Tuesday, May 19, 2020

Niacinamide dan Kesehatan Kulit (Part 2)

(a.) Niacinamide/ nikotinamid; (b.) Asam nikotinat
Efek samping topikal nikotinamid
Efek samping dari aplikasi topikal nikotinamid adalah minor dan jarang, meliputi: luka bakar ringan, pruritus, dan eritema. Efek samping ini membaik dengan penggunaan yang berkelanjutan.

Nikotinamid Oral
Kanker kulit nonmelanoma
Dalam uji coba double-blind kontrol acak, pada pasien dengan empat atau lebih keratosis aktinik, perkembangan karsinoma sel basal dan keratosis aktinik berkurang secara signifikan ketika pasien menggunakan nikotinamid oral (500 mg dua kali sehari selama 4 bulan) dibandingkan dengan mereka yang diberi plasebo.

Jerawat dan rosacea
Nikotinamid 750 mg oral diberikan setiap hari dalam kombinasi dengan Zn 25 mg, Cu 1,5 mg, dan asam folat 500 µg untuk mereka yang memiliki kondisi kulit inflamasi. Ada peningkatan "sedang" ke "jauh lebih baik" dalam penampilan wajah pada 79% orang setelah 8 minggu. Tidak ada peningkatan superior pada mereka yang diobati dengan antibiotik.

Efek samping nikotinamid oral
Efek samping sistemik potensial pada konsumsi nikotinamid oral dengan berlebihan dibahas di bawah ini. Namun, ketika mengevaluasi efek samping, perlu dicatat bahwa penelitian yang lebih dulu dilakukan sering menggunakan bentuk nikotinamid yang kurang murni termasuk asam nikotinat. Oleh karena itu, dalam penelitian yang lebih lama, efek samping yang dikaitkan dengan nikotinamid sebenarnya disebabkan oleh asam nikotinat. Juga jalur nikotinamid berbeda tiap spesies yang berbeda dan oleh karena itu temuan dalam studi non-manusia tidak selalu representatif. Dosis yang dianggap berlebihan dapat bervariasi di antara orang-orang dan pada penderita insufisiensi hati karena penghilangan plasma nikotinamid tertunda.

Penyakit parkinson (Parkinson Disease/ PD)
Niacin dan nikotinamid bersifat neuroprotektif pada dosis rendah tetapi mungkin beracun pada dosis tinggi. Kekurangan nikotinamid/ niacin menyebabkan pellagra, yang walaupun menyebabkan demensia, bersifat protektif terhadap PD. Kelebihan nikotinamid telah dihipotesiskan terlibat dalam berkembangnya PD. Produk pemecahan utama nikotinamid yaitu N-metil-nikotinamid dan N-metil-2-piridon-5-karboksiamida, lebih umum pada pasien PD. Pada pasien PD, ekskresi N-etil-2-piridon-5-karboksiamida berkurang, dan ekskresi N-metil-nikotinamid meningkat dengan menunjukkan terganggunya metabolisme produk-produk pemecahan ini.

Sensitivitas insulin dan diabetes
Tikus yang kelebihan beban dengan dosis kumulatif nikotinamid atau N-metil-nikotinamid menginduksi/ menyebabkan resistensi insulin akut. Namun, ini adalah penelitian yang relatif kecil, dan efeknya mungkin tidak sama pada manusia. Dalam salah satu uji coba double blind non diabetik, plasebo terkontrol pada manusia (non diabetik) yang berkaitan dengan antibodi sel islet, tidak ada perbedaan kasus diabetes dalam kelompok pengobatan dan plasebo ketika 1,2 g/m2 nikotinamid diberikan setiap hari selama 5 tahun.
Namun, penelitian terhadap anak-anak yang diberikan 1,2 g/m2 nikotinamid per hari selama periode tindak lanjut rata-rata 7,1 tahun menunjukkan adanya penurunan yang sangat signifikan secara statistik pada kasus diabetes. Perkembangan diabetes pada mereka yang diobati dengan nikotinamid hanya 41% dari kelompok yang tidak diobati dengan nikotinamid. Ini menunjukkan bahwa nikotinamid sebenarnya bisa mencegah berkembangnya penyakit diabetes.

Toksisitas liver
Sebuah penelitian yang menggunakan nikotinamid dosis tinggi pada tikus menyebabkan pembesaran sel hati, peningkatan deposisi glikogen, dan peningkatan total lipid hati. Tidak ada peningkatan enzim hati terlihat pada anak-anak yang diberi dosis 1,2 g/ m2/ hari persiapan pelepasan lambat. Dosis 10 g/ hari tidak menyebabkan perubahan heptoseluler akut pada manusia tetapi gejala ini menghilang ketika pengobatan dihentikan. Seorang anak berusia 35 tahun, yang memakai obat antischizophrenic, mengembangkan toksisitas hati dan meningkatkan kadar bilirubin setelah dosis harian 9 g nikotinamid, tetapi fungsi hati kembali normal setelah 3 minggu penghentian nikotinamid.
Nikotinamid yang digunakan bersama dengan metotreksat dalam studi artritis pada hewan mencegah hati dari kerusakan yang biasa disebabkan oleh metotreksat. Efek nikotinamid yang berbeda pada hati dapat berhubungan dengan perbedaan spesies, dosis, usia, dan penggunaan obat secara bersamaan. Kemurnian nikotinamid yang digunakan dalam penelitian juga bisa menjadi faktor karena asam nikotinat diketahui menyebabkan kelainan hati.

Kehamilan/ menyusui
Nikotinamid mampu menembus plasenta manusia, dan kadar nikotinamid dalam darah janin lebih besar daripada kadar darah ibunya. Tidak ada laporan efek samping akibat nikotinamid pada janin manusia, tetapi efek dosis tinggi tidak diketahui. Pada manusia, tidak ada bukti retardasi pertumbuhan, teratogenisitas, dan onkogenisitas.
Nikotinamid dapat dikonsumsi secara oral atau dioleskan, tidak mahal, dan dapat ditoleransi dengan baik. Kemampuannya untuk meningkatkan berbagai kondisi kulit, masalah kosmetik, dan imunosupresi yang diinduksi oleh sinar matahari menjadikannya sebagai terapi penting dan agen pencegahan. Nikotinamid aman pada dosis sedang meskipun efek samping yang mungkin dari paparan sistemik jangka panjang akan membutuhkan pemantauan lebih lanjut. Senyawa ini dinilai menjanjikan dalam membantu penyembuhan penyakit kanker kulit.

Referensi:
Farage, M.A., ‎Miller, K.W., and Maibach, H.I. (2009). Textbook of Aging Skin. USA: Springer.
Rolfe, H.M. (2014). A review of nicotinamide: treatment of skin diseases and potential side effects. Journal of Cosmetic and Dermatology, 13(4): 324-328. DOI: 10.1111/jocd.12119 

No comments:

Post a Comment