Friday, November 2, 2012

ANALISIS KEADAAN MASA ORDE BARU DENGAN REFORMASI

1.       Politik Luar Negri
     ·          Masa Orde Baru
Politik dan kebijakan luar negeri Indonesia cenderung pada usaha-usaha perbaikan ekonomi negara melalui peningkatan pembangunan di berbagai sektor serta keamanan negara di mana dalam usaha penerapannya rezim Soeharto yang otoriter cenderung menggunakan hard diplomacy yang sangat mengandalkan kekuatan militer di berbagai bidang termasuk dalam menjalankan politik luar negeri.
     ·          Masa Reformasi
Politik luar negeri mulai dibangun kembali dari awal, tujuan utama politik luar negeri Indonesia selain fokus pada pembangunan dan perbaikan ekonomi serta keamanan negara, juga fokus pada tujuan utama pemulihan nama baik dan peningkatan citra Indonesia di dunia internasional.

2.       Pemilu
     ·          Masa Orde Baru
1.       Dilaksanakan hanya sekali untuk memilih partai,
2.       Tidak adanya pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota Legislatif secara langsung.
3.       Semboyan Pemilu yaitu Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia).
     ·          Masa Reformasi
1.       Dilaksanakan dengan dua hingga tiga tahapan (satu tahapan untuk memilih partai/anggota legislatif dan dua tahapan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden) Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota Legislatif secara langsung oleh rakyat.
2.       Semboyan Pemilu yaitu Luber dan Jurdil (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia serta Jujur dan Adil).

3.       Sistem Kepartaian
     ·          Masa Orde Baru
Hanya ada tiga partai (PDI, Golkar dan PPP) dan pasti golkar sebagai jawara pemilu dengan mengusung presiden soeharto pada Sidang Umum MPR.
     ·          Masa Reformasi
Jumlah partai peserta pemilu tidak dibatasi seberapa banyak jumlahnya (Multipartai) yang penting partai-partai tersebut lulus prakwalifikasi dari dephum/ham.

4.       Kebijakan Ekonomi
     ·          Masa Orde Baru
Kebijakan ekonominya berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ekonomi tersebut didukung oleh kestabilan politik yang dijalankan oleh pemerintah.
     ·          Masa Reformasi
Pemerintahan presiden Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik.

5.       Sistem Pemerintahan
     ·          Masa Orde Baru
Orde baru menggunakan sistem pemerintahan sentralisasi dan satu komando penuh. Daerah tidak diberi keleluasaan sama sekali. Akibatnya pembangunan tidak merata dan perputaran uang 90% lebih ada di Jakarta.
     ·          Masa Reformasi
Masa reformasi menggunakan sistem pemerintahan desentralisasi hampir penuh. Daerah diberi keleluasaan untuk mengelola daerahnya masing-masing, sehingga pembangunan di daerah lebih semarak.

6.       Pengambil Alihan Kekuasaan
     ·          Masa Orde Baru
Kudeta, Soeharto memanfaatkan surat tugas dari Presiden Soekarno (supersemar) untuk menjatuhkan Soekarno.
     ·          Masa Reformasi
Demokrasi, Presiden mendapat kekuasaan melalui pemilu.

7.       Peran Militer
           ·          Masa Orde Baru
Dwi fungsi militer. Militer mengirimkan wakil di parlemen. (P4 adalah inisiatif fraksi ABRI)             
           ·          Masa Reformasi
Militer menjaga pertahanan negara saja.

8.       Media
     ·          Masa Orde Baru
Pembatasa media, koran maksimal 12 halaman saja, perlu ijin penerbitan. Kapanpun ijin penerbitan bisa dicabut.
     ·          Masa Reformasi
Bebas, contohnya kompas kadang lebih dari 50 halaman. Siapapun bisa menerbitkan koran, majalah.

9.       Kepolisian
     ·          Masa Orde Baru
Bagian dari militer / ABRI
     ·          Masa Reformasi
Terpisah dari militer / TNI

10.   APBN/ Pengeluaran Terbesar Negara
     ·          Masa Orde Baru
Lebih dari 40% untuk pembangunan infrastruktur (Jalan, jembatan, dll) intinya membangun perekonomian.
     ·          Masa Reformasi
20% untuk pendidikan nasional dan belanja/ gaji pegawai.

11.   Penerapan UUD 1945
     ·          Masa Orde Baru
Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun pelaksanaannya ternyata menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945 yang murni.
     ·          Masa Reformasi
Terjadi amandemen pada UUD 1945 karena terjadi banyak penyimpangan pada masa Orde Baru.

12.   Budaya Politik
     ·          Masa Orde Baru
Budaya politik yang berkembang pada era Orde Baru adalah budaya politik subjek. Dimana semua keputusan dibuat oleh pemerintah, sedangkan rakyat hanya bisa tunduk di bawah pemerintahan otoriterianisme Soeharto.
     ·          Masa Reformasi
Rakyat mulai peduli dengan input-input politik, akan tetapi tidak diimbangi dengan para elit politik karena mereka masih memiliki mentalitas budaya politik sebelumnya. Sehingga budaya politik yang berkembang cenderung merupakan budaya politik subjek-partisipan.

