Thursday, June 11, 2020

Peluang Karir Lulusan Kimia : Menjadi Anggota TNI

Setelah membahas banyak tentang jurusan kimia murni dan serunya praktikum di jurusan kimia murni, aku banyak mendapat pertanyaan dari adik-adik yang masih ragu untuk masuk jurusan kimia murni. Salah satu pertanyaan yang cukup sering muncul adalah peluang kerja lulusan kimia murni. Kalau kalian membaca semua postinganku tentang jurusan kimia murni, pasti kalian tau aku pernah menceritakan bahwa peluang kerja untuk lulusan kimia murni cukup banyak dan bervariasi. 

Sebenarnya aku merasa kurang berhak atau kurang pantas menulis ini karena sampai dengan sekarang, bahkan aku belum menemukan pekerjaan yang cocok untukku. Mungkin semua orang pernah mengalaminya, merasa cocok dengan suatu pekerjaan, tetapi tidak diterima. Ketika sudah diterima, pekerjaannya kurang cocok dengan kita. Ketika sudah cocok dengan pekerjaan dan kita diterima, orang tua tidak menyetujuinya, entah karena lokasi terlalu jauh, kontrak kerja yang sangat memberatkan, lingkungan kerja yang tidak cocok, dan sebagainya. Hal-hal seperti itu benar-benar baru terpikirkan dan baru bisa dirasakan ketika kita lulus dan mencari pekerjaan.

Monday, May 25, 2020

Serunya Praktikum di Jurusan Kimia Murni

Buat kalian yang baru masuk jurusan kimia murni atau bahkan masih SMA dan merencanakan masuk jurusan kimia, ada satu hal yang harus kalian tau. Jurusan kimia itu, pasti gak akan pernah lepas sama yang namanya praktikum. Bisa dibilang, praktikum adalah jiwanya anak kimia dan anak IPA lainnya. Karena itulah satu-satunya cara untuk membuktikan teori yang telah kita peroleh di kelas. Waktu aku kuliah dulu, biasanya dalam satu minggu ada 1 sampai 2 jenis praktikum. Keliatannya sih, cuma 2, tapi praktiknya benar-benar menguras energi dan waktu kita.

Jadi, gimana rasanya praktikum di jurusan kimia?

Rasanya menyenangkan. Tapi bagian yang paling menyenangkan buat aku adalah saat kita berhasil membuktikan suatu teori, menghasilkan senyawa baru, sampai menggunakan instrumen kimia yang canggih. Karena aku paling gak suka gagal hahaha. Kesel aja gitu udah susah-susah ngerjain taunya gagal. Sementara itu, bagian paling menyeramkan satu-satunya adalah ketika kita memecahkan atau merusakkan alat-alat yang digunakan.

Tuesday, April 28, 2020

Pengalaman Kuliah Magister Ilmu Kimia di UI

Toga Wisuda UI
Waktu memang cepat sekali berlalu. Gak nyangka, periode 2 tahunku di Depok juga sudah berlalu. Tepat tanggal 1 Februari 2020 kemarin aku mengenakan toga dua garis biru lengkap dengan samir biru hitam khas FMIPA-ku. Aku berfoto dengan beberapa teman yang kuberi tahu tanggal wisudaku. Ya, ternyata kuliah pascasarjana beda rasanya. Dulu waktu kuliah sarjana, aku ingin teman-temanku datang ke tempat sidang atau wisudaku, sekedar untuk berfoto. Dan aku menilai, hanya temanku yang datang lah, yang paling peduli denganku. Sementara kemarin, banyak yang protes padaku karena aku tidak memberi tahu tanggal sidang/wisuda pada teman-temanku.

Sunday, May 12, 2019

Pertanyaan Seputar 'Kuliah di Jurusan Kimia Murni, Why Not?'

