Monday, May 25, 2020

Serunya Praktikum di Jurusan Kimia Murni

Buat kalian yang baru masuk jurusan kimia murni atau bahkan masih SMA dan merencanakan masuk jurusan kimia, ada satu hal yang harus kalian tau. Jurusan kimia itu, pasti gak akan pernah lepas sama yang namanya praktikum. Bisa dibilang, praktikum adalah jiwanya anak kimia dan anak IPA lainnya. Karena itulah satu-satunya cara untuk membuktikan teori yang telah kita peroleh di kelas. Waktu aku kuliah dulu, biasanya dalam satu minggu ada 1 sampai 2 jenis praktikum. Keliatannya sih, cuma 2, tapi praktiknya benar-benar menguras energi dan waktu kita.

Jadi, gimana rasanya praktikum di jurusan kimia?

Rasanya menyenangkan. Tapi bagian yang paling menyenangkan buat aku adalah saat kita berhasil membuktikan suatu teori, menghasilkan senyawa baru, sampai menggunakan instrumen kimia yang canggih. Karena aku paling gak suka gagal hahaha. Kesel aja gitu udah susah-susah ngerjain taunya gagal. Sementara itu, bagian paling menyeramkan satu-satunya adalah ketika kita memecahkan atau merusakkan alat-alat yang digunakan.

Kenapa menyeramkan?
 
Karena kalo kita mecahin alat, kita gak sekedar mecahin gelas kaca biasa kayak yang ada di rumah. Alat-alat yang ada di laboratorium biasanya didesain tahan panas, jadi harganya juga gak murah. Belum lagi kalo kita mecahin alat, larutan yang ada di dalamnya juga pasti akan ikut tumpah. Larutan juga gak semuanya aman, ada yang bisa menyebabkan luka bakar seperti asam sulfat (H2SO4) dan ada yang hanya terasa panas dan menyebabkan gatal seperti fenol. Larutan yang aman pun, kebanyakan harganya mahal. Jadi pokoknya kalo kita di lab, harus lebih hati-hati aja sih.
Jas Lab Praktikum
Kalo di kampusku dulu, ada 8 jenis praktikum yang dibagi dalam kurun waktu 5 semester. Untuk semester 6, ada praktikum pendahuluan sebelum kita masuk skripsi, jadi sudah sesuai dengan peminatan yang kita inginkan. Setiap kampus bisa berbeda, tergantung kebijakan yang ada. Tapi intinya pasti tidak jauh berbeda.

Praktikum yang ada di Jurusan Kimia :
- Praktikum Kimia Dasar I
- Praktikum Kimia Dasar II
- Praktikum Fisika Dasar
- Praktikum Kimia Anorganik
- Praktikum Kimia Analitik
- Praktikum Kimia Organik
- Praktikum Kimia Fisik
- Praktikum Biokimia

Biasanya, satu jenis praktikum terdiri dari delapan judul percobaan yang dilakukan selama delapan minggu. Seminggu sebelum kita praktikum, kita diberikan penjelasan terlebih dahulu oleh asisten praktikum tentang percobaan apa saja yang akan diakukan selama 8x pertemuan, bagaimana cara menulis laporan, hingga peraturan yang harus dipatuhi. Setiap minggu sebelum praktikum, kita diharuskan mengumpulkan jurnal terlebih dahulu. Jurnal yang dimaksud di sini adalah tulisan yang berisi prosedur percobaan, hipotesis, dan landasan teorinya. Harapannya kalau kita sudah menulis jurnal berarti kita sudah tau sedikit tentang percobaan yang akan kita lakukan.

Karena udah agak lama, jadi gak semua praktikum aku ingat. Beberapa aku ingat setelah lihat fotonya di laptop. Gambar di bawah adalah percobaan yang dilakukan pas semester satu, waktu Praktikum Kimia Dasar I. Judul percobaannya adalah kolorimetri, yang merupakan bagian dari analisa fotometri. Di percobaan ini kita melakukan penentuan konsentrasi larutan berdasarkan kepekatan warna. Jadi ceritanya kita bikin larutan dengan beberapa konsentrasi yang akan digunakan sebagai standar. Lalu kita dikasih larutan yang belum diketahui konsentrasinya, atau bisa disebut larutan unknown. Larutan itu lalu dibandingkan dengan standar. Jika kepekatan warnanya serupa dengan salah satu standar yang ada, berarti dipastikan konsentrasinya sama atau mendekati standar tersebut.
Percobaaan Kolorimetri
Praktikum lain yang pernah aku lakukan adalah percobaan katalis enzimatis. Percobaan ini masuknya di Praktikum Kimia Dasar II. Sebenernya aku ragu ini gambar yang sesuai atau bukan. Tapi jika dilihat dari tanggalnya, kayaknya sih cocok. Jadi percobaan ini bertujuan mengamati pengaruh suhu, pH, dan ion logam (Cu2+, Hg2+, dan Pb2+) pada kerja enzim amilase. Enzim amilase yang digunakan berasal dari saliva manusia. Inget kan fungsi enzim amilase? Yap, yaitu mengubah larutan amilum/ polisakarida menjadi glukosa/ monosakarida. Indikator yang digunakan adalah iod. Kenapa iod? Karena iod dapat mendeteksi keberadaan karbohidrat/ amilum. Larutan iod yang aslinya berwarna cokelat akan berubah jadi biru ketika bereaksi dengan amilum.

