Alasan kuat mengapa kali ini aku memilih untuk menulis postingan tentang jurusanku adalah karena hadirnya rasa rindu pada almamater tercinta yang selama empat tahun ini menampung dan membesarkanku hingga sampai pada titik ini. Kalo diinget-inget, dulu aku sama sekali gak pernah membayangkan akan terjun ke dunia semacam ini. Dunia yang menurut sebagian besar orang berisi manusia-manusia cupu yang cuma bisa pegang buku, yang kerjaannya setelah lulus cuma bisa jadi guru. Well, setelah berhasil lulus dari jurusan ini, aku ingin mengatakan, TIDAK SEMUA hal yang orang-orang pikirkan tentang jurusanku ini benar adanya. Yang benar adanya pun, tidak seburuk yang ada di dalam benak kalian. Sorry to say, i'm talking to people who always underestimate on my major.
Sebentar sebentar, akan kuceritakan satu per satu. Kalian yang udah pernah buka blogku ini, pasti tau banget aku adalah mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro majoring in Chemistry. Tentunya sebelum aku menerima ijazah dan transkrip akademik bulan Agustus lalu. Yay, sekarang aku diperbolehkan menyebut diriku sebagai alumni.
Aku juga bingung kenapa sekarang aku ngerasa cocok banget sama jurusan satu ini. Padahal perjalanan kuliahku juga gak semulus betisnya princess Syahrini. Jangan dikira aku gak pernah ngerasain gimana galaunya dapet nilai D, gimana galaunya duduk di dalem ruang kelas ngeliatin dosen ngomong tapi sepatah kata pun ga ada materi kuliah yang nyangkut di otak. Gimana galaunya gagal percobaan campur aduk dengan perasaan bersalah mecahin alat yang harganya setara uang jajanku selama 5 bulan, hiks. Tapi tenang, badai itu sudah berlalu.
Buat kalian yang sedang mempertimbangkan jurusan kimia murni sebagai jurusan pengantar masa depan kalian, aku bener-bener salut. Karena selama ini jarang ada yang menjadikan jurusan kimia murni sebagai pilihan pertamanya. Entah karena mata kuliahnya yang dianggap sulit atau lapangan pekerjaannya yang dianggap sempit.
Dulu akupun juga begitu. Mata pelajaran yang paling aku sukai adalah biologi, yang paling aku benci adalah fisika, then yang paling-bodoamat-ilang-juga-boleh adalah kimia. Dulu aku sangat menginginkan masuk ke jurusan yang berlandaskan atas undang-undang ilmu kebiologian seperti ilmu gizi, teknologi pangan, kedokteran, farmasi, dan kesehatan masyarakat. Even ilmu biologi murni tidak pernah masuk ke dalam list jurusan pilihanku. Karna ga keterima, dengan segala pertimbangan kemanusiaan yang adil dan beradab, kupinang-lah Kimia Murni dengan Bismillah.
Waktu itu aku sama sekali ga kepo mata kuliah apa aja yang dipelajari di jurusan ini. Aku pede aja gaakan ketemu Fisika dan tetekbengeknya di jurusan ini. Aku pede aja soal-soal UTS UAS bakal kaya soal UN Kimia yang nilainya rata-rata paling tinggi di antara mata pelajaran IPA lainnya. Ternyata pada tahun pertama kuliah pun aku telah menyadari, pelajaran kimia jaman SMA cuma rayuan gombal semata, hahaha.
Buat kalian yang ambil jurusan kimia untuk menghindari pelajaran fisika, berarti kalian salah jurusan. Sampai akhir masa perkuliahan kalian pun kalian akan ketemu yang namanya fisika. Dikemas dengan bumbu-bumbu kimia, mata kuliah seperti fisika dasar I, II, Kimia Fisik I,II,III, Kinetika Kimia, Termodinamika Kimia, Spektroskopi Kimia (By-the-way di tahun ajaran 2017/2018 ini namanya sudah banyak yang berubah) akan sukses membuat kepala kita pusing tujuh keliling. Apalagi didukung dengan dosen yang kadang seneng banget kasih nilai D atau E buat mahasiswanya.
Kalo boleh kubilang, Jurusan kimia murni adalah jurusan paket lengkap dibanding jurusan lain yang ada di FSM. Di jurusan kimia ini kalian tidak hanya belajar banyak tentang fisika, tapi juga biologi dan tentu saja kimianya. Adanya matakuliah biologi dasar, biokimia I, II, Biokimia medis, Biokimia pangan, dan masih banyak lagi adalah bukti nyata kalo kita belajar banyak di Biologi.