Selamat pagiiiiii! Gak nyangka aku udah hiatus dari blog selama beberapa bulan (hmm ‘hiatus’ bahasanya). Beberapa bulan ini emang aku agak sok sibuk di dunia nyata, do’ain aja yaa semoga berkah urusannya, aamiin. Tahun 2019 udah masuk bulan kelima tapi postingan pertama aja baru pagi ini dipublish hahaha. Meskipun libur dari dunia blog, aku gak pernah libur dari pertanyaan-pertanyaan seputar jurusan kimia (^)
Sejak aku publish postingan berjudul ‘Kuliah di Jurusan Kimia Murni, Why Not?’ tahun 2017 lalu, dalam jangka waktu tertentu pasti ada dedek-dedek gemes yang chat aku via LINE. Iya emang, aku emang sengaja kasih ID LINE aku di kolom komentar supaya kalo aku ga buka blog, kalian bisa nanya via LINE. Walaupun LINE juga jarang dibuka sih hehehehe. Buat yang nanya nomor Whatsapp aku dan gak aku kasih, maaf banget yaaa, Whatsapp itu udah penuh sama grup-grup yang kadang bikin kesel juga karena berisik *eh. Sebisa mungkin aku bales kok chat kalian walaupun lama.


Wednesday, October 3, 2018

SUKA DUKA PEJUANG KRL JABODETABEK

Setelah kurang lebih satu semester hidup di Depok, aku mulai terbiasa dengan kebiasaan orang-orang yang ada di sini. Macet di mana-mana, kalo berangkat kuliah harus lebih pagi biar ga telat, maklum aku kan pejuang pintu perlintasan KRL hahahaha. Kalo pas kereta ga lewat, berangkat ke kampus bisa tuh 10 menit, tapi kalo keretanya lagi banyak, yang tadinya 10 menit bisa jadi 30 menit nyampe ke kampus. Padahal dulu kalo ke kampus, dengan jarak yang sama, aku bisa berangkat lima menit sebelum jam masuk. Wah tapi jangan dicontoh ya, berangkat ke kampus emang harusnya pagi sih biar kalo ada apa-apa tetep bisa dateng tepat waktu. Selain macet, aku juga jadi terbiasa dengan yang namanya naik KRL. Moda transportasi ini termasuk moda transportasi favorit warga jabodetabek gais.

Selain Pejuang KRL, ada juga Pejuang Pintu Perlintasan KRL lho hahahaha

Wednesday, September 12, 2018

PKL di Industri Farmasi? (Part 2)


Setelah kemaren cerita lumayan panjang tentang alasan kenapa aku PKL lagi dan sedikit tentang CPOB di industri farmasi (klik), kali ini aku mau ceritain tentang apa aja yang aku lakuin selama PKL, mungkin cuma sebagian tapi udah mencakup semuanya kok. Di perusahaan tempat aku PKL ini, aku masuk ke beberapa departemen yang kerjanya di laboratorium, ada namanya Departemen Metode Analisa, Departemen Quality Control, Departemen Research and Development (R&D), dan Departemen Quality Assurance.

Tuesday, September 11, 2018

PKL di Industri Farmasi? (Part 1)


Emang S2 ada PKL? Wajib gak?

Yaelah gak wajib? Kalo aku sih mending liburan aja di rumah…

Dibayar berapa?

***

Sunday, May 20, 2018

MASIH KEPO SAMA JURUSAN KIMIA MURNI?

