Kromatografi pertukaran
Ion (Ion Exchange Chromatography) merupakan
teknik analisis yang penting untuk pemisahan senyawa ionik. Teknik ini
merupakan bagian dari kromatografi ion. Kromatografi pertukaran ion juga
merupakan bagian dari kromatografi cair karena fase gerak yang digunakan berupa
cairan atau larutan, melibatkan kolom pemisahan dan detektor untuk menganalisis
senyawa yang dielusi dari kolom. Kromatografi pertukaran ion dapat diterapkan
untuk penentuan analit yang bersifat ionik, seperti anion anorganik, kation,
logam transisi, dan asam organik dengan berat molekul rendah dan bersifat basa.
Metode ini dapat digunakan untuk hampir semua jenis molekul bermuatan termasuk
protein besar, nukleotida kecil dan asam amino. Metode ini juga sering
digunakan untuk identifikasi dan kuantifikasi ion dalam berbagai matriks1.
Kromatografi
penukar ion merupakan teknik yang dirancang khusus untuk pemisahan senyawa
bermuatan berbeda atau senyawa yang dapat terionisasi, terdiri dari fase gerak
dan stasioner/ fasa diam yang serupa dengan teknik kromatografi cair lainnya
yang berbasis kolom3-5. Fasa gerak terdiri dari sistem buffer atau penyangga
yang berperan untuk memisahkan senyawa campuran. Fase diam biasanya dibuat dari
matriks organik yang bersifat inert dengan gugus fungsi terionisasi yang
membawa ion bermuatan berlawanan yang dapat dipindahkan5. Analit
yang mengandung kation dipisahkan pada kolom berisi resin penukar kation sedangkan analit
yang mengandung anion dipisahkan pada kolom berisi resin penukar anion4.
Ion analit dan
ion bermuatan sama dari eluen berkompetisi untuk berikatan dengan gugus fungsi
ionik bermuatan berlawanan pada permukaan fase diam. Dengan asumsi bahwa ion pertukaran
(analit dan ion dalam fase gerak) adalah kation, kompetisi dapat dijelaskan
dengan menggunakan persamaan berikut;
S-X-C+
+ M+ ↔ S-X-M+ + C+
Dalam proses ini kation M+
dari eluen dipertukarkan dengan kation C+ dari analit yang terikat pada anion X-
yang terdapat pada permukaan fasa diam atau stasioner. Sementara itu, pada
kromatografi pertukaran anion, ion yang dipertukarkan bermuatan negatif
(anion) dan persamaannya dituliskan
sebagai berikut;
S-X+A-
+ B- ↔ S-X+B- + A-
Anion B- yang
berasal dari eluen akan menggantikan anion A- dari analit untuk berikatan
dengan ion X+ yang bermuatan
positif pada permukaan fase diam. Adsorpsi analit ke fase diam dan desorpsi
oleh ion eluen diulang selama proses elusi di kolom, sehingga pemisahan terjadi
karena adanya pertukaran ion8. Secara ringkas, proses pertukaran ion dibagi
menjadi lima tahapan sebagai berikut.
Fasa diam sebagai medium pertukaran ion disetimbangkan dengan buffer
2.
Sample Application
Protein dengan muatan berlawanan berikatan dengan fasa
diam, ter-konsentrasi pada kolom.
3.
Elution
Peningkatkan kekuatan
ionik buffer menggantikan protein yang
terikat pada fasa diam.
4.
Elution
Peningkatan kekuatan ionik lebih lanjut menyebabkan
protein yang bermuatan lebih tinggi lepas dari fasa diam.
5.
Washing
Peningkatan kekuatan ionik menghilangkan semua protein
yang terikat pada fasa diam sebelum
penyetimbangan kembali.
Berdasarkan
pada keberadaan gugus fungsionalya, resin penukar ion dapat secara luas
diklasifikasikan dalam empat jenis, yakni :
1.
Penukar kation asam kuat dengan
gugus fungsi penukar asam sulfonat (SCX/Strong Cation Exchanger).
2.
Penukar kation asam lemah dengan
gugus fungsi penukar asam karboksilat (WCX/Weak Cation Exchanger).
3.
Penukar anion basa kuat dengan gugus
fungsi penukar ion amonium kuartener (SAX/Strong Anion Exchanger) .