Karena kimia cukup luas aplikasinya, dalam jurusan kimia ada laboratorium kekhususan atau peminatan yang bisa dipilih oleh mahasiswa yang akan memulai tugas risetnya (skripsi coy). Kalo di Undip ini, ada 5 laboratorium yang bisa dipilih, yaitu laboratorium kimia fisik, analitik, organik, anorganik, dan biokimia.
Kalo kalian yang suka bekerja dengan makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, bakteri dan jamur, kalian boleh pilih laboratorium biokimia. Dulu aku pengen banget masuk ke laboratorium satu ini, you know lah pada dasarnya aku menyukai biologi. Tapi jeleknya, ada kepercayaan semu yang secara turun temurun tersugesti ke dalam pikiran adek-adek gemes, bahwa laboratorium ini adalah yang lulusnya paling lama. Alasan logisnya, karena berurusan dengan makhluk hidup yang hidup matinya hanya malaikat dan Allah yang tau. Seperti bakteri, yang koloninya tumbuh entah berapa nyawa setiap menitnya. Menumbuhkan bakteri dari stok murninya aja susah, apalagi kita harus mengisolasi (mengambil) koloni bakteri dari dalam tanaman. Padahal kalo kondisi lingkungan gak sesuai, dia bisa mati. Tapi ingat, ini adalah sugesti negatif dan kepercayaan semu yang tidak bisa dijadikan patokan dalam menentukan masa depanmu. Kalo kalian tertarik, ambil aja. Biasanya kalo udah suka, kerja di lab jadi bahagia, kalo bahagia semua kerjaan cepet kelarnya. Banyak kok temen-temen yang dari biokimia tapi lulusnya cepet.
Then kalo kalian suka sama kerja pake material seperti lempung, zeolit (yang bisa kalian temukan pada batuan alam), senyawa logam, mineral alam dan senyawa kompleks, kalian bisa pilih laboratorium anorganik. Kalo mau kerja di pertamina, perusahaan tambang, semen, mungkin Freeport wkwkw kalian bisa pilih laboratorium ini. Praktikum absorbsi dengan karbon aktif dan zeolit udah di luar kepala buat orang-orang anorganik. Nguji kandungan mineral pada pasir atau batuan alam juga bisa, sintesis senyawa kompleks juga. Jujur kalo berdasarkan penilaian subjektivitasku, aku gak terlalu suka dengan laboratorium ini. Reaksi yang terjadi tidak bisa ditelusuri mekanismenya, atau aku yang gabisa, hm aku gatau, jangan paksa aku :( Tapi sekali lagi, ini gak bisa dijadikan patokan. Kasus pada setiap orang bisa dan pasti akan berbeda.
Selanjutnya adalah lab Analitik, lab ini sih bahan-bahan yang dipakai mirip-mirip sama anorganik. Mainannya adalah senyawa logam. Walaupun ga melulu soal senyawa logam, kadang analisis kandungan mineral dalam makanan pun juga dilakukan di lab analitik ini. Tapi kalau analitik ini, lebih ke metode analisisnya. Kalo kalian pengen dikit-dikit ngerti ilmu statistika, bisa lah ambil lab ini. Mainnya data yang jumlahnya banyak sih kalo analitik, ya karena tujuannya menganalisis, yang diliat polanya. Beberapa contoh penelitian anak analitik yaaa penentuan kadar logam, penentuan nilai COD, BOD (biasanya ini juga dilakuin sama anak teknik lingkungan), analisis kandungan air limbah, degradasi limbah dengan fotokatalis. Menurutku kalo kalian pengen kerja di laboratorium analisis yang ada di balai seperti balai industri, laboratorium bea cukai, balai penelitian tanah, bisa lah ambil lab ini. Atau kalau mau kerja di bagian quality assurance/ quality control.