Sebelum aku ngetik panjang kali lebar, mungkin kalian bisa baca dulu postingan aku yang setipe dengan ini. Klik aja sini. Sebenernya tulisanku yang ini ga akan beda-beda jauh sama postingan sebelumnya. Aku cuma mau nambahin aja sih, for your information ternyata masih banyak dedek-dedek maba yang butuh pencerahan tentang jurusan kimia murni. Semenjak aku nyantumin ID LINE di kolom komentar, mulai banyak dedek-dedek yang nanya via chat.
Aku ga merasa terganggu sih dengan chat kalian, justru salut karena kalian antusias dalam menyambut dunia perkuliahan kalian. Dan menurutku tahun pertama kuliah itu emang wajib kalian bener-bener mengetahui apakah jurusan ini cocok buat kalian atau tidak. Kalo kalian ngerasa ga cocok, boleh banget kok tahun depannya kalian daftar di tempat lain. Itu akan jauh lebih baik daripada kalian memaksakan diri untuk lanjut tapi kalian ga enjoy. Nanti jangan sampai kalian lulus dan bilang “aku mau cari kerja kantoran aja, ga mau ngurusin bahan kimia lagi”, “males ah kerja di lab”, “kerja di lab capek, gajinya kecil” dan lain-lain.
Banyak kok temen-temen yang ikut tes lagi di tahun keduanya karena merasa ga cocok. Bahkan ada yang coba di tahun ketiga. Kalo ini sih menurutku, membuang-buang waktu yak. Meskipun ga ada yang salah dengan keputusannya. Tapi alangkah lebih baik kalau kita benar-benar mendefinisikan apa yang kita mau sedini mungkin, ga usah buru-buru asal tetep inget waktu. Aku sendiri sih tipe-tipe orang yang males ribet lagi dan males buang-buang waktu. Pada waktu itu aku berpikir, perjalananku buat bisa masuk ke jurusan ini tuh ga gampang. Aku harus gagal dulu berkali-kali (waktu itu di SNMPTN dan SBMPTN aku daftar jurusan pendidikan dokter), jadi ketika pada akhirnya aku masuk jurusan kimia aku langsung mikir “Oh ini berarti pilihan Allah buat aku, berarti aku harus bener-bener tanggung jawab di sini”. Sampai saat ini pun, aku masih suka berurusan dengan bahan-bahan kimia.

Monday, April 9, 2018

RASANYA CARI KOST DI UI?

Kata orang-orang, nyari tempat kost itu sama kaya nyari jodoh. Setiap orang punya standar kost idamannya masing-masing. Ada yang nyari berdasarkan harga, jarak atau lokasinya, kebersihannya, penghuninya, tetangganya, sampai pemiliknya. Biasanya itu aja sih yang jadi patokannya, gausah lah sampe ngeliat rumahnya hadap ke mana, keramiknya warna apa, berapa jumlah anak tangganya, cat temboknya merk apa, atau jenis menu masakan warteg di sekitarnya, hmm... bakal lebih ribet dari nyari jodoh ini sih jadinya.
Sebagai pendatang baru di Depok tercinta ini, daku akan menceritakan pengalaman mencari kost di sekitar UI. Cerita ini berawal saat aku membuka pengumuman SIMAK Pascasarjana UI bulan Desember lalu. Kalo inget perjuangan sampai ke Depok waktu ujian SIMAK satu bulan sebelumnya, dan inget kejadian-kejadian menyebalkan yang menyertainya, sejujurnya keputusan untuk berkuliah di tempat ini antara iya dan tidak. 
Ketika memutuskan untuk berkuliah di tempat ini, banyak kekhawatiran yang tiba-tiba muncul di benak. Pertanyaan-pertanyaan seperti "yakin nih kampus sana lebih bagus?" "yakin kuliah jauh?" "hidup di sana mahal loh, sanggup?" "mau pulang berapa bulan sekali?" "harga tiketnya mahal ya?" "orang sana galak-galak loh, berani?" "di sana sering macet ya?" "hati-hati ya di sana banyak penjahat" dan sebagainya.