4.
Penukar anion basa lemah dengan
gugus fungsi penukar ion amonium primer, sekunder, tersier (WAX/Weak Anion Exchanger). Berikut
ini adalah tabel jenis resin penukar ion beserta nama dagangnya.
Tabel 1. Jenis Resin
Penukar Ion
Tipe
resin
|
Gugus
fungsi
|
Nama
dagang
|
Kation:
Asam
kuat
|
Asam
sulfonat:
R-SO3-H+
|
Permutit
Q, Purolit C-100, Duolite C-20, Dowex 50, AmberliteIR -120
|
Kation :
Asam
lemah
|
Asam
karboksilat:
R-COO-H+
|
Permutit
H-70, Amberlit IRC-50
|
Anion:
Basa
kuat
|
Ion
amonium kuartener:
[R-CH2N(CH3)3]+Cl-
|
Dowex-1/SBR-P,
Permutit S-1, Amberlite IRA-400, Purolite A-400
|
Anion:
Basa
lemah
|
Gugus
amine:
[R-NH(R)2]+Cl-
|
Dowex-3,
Permutit W, Amberlite IR-45
|
Setiap jenis
penukar ion memiliki karakteristik yang berbeda, untuk resin penukar ion asam dan basa kuat (SAX dan SCX), SAX dan SCX
akan bermuatan sepenuhnya pada semua kisaran pH yang digunakan pada sistem
HPLC, sehingga nilai kapasitasnya tidak dapat diubah melalui peningkatan atau
penurunan nilai pH. SAX dan SCX
digunakan pada pemisahan asam dan basa lemah, atas dasar bahwa muatan analit
yang terdapat di dalam sampel tidak akan terionisasi sepenuhnya, karena
dipengaruhi oleh nilai pH fase gerak. Akan tetapi,
jika analit tersebut adalah asam atau basa kuat, nilai retensi mereka sangat
sulit dipengaruhi oleh nilai pH fase gerak, karena mereka akan terionisasi
sepenuhnya meskipun menggunakan kisaran pH yang besar. Dapat dikatakan SAX dan SCX tidak dapat digunakan dalam pemisahan asam dan
basa kuat. Pada pH
ekstrim, SCX akan dalam bentuk H+-nya (pH < 2) dan SAX akan dalam
bentuk OH—nya (pH > 10), dan dapat mengkatalisis berbagai macam
reaksi (hidrolisis ikatan ester dan peptida serta disproponasi aldehid),
sehingga dapat mengubah sampel9.
REFERENSI
1 Moustafa,
Y.M. dan Morsi, R.E. 2013. Ion Exchange Chromatography-An
Overview. In tech,
http://dx.doi.org/10.5772/55652
2 Haddad,
P.R.,
Jackson, P.E. 1990. Ion
Chromatography. Journal
of Chromatography Library, Volume 46.
3 Wisel A,
Schmidt-Traub H, Lenz J, Strube J. 2003. Modelling
gradient elution of bioactive multicomponent systems in non-linear ion-excahnge
chromatography. Journal of Chromatography
A,1006 101-120.
4 Fritz
JS, Gjerde DT. Ion Chromatography (Fourth Completely Revised and Enlarged
Edition). Weinhein: Wiley-VCH Verlag GmbH & KGoA Weinhein; 2009.
5 Cummins
PM, Dowling O, O’Connor BF. Ion-Exchange Chromatography: Basic Principles and
Application to the Partial Purification of Soluble Mammalian Prolyl
Oligopeptides. In: Walls D, Loughran ST. (ed.) Protein Chromatography Methods
and Protocols. New York: Springer; 2011. p215-228.
6 Fritz JJ. Early
milestones in the development of ion-exchange chromatography: a personal
account. Journal of Chromatography A 2004;1039 3-12.
7 Okada T.
Nonaqueous ion-exchange chromatography and electrophoresis Approaches to nonaqueous solution chemistry and
design of novel separation. Journal of Chromatography A 1998; 804 17-28.
8 Bhattacharyya
L., Rohrer, J.S.
2012. Applications of Ion Chromatography for
Pharmaceutical and Biological Products. New Jersey:
John Wiley & Sons.
WQahhh pelajaran waktu zamannya masih SMA SMP wuehehe, mantap nih :v
ReplyDelete