Kuy, sekarang kita ke lab aku, lab organik. Kalo kalian berpikir di sini kalian akan sepenuhnya memakai bahan-bahan organik yang ramah lingkungan, baiklah aku gak akan nyalahin kalian. Penelitian yang biasa dilakukan di lab organik biasanya bertema sintesis atau isolasi senyawa bahan alam yang biasanya memakai daun-daunan sebagai sampelnya. Apa itu senyawa bahan alam? Kalo kalian pernah denger flavonoid, alkaloid, terpenoid, ketiganya adalah beberapa contoh senyawa bahan alam yang disintesis atau diisolasi di lab organik ini. Penelitian di lab ini biasanya memakai banyak pelarut organik yang mudah menguap seperti etanol, etil asetat, n-heksana, dan kloroform. Kalau kalian cari lebih jauh lagi, pelarut-pelarut ini bisa dikatakan berbahaya jika terhirup. Makanya, lab organik ini kalo aku bisa jelaskan, nama dan kenyataannya cenderung berbanding terbalik. Tapi jangan khawatir, kalo kalian udah pake APD yang sesuai, dan mematuhi tata tertib bekerja di lab, insyaAllah aman kok. Oh iya, menurutku, bagi kalian yang suka biokimia tapi terlanjur ambil lab ini, tenang aja. Biasanya aplikasi dari sintesis dan isolasi ada di lab biokimia. Jadi kalian bisa ngerasain punya dua lab sekaligus. Lab organik ini cocok buat kalian yang pengen kerja di Badan POM, industri kosmetik, dan bahan pangan. Oh iya, bagi yang penasaran gimana sih rasanya praktikum di lab organik ini, postingan tentang kolom kromatografi ini mungkin bisa sedikit mewakili (klik).
Lab terakhir yaitu kimia fisik. Dulu waktu disuruh nulis pilihan lab, aku menuliskan lab kimia fisik sebagai pilihan kedua. Menurutku, lab ini adalah lab paling umum. Lab kimia fisik ini bukan yang organik banget, atau anorganik banget. Penelitian dari kedua lab ini bisa dilakukan di lab kimia fisik. Tapi, lab ini juga cenderung main data. Hampir sama, tapi sedikit berbeda dengan lab analitik, lab kimia fisik tidak mengolah data dengan metode analisis yang sangat statistik-able. Tapi lebih ke menganalisis data, dan menghubungkannya ke rumus. Lebih mempelajari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Misalnya, mempelajari pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Kemudian data hasil penelitiannya dikaitkan dengan rumus laju reaksi atau persamaan lainnya yang secara matematik berkaitan. Lab ini fisika abis lah pokoknya. Dan yang masuk ke lab ini, bisa bebas menentukan mau jadi apa hahaha. Kalo mau kerja yang organik banget, ya tinggal ambil judul penelitian yang organik banget, kalo mau kerja yang anorganik banget, ambil aja penelitian tentang adsorbsi. Oh iya, ada juga topik penelitian komputasi. Jadi, di lab komputasi ini (masih masuk ke lab kimia fisik), temen-temen belajar memahami suatu reaksi dengan pendekatan komputasi. Sebelum kita ribet-ribet melakukan sintesis yang ujungnya tidak prospek untuk dilakukan, memang saat ini pendekatan komputasi lebih direkomendasikan. Tapi, mungkin karena yang memiliki keahlian komputasi di sini belum memadai, sulit kalau kita harus menghitung energi suatu reaksi dengan komputer yang memakan waktu berhari-hari, sementara kalau kita langsung turun tangan, dalam hitungan jam kita sudah tau reaksi ini bisa dilakukan atau tidak.
Sebenernya ku masih ingin berkata-kata, menjelaskan kehidupan sosial yang ada di jurusan ini. Tapi kalo nulis kepanjangan pasti yang baca juga bakal bosen. Jadi, setelah baca ini udah tau kan kalo kuliah di jurusan kimia murni gak melulu bakal jadi guru? Apakah kalian semakin mantab mengambil jurusan kimia sebagai pegantar masa depan kalian? Kuliah di jurusan kimia murni, why not?
Baca juga:
→ Serunya Praktikum di Jurusan Kimia Murni
Buat kalian yang ambil jurusan kimia untuk menghindari pelajaran fisika, berarti kalian salah jurusan. Sampai akhir masa perkuliahan kalian pun kalian akan ketemu yang namanya fisika. Dikemas dengan bumbu-bumbu kimia, mata kuliah seperti fisika dasar I, II, Kimia Fisik I,II,III, Kinetika Kimia, Termodinamika Kimia, Spektroskopi Kimia (By-the-way di tahun ajaran 2017/2018 ini namanya sudah banyak yang berubah) akan sukses membuat kepala kita pusing tujuh keliling. Apalagi didukung dengan dosen yang kadang seneng banget kasih nilai D atau E buat mahasiswanya.