13.   Tugas dan Wewenang Lembaga Negara
     ·          Masa Orde Baru
Tugas dan wewenang lembaga negara umumnya menjadi pembina, mengatur dari pusat, bahkan merekayasa. Contoh : Departemen Dalam Negeri berperan sebagai pembina politik; MPR bertugas memilih prediden dan wakil presiden.
     ·          Masa Reformasi
Tugas dan wewenangnya bergeser lebih kepada fasilitasi dan fungsi manajemen birokrasi modern dengan pelimpahan wewenang otonomi yang lebih luas di daerah. Contoh : Sekarang peran Depdagri lebih ke manajemen kebijakan di bidang otonomi daerah dan fasilitasi/dukungan pemilu, pilkada, pemekaran wilayah, APBD, Perda, dan seterusnya; MPR bertugas melantik presiden dan wakil presiden.

14.   Tingkat Pertumbuhan Penduduk
     ·          Masa Orde Baru
Tingkat pertumbuhan penduduk per-tahun mengalami penurunan berkat keberhasilan program KB dan perbaikan gizi serta kesehatan masyarakat.
     ·          Masa Reformasi
Tingkat pertumbuhan penduduk per-tahun mengalami kenaikan dibandingkan pada masa Orde Baru.

15.   Mobilitas Penduduk
     ·          Masa Orde Baru
Pelaksanaan transmigrasi difokuskan pada pemecahan masalah persebaran penduduk.
     ·          Masa Reformasi
Pelaksanaan transmigrasi tidak lagi difokuskan pada pemecahan masalah persebaran penduduk, yang selama 90 tahun terakhir memang tidak berhasil dipecahkan, namun bergeser pada pengembangan ekonomi dan pembangunan daerah.

Polimeri

Tujuan :
Mengetahui peristiwa Polimeri

Dasar Teori :
Polimeri (Poligenik) merupakan pola hereditas yang ditandai dengan satu sifat yang ditentukan oleh banyak alel. Contoh kasus polimeri pada manusia adalah pembentukan karakter tinggi tubuh, berat tubuh, warna kulit, warna mata, kecerdasan, dan bentuk tubuh. Pada pembentukan kulit manusia, alel penentunya adalah A-a dan B-b. Warna kulit manusia pada umumnya ada dua macam, yaitu hitam dan putih. Akan tetapi, pada kulit warna hitam ditemukan adanya variasi, mulai dari yang berwarna hitam, cokelat tua, mulat, dan cokelat muda.Variasi pada warna kulit hitam tersebut ditentukan oleh jumlah gen dominan yang terdapat pada genotype seseorang.

Alat dan Bahan :
  • 2 baling-baling genetika
  • M1 = Simbol faktor dominan untuk warna merah
  • M2 = Simbol faktor dominan lain untuk warna merah
  • M1 dan M2 bertemu akan bekerja sama memperkuat warna merah, bila tidak ada M1 dan M2 maka akan timbul warna putih


Cara Kerja :
  1. Buatlah 2 baling-baling genetika dari karton
  2. Tulislah gamet pada setiap ujung baling-baling
  3. Putarlah 2 baling-baling tersebut sebanyak 50 kali
  4. Tulislah gamet yang berpasangan
  5. Tulislah hasil perhitungan ke dalam tabel pengamatan

Hasil Pengamatan :


Perbandingan Fenotipe keturunan F2
Merah : Putih = 47 : 3
Merah : Putih = 15,67 : 1

Pertanyaan :
1. Individu mana yang jumlahnya paling banyak dan mana yang paling sedikit?
    Jawab :
    Individu yang paling banyak = Merah
    Individu yang paling sedikit = Putih

2. Bila Faktor M menyebabkan warna merah dan m menyebabkan warna putih, berapa individu yang berwarna merah?
    Jawab :
    47 individu

3. Individu yang berfenotip merah mengandung faktor M yang berbeda. Berapa kisaran perbedaan jumlah M tersebut?
    Jawab :

4. Perbedaan jumlah faktor M menyebabkan perbedaan derajat kemerahan individu.
    a. Sifat merah dipengaruhi oleh berapa gen?
        Jawab :
        2 (M1 dan M2)
   b. Disebut apakah peristiwa tersebut?
       Jawab :
       Polimeri
   c. Coba kamu rumuskan perbedaan kehitaman pada kulit manusia bila faktor hitam dirumuskan dengan gen F1 dan F2. Cobalah buat diagram dan jelaskan!
       Jawab :


P                                              H1H1H2H2            x            h1h1h2h2
                                                        (Kulit hitam)                      (Kulit putih)
Gamet                                          H1H2                                  h1h2


F1                                                               H1h1H2h2
P1                                             H1h1H2h2                x          H1h1H2h2

F2

H1H2
H1h2
h1H2
h1h2
H1H2
H1H1H2H2
H1H1H2h2
H1h1H2H2
H1h1H2h2
H1h2
H1H1H2h2
H1H1h2h2
H1h1H2h2
H1h1h2h2
h1H2
H1h1H2H2
H1h1H2h2
h1h1H2H2
h1h1H2h2
h1h2
H1h1H2h2
H1h1h2h2
h1h1H2h2
h1h1h2h2
Rasio fenotipe F2
Hitam : Putih = 15 : 1

Simpulan :
Pada peristiwa polimeri, perbandingan fenotipe keturunan F2 adalah 15 : 1