Nah pada percobaan ini amilum diberi beberapa perlakuan. Ketika ditambah dengan amilase, jika warna yang ditunjukkan adalah biru, berarti amilum diubah menjadi glukosa oleh amilase. Bisa dibilang, kerja enzim amilase terhambat. Hasil dari percobaan ini yaitu, ion logam yang digunakan ternyata merupakan penghambat kerja enzim, suhu 37 adalah suhu optimum enzim amilase, pH 7 adalah pH optimum enzim amilase (pada suasana asam akan bermuatan positif dan basa akan bermuatan negatif). Hmmm tapi fotonya gak ada ya gais, karena cuma ada foto cairan yang warnanya cokelat dan biru tua dalam plat tetes.

Percobaan yang aku ambil fotonya adalah percobaan reaksi redoks. Kalo kalian inget materi di SMA tentang reaksi redoks, nah ini adalah pembuktian teorinya. Jadi di percobaan ini, logam besi dan alumunium dimasukkan dalam tabung reaksi berisi larutan CuSO4, ZnSO4, NaNO3, dan lain-lain. Nah selanjutnya dipanaskan, lalu kita amati apa yang terjadi. Beberapa di antaranya akan muncul gelembung. Jika muncul gelembung kenapa, jika tidak kenapa, kita harus cari teorinya. Ini dia foto percobaanya hehehe.
Percobaan Reaksi Redoks

Jadi gimana? 
Makin tertarik atau justru makin pusing dan mikir-mikir masuk jurusan kimia murni?

Kalo masih bingung, coba baca curhatanku tentang Praktikum Kimia Organik selanjutnya wkwkwk. Jadi foto di bawah ini adalah foto saat percobaan fitokimia. Jadi kita disuruh cari tau kandungan apa yang terdapat pada tanaman. Setiap kelompok berbeda jenis tanamannya. Yang aku inget dulu kelompokku dapet daun mangga. Karena waktu itu daunnya gak boleh di jemur di bawah sinar matahari, alhasil daunnya gak kering-kering. Jadilah kita masukkin daun itu ke oven biar cepet kering. Eh gak taunya malah ada yang gosong 
Percobaan Fitokimia
Tau gak kenapa daunnya gak boleh di jemur di bawah sinar matahari langsung? Karena senyawa bahan alam itu gak semuanya stabil kalo kena sinar matahari. Jadi untuk menghindari rusaknya senyawa kandungan dalam tanaman, kita jemur di tempat yang terhindar dari sinar matahari. Itu yang wajar ya, kalo oven beda cerita hehehe. Senyawa bahan alam tuh apa sih? Biasanya merujuk pada metabolit sekunder suatu tanaman. Kalo pernah denger alkaloid dan flavonoid, itu salah duanya ehehe.

Nah sementara itu, di bawah ini adalah percobaan asam maleat menjadi asam fumarat. Dua senyawa ini adalah senyawa alkena yang sama tapi tak serupa *halah. Jadi mereka saling berisomer geometri gitu. Inget kan pelajaran waktu SMA tentang isomer geometri? Nah, asam maleat ini adalah senyawa cis, sementara itu fumarat adalah senyawa trans.
Percobaan Asam Maleat dan Asam Fumarat
Untuk Praktikum Biokimia, aku ada dokumentasi lebih banyak gak tau kenapa. Tapi aku cuma ambil 2 jenis percobaan yang paling berkesan buatku. Yang pertama adalah percobaan isolasi DNA. Aku merasa percobaan ini berkesan karena akhirnya untuk pertama kali aku bisa ngeliat DNA dalam wujud aslinya. DNA yang diisolasi adalah DNA buah pisang. Aku agak lupa prosedurnya gimana, tapi kalo kalian liat gambar tabung reaksi di bawah, semburat-semburat warna putih itulah DNA dari buah pisang nya. Sementara itu gambar corong kaca adalah proses sebelumnya. Jadi seinget aku di dalam situ masih ada campuran senyawa lain dalam buah pisang. Yah seperti itulah kira-kira hahaha.
Percobaan Isolasi DNA