Kalo boleh kubilang, Jurusan kimia murni adalah jurusan paket lengkap dibanding jurusan lain yang ada di FSM. Di jurusan kimia ini kalian tidak hanya belajar banyak tentang fisika, tapi juga biologi dan tentu saja kimianya. Adanya matakuliah biologi dasar, biokimia I, II, Biokimia medis, Biokimia pangan, dan masih banyak lagi adalah bukti nyata kalo kita belajar banyak di Biologi.
Karena kimia cukup luas aplikasinya, dalam jurusan kimia ada laboratorium kekhususan atau peminatan yang bisa dipilih oleh mahasiswa yang akan memulai tugas risetnya (skripsi coy). Kalo di Undip ini, ada 5 laboratorium yang bisa dipilih, yaitu laboratorium kimia fisik, analitik, organik, anorganik, dan biokimia.
Uji Antibakteri
Mining Lab Research (Source)
Analisis Gravimetri (Source)
Destilasi uap
Lab terakhir yaitu kimia fisik. Dulu waktu disuruh nulis pilihan lab, aku menuliskan lab kimia fisik sebagai pilihan kedua. Menurutku, lab ini adalah lab paling umum. Lab kimia fisik ini bukan yang organik banget, atau anorganik banget. Penelitian dari kedua lab ini bisa dilakukan di lab kimia fisik. Tapi, lab ini juga cenderung main data. Hampir sama, tapi sedikit berbeda dengan lab analitik, lab kimia fisik tidak mengolah data dengan metode analisis yang sangat statistik-able. Tapi lebih ke menganalisis data, dan menghubungkannya ke rumus. Lebih mempelajari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Misalnya, mempelajari pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Kemudian data hasil penelitiannya dikaitkan dengan rumus laju reaksi atau persamaan lainnya yang secara matematik berkaitan. Lab ini fisika abis lah pokoknya. Dan yang masuk ke lab ini, bisa bebas menentukan mau jadi apa hahaha. Kalo mau kerja yang organik banget, ya tinggal ambil judul penelitian yang organik banget, kalo mau kerja yang anorganik banget, ambil aja penelitian tentang adsorbsi. Oh iya, ada juga topik penelitian komputasi. Jadi, di lab komputasi ini (masih masuk ke lab kimia fisik), temen-temen belajar memahami suatu reaksi dengan pendekatan komputasi. Sebelum kita ribet-ribet melakukan sintesis yang ujungnya tidak prospek untuk dilakukan, memang saat ini pendekatan komputasi lebih direkomendasikan. Tapi, mungkin karena yang memiliki keahlian komputasi di sini belum memadai, sulit kalau kita harus menghitung energi suatu reaksi dengan komputer yang memakan waktu berhari-hari, sementara kalau kita langsung turun tangan, dalam hitungan jam kita sudah tau reaksi ini bisa dilakukan atau tidak.
Sebenernya ku masih ingin berkata-kata, menjelaskan kehidupan sosial yang ada di jurusan ini. Tapi kalo nulis kepanjangan pasti yang baca juga bakal bosen. Jadi, setelah baca ini udah tau kan kalo kuliah di jurusan kimia murni gak melulu bakal jadi guru? Apakah kalian semakin mantab mengambil jurusan kimia sebagai pegantar masa depan kalian? Kuliah di jurusan kimia murni, why not?
Baca juga:
→ Serunya Praktikum di Jurusan Kimia Murni
Wiiiihh keren!! Jadi kayak di pelem-pelem yak? Neliti ini-itu, trus nanti ada penemuan-penemuan.. wah sumpah ini jurusannya keren tapi pas sekolah dulu nilai kimiaku C hahahahaha duh.. malu..
ReplyDeleteWkwk keren kan? Sayang banyak yang gatau hahaha gapapa sih menurutku, asal bisa lolos di ujian tulisnya, nanti selama kuliah kan bisa belajar lagi gitu...
Deletenah bener tuh mbam tergantung bagaimana langkah kita selanjutnya, dan apa yang ingin kita ambil setelah lulus... kalo bisa di kreatifkan semua bisa jadi apa saja
ReplyDeleteNaah sipsip 🙆
Deletei see you mut,, lanjutkan shay :))
ReplyDeleteAww jadi malu 🙈
DeleteKalau semisal pengin ngambil jurusan kimia murni, tpi kemampuannya kurang, gimna Ka?