Friday, December 15, 2017

Pengalaman Ikut Seleksi Masuk Pascasarjana ITS

Setelah kemaren chit-chat panjang lebar bahas SIMAK Pascasarjana UI, kali ini aku bakalan bahas tentang Seleksi Masuk Istitut Teknologi Sepuluh Nopember (SMITS) tentu khusus untuk program pascasarjananya. Kenapa aku daftar di dua tempat dan pilihnya UI sama ITS? Singkatnya, yang aku tau cuma dua kampus ini yang program S-2 Kimia nya terakreditasi A dan buka pendaftaran di semester genap.
Ada banyak perbedaan dari dua kampus ini di sistem penerimaan mahasiswa barunya. Kalau UI hanya membuka pendaftaran satu kali, ITS membagi seleksi masuknya ke dalam dua gelombang. Gelombang pertama di buka pada tanggal 2 Oktober s.d. 3 November 2017, bener-bener sama kaya pendaftaran SIMAK UI kemaren. Tapi untuk gelombang kedua, dibuka tanggal 14 November s.d. 30 November 2017.

Wednesday, December 13, 2017

Pengalaman Ikut SIMAK Pascasarjana UI

Setelah lulus dari perguruan tinggi, rata-rata orang pasti berpikir apakah dia akan melanjutkan kuliah lagi atau bekerja terlebih dulu. Bahkan beberapa juga nambahin nikah di daftar pilihannya. Berhubung aku masih LDR-an sama jodoh tak kasat mata, jadi nikah dicoret dulu lah ya gamungkin juga nikah sama kucing tetangga. Aku sendiri cukup galau menentukan pilihan mana yang paling tepat buatku. Padahal juga udah dari setahun yang lalu semedi mencari inspirasi, muhasabah diri, mencari jawaban terbaik untuk saat ini.
Memang dari dulu jawaban yang aku dapatkan adalah lanjut kuliah lagi. Tapi untuk sampai pada titik ini, banyak persimpangan yang harus aku pilih untuk aku lalui. Ya gitu deh, sama kaya waktu ngerjain skripsi, nangis sudah bukan hal yang aneh lagi.
Dari awal, aku cuma pengen lanjut kuliah di magister kimia UGM. Bener banget! Selain kampusnya yang lebih bagus dari kampusku waktu kuliah sarjana, tempatnya ga jauh-jauh banget dari rumah, dan kotanya juga hmmm menurutku nyaman untuk ditinggali, dijadikan rumah kedua untuk sementara waktu. Sayangnya aku baru tau kalo UGM cuma buka pendaftaran setahun sekali. It means aku harus nunggu setahun lagi biar bisa kuliah di kampus ini. Dan belum tentu juga diterima. Singkatnya, magister kimia ITB ternyata juga ga buka pendaftaran di semester ini. Dari sekian banyak kampus, hanya UI dan ITS lah yang masuk kriteriaku. Nanti aku bakal jelasin keduanya, tapi sekarang aku mau jelasin yang UI dulu ya!

Sumber: simak.ui.ac.id

Tuesday, October 3, 2017

Kuliah di Jurusan Kimia Murni, Why Not?

Alasan kuat mengapa kali ini aku memilih untuk menulis postingan tentang jurusanku adalah karena hadirnya rasa rindu pada almamater tercinta yang selama empat tahun ini menampung dan membesarkanku hingga sampai pada titik ini. Kalo diinget-inget, dulu aku sama sekali gak pernah membayangkan akan terjun ke dunia semacam ini. Dunia yang menurut sebagian besar orang berisi manusia-manusia cupu yang cuma bisa pegang buku, yang kerjaannya setelah lulus cuma bisa jadi guru. Well, setelah berhasil lulus dari jurusan ini, aku ingin mengatakan, TIDAK SEMUA hal yang orang-orang pikirkan tentang jurusanku ini benar adanya. Yang benar adanya pun, tidak seburuk yang ada di dalam benak kalian. Sorry to say, i'm talking to people who always underestimate on my major. 
Sebentar sebentar, akan kuceritakan satu per satu. Kalian yang udah pernah buka blogku ini, pasti tau banget aku adalah mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro majoring in Chemistry. Tentunya sebelum aku menerima ijazah dan transkrip akademik bulan Agustus lalu. Yay, sekarang aku diperbolehkan menyebut diriku sebagai alumni. 
Aku juga bingung kenapa sekarang aku ngerasa cocok banget sama jurusan satu ini. Padahal perjalanan kuliahku juga gak semulus betisnya princess Syahrini. Jangan dikira aku gak pernah ngerasain gimana galaunya dapet nilai D, gimana galaunya duduk di dalem ruang kelas ngeliatin dosen ngomong tapi sepatah kata pun ga ada materi kuliah yang nyangkut di otak. Gimana galaunya gagal percobaan campur aduk dengan perasaan bersalah mecahin alat yang harganya setara uang jajanku selama 5 bulan, hiks. Tapi tenang, badai itu sudah berlalu. 
Buat kalian yang sedang mempertimbangkan jurusan kimia murni sebagai jurusan pengantar masa depan kalian, aku bener-bener salut. Karena selama ini jarang ada yang menjadikan jurusan kimia murni sebagai pilihan pertamanya. Entah karena mata kuliahnya yang dianggap sulit atau lapangan pekerjaannya yang dianggap sempit.