Percobaan Isolasi DNA
Selain percobaan isolasi DNA, ada juga percobaan uji antimikroba. Tapi sayangnya dari 2 hari praktikum, kelompok aku cuma disuruh dating satu hari karena hasil biakan bakterinya terkontaminasi. Untungnya waktu skripsi, aku dapet kesempatan buat mempelajari uji antimikroba ini lebih lanjut. Jadi sekarang aku paham gimana caranya hehehe. Di percobaan ini, kita harus membuat media cair dulu yang berisi biakan bakteri. Bakterinya harus satu jenis alias, karena tujuannya antibakteri yang spesifik, yaitu bakteri E.coli. Nah media cair ini yang nantinya bakal dipake buat uji antibakteri, digores atau di ratakan di atas media padatnya yang berisi nutrient agar. Sayangnya kelompok aku gagal membuat media cair yang berisi satu jenis bakteri, jadi yaa gak bisa dipake di tahap selanjutnya. Yaa gitu deh ya intinya. 
Percobaan Uji Antimikroba (Media Cair)

Percobaan Uji Antimikroba (Media Padat/ Agar)
Praktikum yang bakal aku jelasin selanjutnya adalah Praktikum Kimia Anorganik, praktikum ini adalah yang paling aku lupa di antara semuanya hahaha. Memang ada beberapa foto di laptop, tapi aku lupa foto itu adalah foto dari percobaan apa. Tapi tentang, setelah aku buka file-file laporan, aku jadi makin bingung agak lebih ingat tentang percobaan yang ada di foto itu. Ini foto percobaanya. Yang pertama adalah percobaan tentang koagulasi dan flokulasi dari garam-garam sulfat. 
Percobaan Koagulasi dan Flokulasi
Jadi waktu itu kita disuruh bawa air sungai, dan di lab, air sungai itu ditambahkan dengan larutan-larutan garam sulfat seperti CuSO4, CaSO4, FeSO4, MgSO4, dan lain-lain. Ada juga larutan FeCl3. Nanti di antara campuran-campuran tersebut akan ada yang mengendap. Endapannya itu Namanya koagulan atau flokulan (semoga gak salah) dan prosesnya namanya koagulasi dan flokulasi. Keduanya punya perbedaan, sayangnya aku bener-bener lupa tentang percobaan ini hahaha.

Ada juga percobaan sintesis senyawa kompleks tembaga (II) ammonium sulfat dan tetraamine tembaga (II) sulfat monohidrat. Di percobaan ini aku juga bener-bener gak inget apa-apa kecuali bau ammonia yang menyengat. Entah kenapa aku baru tau kalo bau ammonia bisa se-menyengat itu pas udah pertengahan kuliah. Sepertinya curhatanku tentang praktikum kimia anorganik sangat tidak berguna hahaha.
Percobaan Sintesis Senyawa Kompleks
Kayaknya cukup sudah ceritaku ini. Sayang sekali aku gapunya stok foto praktikum kimia fisik dan analitik huhuhu. Atau nyelip di mana juga gak tau. Menurutku, bagian paling menyenangkan dari kuliahku adalah praktikum. Meskipun dibalik semua hal menyenangkan itu, terselip kesengsaraan nulis jurnal dan laporan. But it’s OK, it’s DONE now. Aku juga cukup Bahagia bisa mengenangnya. Semoga menginspirasi! hehehe

24 comments:

  1. Now I know why we should not dry leaves on the sun.
    Very good professional post about chemistry.
    Have a nice week :)

    ReplyDelete
  2. Aku juga menyukai praktikumnya .. seneng bereksperimen banyak hal.
    Tapiii ...,begitu teori waduuh mumet nih pikiran hahaha 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini maksudnya waktu SMA ya? Atau di kuliahnya ada praktikum juga? Ehehe kalo waktu SMA gak gitu banyak praktikumnya 😂

      Delete
  3. Kelihatannya ribet dan juga agak seram ya, apalagi kalo pas percobaan ada kecelakaan misalnya cairannya tumpah atau mecahin alat. Bisa bisa disuruh ganti rugi.:D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaahaa ..
      Makanya hati-hati pakai alatnya, maaas 😅

      Delete
    2. Biarpun hati hati tapi kadang grogi juga mas.

      Tapi seru juga kali ya, uji coba bahan kimia, siapa tahu nanti bisa menemukan bahan kimia untuk mengubah tembaga menjadi emas.😅

      Delete
    3. Dulu pas awal2 pernah ga sengaja ada cairan asam sulfat pekat (air accu) yang netes dikit di meja, kena tissue langsung efeknya kaya kebakar gitu item2 kan jadi takut 😂
      Asal jangan bikin bom aja sih

      Delete
  4. wah mba, saatnya ini sampean yang menemukan dan mencari tahu tentang corona nih mba haha. lawan corona dengan chemist.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkw boleh boleh, tapi tetep butuh dokter atau ahli farmasi...