ReplyDeleteKemampuan kurang maksudnya kemampuan apa ya?
Deletejadi kimia murni tuh dibagi bagi lagi?
ReplyDeleteHanya istilah peminatannya aja sih. Kalau masih di tingkat S1, kita tetep harus bisa di semua materi. Minimal bisa, karena statusnya adalah tetap sarjana sains di bidang kimia. Bukan kimia organik/anorganik/biokimia/ analitik/fisik.
ReplyDeleteMakasih kak atas infonya😄
ReplyDeleteAku jadi minat nih
Sama-samaaa, semangat yaaa 💪
DeleteKak aku mau minta kontak personal,mau tanya2 lebih hehe soalnya aku maba kimia murni jugaa:) makasih
ReplyDeleteChat di line aja ya id nya araiitum hehe 😅
DeleteTh ini Alhamdulilah aku keterima SNMPTN di jurusan kimia murni. Tapi kok jadi takut ya kak sama matkul nya. Hehe
ReplyDeleteNgapain takuuut? Dijalanin aja wkwkw *kaya ga pernah takut aja*
DeleteKak kalo kita gak pintef2 amat tapi di kimia murni gimana yaa kak ? Berat nya di pelajaran nya atau karna jadwal nya yang padet kak ?
ReplyDeleteTiap orang beda2 kasusnya sih, tapi asal rajin belajar pasti bisa koook. Jangan merasa gak pinter2 amat dulu gitu hehe
DeleteMakasih infonya ka boleh minta kontak lewat ig atau wa? Maba kimia murni nih hehehe makasih
ReplyDeleteKa sya punya minat tinggi di pljrn kimia, ada niat ambil s1 kimia tahun dpn.
ReplyDeleteTapi saya gatau ka prospek kerja yg sesungguhnya stlh lulus ntr. Menurut pengalaman kk,teman2 kk yg s1 kimia lebih bnyk yg ke sektor industri atau tenaga pendidik??
Thx sebelumnya
dua-duanya sama banyaaaaaaak, cuma ngajar di bimbel biasanya lebih cepet masuknya. Jadi temen-temen biasanya ngajar sambil nunggu panggilan kerjaan di perusahaan gitu...
Deletepekerjaan yg bisa didapat dari jurusan kimia murni apa ajja kak?? (cmn numpang tanya)
ReplyDeleteKalau mau di perusahaan biasanya bagian QC dan RnD. Kalau mau di balai pemerintahan, jadi analis kimia, bisa jadi peneliti.
DeleteKalau mau menekuni dunia technopreneur juga bisa, bikin produk sendiri jual sendiri 😁
Bisa juga jadi guru dan dosen.
Kakk!!serius bisa jadi dosen dngan S1 Kimia murni? maksudku kaya, gw pengennya ntar kimia murni trus lanjut S2 buat jdi dosen, bisa gaaa? klo boleh tau kakak skrng kerja dimana? :)
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteGabisaaa minimal S2, tapi kalau kampus besar biasanya malah minta S3 ehe
DeleteKak, kalau apakah ptn menentukan peluang kerja? Misalnya saya kimia murni lulusan univ X yg lebih sulit masuknya dari univ Y.Apakah peluang kerja di industri saya lebih besarkarena univ X lebih prestis?
ReplyDeleteHarusnya nanya nya ke HRD perusahaan karena saya gak tau 😂 tapi pernah denger ada kemungkinan seperti itu juga. Masing2 perusahaan beda2 kebijakannya...
DeletePengen kuliah jurusan kimia murni. Tapi skill nya kurang, itu gimana ya kak?
ReplyDeleteSkill apa nih, kalo belajar terus apasih yang gak bisa. Kalo udah belajar terus tapi tetep gak bisa, ada yg salah di proses belajarnya. Dan yang tau cuma diri kita sendiri...
DeleteKak jadi analis kimia harus tinggi gak sih kak?
DeleteIni kata siapa lagi 😂
DeleteKak ngilangin rasa takut ambil kimia murni gmn? Alhamdulillah aku keterima sn kimia kak tapi respon dari temen temen ku itu semakin membuat takut:v
ReplyDeleteNgilangin rasa takut adalah dg menjalaninya. Kalo ga dijalanin ga akan tau kalian bisa atau enggak. Yg terpenting niatnya dulu, harus bener. Target2nya ditulis, trus doa dan usaha harus sebanding dg target2nya. Jangan targetnya tinggi tp usahanya ga mengikuti.