Wednesday, June 28, 2017

UNOFFICIALLY WELLCOMING PARTY

Assalamualaikum selamat malaaam manusia-manusia yang gak sengaja baca tulisan ini ~(˘˘)~
Kuberharap kalian tidak menyesal secara tidak sengaja terjebak tapi enggan lepas dari blog ini. Seperti biasa, jikalau ada waktu luang kupasti akan menambah tulisan gak penting yang kadang cenderung curcol garing. Sebelum melanjutkan celotehan ala-ala ini, alangkah baiknya ku mengucapkan selamat hari raya idul fitri 1438 H mohon maaf lahir dan batin. Maaf jika kadang tulisan-tulisan di blog ini menyakiti hati saudara-saudara tercinta sekalian. Bukan maksud hati namun apa daya tangan tak sampai, *halah ( '_' )
Well, now I’ll tell you about my-unofficially-wellcoming-party two weeks ago. Actually it wasn’t a colorfull party with balloons, foods, cakes, and your friends come inside just to enjoy the music played. It just a greeting party to the whole new-real-world you will face after this. Jadi sebenernya itu hanya kata-kata sarkastik buatku sendiri, biar ga lupa diri gitu. Setelah ini bakal ada yang lebih bikin pusing daripada skripsi, lebih bikin gabisa tidur daripada mikirin metode sintesis yang gagal diuji coba, lebih bikin galau daripada waktu mecahin labu evaporator yang katanya harganya berjuta-juta. That’s the real world!

Tuesday, November 29, 2016

Behind the Scene: Bachelor of Science soon-to-be

Selamat pagi dini hariii gengs! Sehat kan?
Gak nyangka ya udah dua bulan aku berurusan dengan penelitian buat tugas akhir a.k.a skripsi. Tiap hari berangkat pagi pulang sore, rusuh di laboratorium, mondar-mandir gak jelas lagaknya praktikum tapi kadang ga ngerti apa esensinya. Emmm kayanya aku ga separah itu juga sih :(
Jadi inget waktu minggu-minggu pertama penelitian, you know lah. Aku adalah manusia pemalas yang bisa kapan aja berubah jadi ambisius kalo udah punya target tersendiri. Gausah nanya, apa lagi coba target mahasiswa tingkat akhir kalo bukan wisuda? Tapi yang aku rasain di awal ini bener-bener setres yang berpotensi menimbulkan gangguan jiwa seandainya kebablasan. Awkay, singkat cerita, penelitian yang aku lakuin sekarang adalah penelitian menggunakan berbagai macam kombinasi metode yang belum semuanya pernah aku pelajari selama kuliah sebelumnya. 
Kalo kamu adalah mahasiswa jurusan kimia murni, kamu akan sering mendengar istilah refluks, ekstraksi, kromatografi lapis tipis, kromatografi kolom, evaporasi, kristalisasi, rekristalisasi, filtrasi, dan si-si-si yang lain.