitam memberikan rasa segar. Mengutip penelitian di Belanda, kebiasaan minum teh hitam  dapat mencegah penimbunan kolesterol pada pembuluh darah arteri, terutama pada wanita.    Minum teh hitam  satu sampai dua cangkir mampu menekan penimbunan kolesterol hingga 46 persen, jika minum 4 cangkir dapat mencapai 69 persen. Hal tersebut ditunjang oleh hasil penelitian di Amerika Serikat yang menunjukkan serangan jantung berkurang 40 persen pada orang-orang yang membiasakan minum teh hitam.
Teh hitam juga menunjukkan kemampuan yang meyakinkan sebagai sumber bahan pangan alami bagi para penderita diabetes terutama dalam kapasitasnya menaikkan aktifitas insulin.  Penelitian Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang dipublikasikan dalam Journal Agric Food Chem 2002, menunjukkan kemampuan teh hitam dalam meningkatkan aktivitas insulin melebihi dari teh hijau, dan teh oolong.

Ciri-ciri Teh Hitam


 Gambar 1. Tanaman Teh Hitam
Edwin (2011) menjelaskan morfologi tanaman teh berbentuk pohon. Tingginya bisa mencapai belasan meter. Namun tanaman teh di perkebunan selalu dipangkas untuk memudahkan pemetikan, sehingga tingginya hanya mencapai 90 – 120 cm.
Mahkota tanaman teh berbentuk kerucut. Daunnya berbentuk jorong atau agak bulat telur terbalik/lanset. Tepi daun bergerigi. Daun tunggal dan leteknya hampir berseling. Tulang daun menyisip. Permukaan atas daun muda berbulu halus, sedangkan permukaan bawahnya bulunya hanya sedikit. Permukaan daun tua halus dan tidak berbulu lagi.
Bunga tunggal dan ada yang tersusun dalam rangkaian kecil. Bunga muncul dari ketiak daun. Warnanya putih bersih dan berbau wangi lembut. Namun, ada bunga yang berwarna semu merah jambu. Mahkota bunga berjumlah 5 – 6 helai. Putik dengan tangkai yang panjang atau pendek dan pada kepalanya terdapat tiga buah sirip. Jumlah benang sari 100 – 200.
Buah teh berupa buah kotak berwarna hijau kecokelatan. Dalam satu buah berisi satu sampai enam biji, rata – rata tiga biji. Buah yang masak dan kering akan pecah dengan sendirinya serta bijinya ikut keluar. Bijinya berbentuk bulat atau gepeng pada satu sisinya, berwarna putih sewaktu masih muda dan berubah menjadi cokelat setelah tua.
Akar teh berupa akar tunggang dan mempunyai banyak akar cabang. Apabila akar tunggangnya putus, akar – akar cabang akan menggantikan fungsinya dengan arah tumbuh yang semula melintang (horisontal) menjadi ke bawah (vertikal). Akar bisa tumbuh besar dan cukup dalam.
Tanaman teh mengalami pertumbuhan tunas yang silih berganti. Tunas tumbuh pada ketiak atau bekas ketiak daun. Tunas yang tumbuh kemudian diikuti dengan pembentukan daun. Tunas baru pada teh memiliki daun kuncup yang menutupi titik tumbuh serta daunnya.