      Delete
  5. Betah banget ya mbak kalo udah di lab. walau pun suka sebel dengan pre-lab quiz dan lab reportnya.

    Buat saya yang paling banyak kenangannya adalah di lab Organic Chem I dan II, barangkali karena teman2 creative dan sangat bersaing, banyak terjadi kisah indah, waktu kita bikin parfum, bikin sabun (safonifikasi), bikin plastic, hingga memecahkan kasus misteri di crime scene, dan terakhir menggunakan spectrophotometry.

    Pokoknya Chemistry paling heboh deh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah mba nya juga kuliah jurusan kimia? Atau farmasi? Ngerti banget mba nyaaaa haha tos dulu lah 🖐️

      Delete
  6. Wah, Kimiaaaaaa. Aku paling pusing klo ngadepin mapel iniih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo sama fisika lebih pusing mana mbaa? Kok aku lebih pusing fisika ya 😂

      Delete
  7. Sebenarnya pelajaran Kimia atau ngambil jurusan Kimia itu bagus lho....Dan ahli Kimia yang saya tahu juga harus pintar Matematika meski pada umumnya tidk harus juga. Karena sempat dulu disuruh ngambil jurusan itu ...Tetapi karena bloon yaa nggak jadi deh...Hebat lho kalau pintar Kimia bisa jadi Proffesor juga karena selalu bisa menemukan temuan yang menarik dari benda-benda alam.😊😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mmm matematika sebenernya harus bisa sih, cuma beda2. Kalo kekhususan kimia fisika, rumusnya lebih ribet yaaa mungkin kaya anak fisika/ teknik gitu lah... Apapun bidangnya kalo serius dan menikmati pasti hebat semua 👌

      Delete
  8. Hallo salam kenal yaa,
    Wah salut banget sih sama orang yang menyukai pelajaran kimia, karena gak banyak juga orang yang paham tentang pelajaran ini, salah satunya adalah saya hehehe. ngeliatnya aja udh pusying :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwk gitu ya 😂 tapi kuliahnya juga pusing sih, kan aku bilang lebih seru praktikumnya..

      Delete
  9. Halo Mutiara apa kabar? Wah, dulu zaman SMU Kimia aku sempat ada nilai 5 nya hahaha :D Ga sanggup deh belajar beginian. Kalau biologi, matematika sepertinya masih bisa sih. Aku salut sama orang yang berkesinambungan suka dan berusaha mempelajari ilmu pengatahuan yang satu ini. Mantap!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haloo mba, waah iya dulu waktu SMA juga sukanya biologi sih gak tau deh akhirnya kok ke kimia dan jadi menikmati gini 😂

      Delete
  10. Hi mba Mutiara, kunjungan balik ya :D

    Saya dulu waktu sekolah suka sekali kalau ada praktikum, hehehe, alasan paling utama kenapa suka karena bisa pakai jubah putih andalan hahahaha. Tapi dulu sepertinya lebih di sekolah saya lebih sering praktikum biologi daripada kimia. Dan anehnya, saya ini nggak paham kalau sudah belajar Bio / Kimia, tapi entah kenapa giliran praktikum selalu semangat :)))

    By the way, semoga karir mba Mutiara kelak bisa moncer dan sukses selalu untuk mba :>

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waa terimakasih kunjungan baliknya mbaa 😄 emang praktikum itu pelarian dari pelajaran yg membosankan wkwk. Aamiin aamiin terimakasih doanya, semoga kembali ke mba 🙏

      Delete
  11. HAHA, bener banget, di SMA jurusan IPA juga praktikumnya sekedabrek :v.
    Tapi emang seru sih. Paling gak nyenengin ya itu, udah susah-susah ngerjain praktikumnya, ternyata gagal :v.

    Dulu pernah saia mecahin beaker glass. Asli, mahal sekaleh pemirsa yang saia pecahkan. Ya uda, gimana lagi, ngeganti akhirnya :v.

    ReplyDelete
  12. wahh jadi nostalgia masa kuliah dulu pernah praktikum kimia dasar. hehe. terus pas semester 7, juga ngerasain praktikum radiokimia. mungkin pernah denger?
    bahkan ketika skripsi pun nggak jauh beda dengan praktikum kimia, padahal semasa SMA dan kuliah nggak begitu suka. tapi emang seru main di lab terus utak atik bahan kimia. :D

    ReplyDelete