DeleteKak ngilangin rasa takut ambil kimia murni gmn? Alhamdulillah aku keterima sn kimia kak tapi respon dari temen temen ku itu semakin membuat takut:v
ReplyDeleteWahh.. setelah baca blog kakak saya jadi tambah semangat untuk kuliah kimia murni ( Makasih ), tapi sedikit takut dengan pelajaran Fisika hehehe
ReplyDeleteGapapa, takut itu biasa. Kalo ga takut malah serem nanti ga belajar wkwk
DeleteWah, penjelasannya oke banget kak, aku pengen banget kuliah jurusan kimia, tapi semangat belajar kimia di SMA kurang gara-gara banyak rumus sama ribetnya hafalan materi, tapi aku hobi banget sama praktikum nya. Boleh gak kak minta saran dan motivasi:)
ReplyDeleteSeingat akuuu, aku lebih jarang menghafal waktu kuliah. Yang diinget2 praktikumnya aja biar bahagia wkwk coba nanti dibuktikan hehehe
DeletePa bener dikimia laki2nya dikit? Jadi takut aku
ReplyDeleteIya wkw tapi tetep ada kok tenang ajaa ngapain takut. Sarjana kimia masih bisa jadi polisi/ tentara 👌
DeleteAssalamualaikum kak, sebelumnya terima kasih banyak kak ttg isi blog kakak mengenai kuliah jurusan kimia murni. Jujur kak, masya Allah saya terharu dan ingin seperti kakak.
ReplyDeleteSaat ini saya sebagai camaba jurusan kimia yang lulus snmptn di salah satu universitas di aceh, saya menjadikan kimia sebagai satu2 nya pilihan kak karena memang saya sangat menyukainya. Terima kasih atas postingan kakak, semangat saya untuk mempelajari kimia terus meningkat. Cita2 saya ingin menjadi seorang peneliti dan ilmuwan yang menjunjung nilai sains dan agama kak.
Saya berharap kita bisa saling berkomunikasi, kalau bicara mengenai kimia akan lebih panjang lagi kak. Intinya I love chemistry ❤
Dan bagi saya kimia itu detektif, jas lab, laprak, semua itu memang wajar.saya sangat menyukai itu. Alhamdulillah, intinya postingan kakak sangat sangat sangat bermanfaat, terima kasih kak.
Saya harap kita bisa saling berkomunikasi.
Ohiya, ini email saya kak @cutnurul2002@gmail.com
Sekali lagi terima kasih kak ��
Waalaikumsalam, waaah panjang banget komentarnya bikin terharu 😂
DeleteAlhamdulillah kalo cerita2ku membantu. Semangat yaaa, perjuanganmu akan dimulai. Email/ ID LINE aku tertera di blog ini hehehe.
ka bedanya teknik kimia, kimia murnni sama pendidikan kimia itu gimana ya ?
ReplyDeleteKalau teknik kimia lebih banyak fisika setahu aku, pendidikan kimia banyak materi pengajaran, kimia murni bener2 belajar kimia sampai ke akar2nya hahahaa
Deleteya ampun yaampunn :( sama banget kaya aku yg jadi maba taun ini di kimia ub. pdhl jiwa ini bener bener pengen banget di ahli gizi undip. udah nyoba mulai dari snm, sbm. tp masuknya di sbm yg pil kedua, ya kimia ini. mau sedih krn ga sesuai passion bgt. tp gimana ya... hmm mikir yg terbaik adalah "pasti allah punya rencana" uda gitu aja sambil doa dan usaha yg terbaik😂
ReplyDeleteWaaaaaah iya bener tuh, semangat yaaa! semoga cocok dengan kimia 🌷
DeleteAssalamualaikum kak.
ReplyDeleteSaya ada keinginan daftar kimia murni di undip tapi saya ragu dan takut soalnya banyak yg bilang kimia murni itu sulit.kakak dulu masuk kimia undip jalur apa? Saya mau daftar snmptn tapi nilai saya 84.852 kira" bisa masuk ga kak?.
Waalaikumsalam. Aku dulu ujian mandiri hehe karena di snmptn dan sbmptn gak daftar kimia hehe. Kalau soal nilai aku kurang tahu yaaa, tergantung saingannya juga soalnya hehe. Kalau nilai kamu udah yang paling tinggi di sekolahmu (yang daftar kimia yaa) mungkin masuk sih hehe.
Deletemakasih kak,setelah aku baca ini jadi lebih semangat buat menekuni kimia dan daftar jurusan kimia murni
ReplyDeleteAlhamdulillah, semangat yaaa!
DeleteBismillah, hai kak. Alhamdulillah aku masuk di jurusan kimia kak tahun lalu. seneng baca tulisan kakak tentang jurusan kimia. sempat down pas semester 1 ngadepin 3 lab sekaligus wkwkwk, tapi kalo diinget-inget jadi rindu masuk lab. makasih ya kak udah nulis tentang jurusan kimia, bermanfaat banget kak:)
ReplyDeleteohyaaa? semester 1 langsung masuk 3 lab? trus kok sekarang rindu? emang udah gak masuk lab lagi?
Deletelab waktu semester 1 kan kimdas I, fisdas, sama biologi umum :)) rindu masuk lab sekarang soalnya kan WFH :')
DeleteKak, untuk prospek di kimia murni itu gmna ya, apakah hanya kerja di laboratorium? soalnya takut setelah lulus nanti susah cari kerja
ReplyDeleteyaa kalo sesuai jurusan, sebagian besar di lab. Tapi kalo mau kerja di bagian marketing, setahu aku jarang di lab sih. Masih ada kok lowongan yang buka untuk semua jurusan, tenang ajaa rejeki udah ada yang atur. Yang penting suka dulu aja...
DeleteHai kak, mau tanya nih. Antara teknik kimia dgn kimia murni, prospek kerjanya lebih bagus yg mana? Lebih dibutuhkan yg mana? Terus kalo di jurusan kimia ini apakah slalu bikin laporan kak?
ReplyDeleteTerimakasih
Tambahan kak, minus mata saya tinggi. Apakah bisa jadi hambatan?
Deletemenurutku sih beda area ya, jadi gak bisa dibandingin. Kalo di perusahaan khususnya bagian produksi biasanya sih anak teknik. Tapi kalo research and development biasanya jurusan kimia murni. Walaupun di lowongan kadang ada yang mencantumkan kalo dua-duanya gak masalah.
DeleteOhyaaa minus gak masalah sih, yang masalah itu kalo buta warna...
DeleteKak kok jadi takut ya kak setelah mantapin hati milih kimia murni , sekarang jadi deg2 buat jalaninnya soalnya aku tuh minim banget di kimia udah aku suka lupa rumus , nyetarain reaksi aja masih susah , gmna dong kak? Aku jadi takut kak ngak bisa jalanin nya nanti��
ReplyDeleteKakak maba tahun ini ya?
Deletekaak, kimia murni dan farmasi lebih sulit mana ya ? hehehe
ReplyDeletewaaah belum pernah kuliah farmasi wkwkwk yang jelas semua ada kesulitannya sendiri-sendiri sih pasti. Tinggal pilih mana yang disukai ajaaa hehe
DeleteHai kakk,salam kenal aku maba kimia murni tahun 2020. Aku mau sedikit curhat dulu sebelum diterima di kimia aku semangaat banget belajarnya,tapi setelah diterima dan keluargaku tau mereka bilang orang kimia bakal susah nyari kerja ,banyak yang bilang gitu huhuu , gara gara itu aku jadi gak semangat lagi dan merasa salah jurusan🥺.
ReplyDeleteJawab aja, rejeki udah ada yang ngatur. Lowongan kimia banyak kok, jadi tenang ajaa hehe
DeleteHaii Kak Assalamualaikum aku Erra salam kenal, Alhamdulillah aku lolos SNMPTN 2021 kimia murni, boleh ngk kak kalo minta kontaknya atau ig nya atau email nya atau lainnya deh mau nanya2 lbh dlm lagi ttg matkul kimia murni hehe
ReplyDeleteWaah maaf baru buka yaa, pakai LINE aja gakpapaaa
DeleteSelalu kagum sama orang2 yang bisa menikmati kimia... He..he. Aku paling lemot klo belajar kimia jaman sekolah dulu. Bingung ngapalin rumus. Nggak paham aja klo diterangin guru. Makanya milih IPS aja pas penjurusan...dan kuliah di Sospol :-)
ReplyDelete