Thursday, December 22, 2011

Singapore History


Founded as a British trading settlement in 1819, Singapore attained independence only in 1965. Yet its history stretches as far back as the second century AD when it first appeared in the renowned Greek polymath Ptolemy’s seminal map, Geographia.
Over the next millennia, its fortunes were tied to the neighbouring Hindu kingdoms of Sumatra and Java. But hardly anything was written about this island then and it only “re-emerged” in the 14th century under the name Temasek, or Sea Town. This new identity soon changed when a Sumatran king, Sang Nila Utama, spotted what he thought was a lion on Temasek’s shores and duly christened it “Singapura.” (In Sanskrit “Singa” means lion and “Pura” means city)
By the early 19th century, the British were looking for a trading settlement in the region to counterbalance the influence of the Dutch, and under the stewardship of Sir Stamford Raffles, a reputable colonial administrator, they formally set up one on Singapore’s shores on 6 February 1819. Raffles established a free port and soon the new colony attracted merchants from all over Asia, the Middle East and Europe. Within five years the population grew from 150 to 10.000, consisting mainly of Chinese, Malays and Indians – which continue to be the three main ethnic groups in Singapore today.
When the Suez Canal opened in 1869, trade increased substantially between Singapore and the West, making the island very prosperous.
This prosperity rose unchecked until the Second World War when, in 1942, Singapore fell to the Japanese. After three years of occupation, stirrings of nationalism rose and the cries for independence from Great Britain grew louder. Singapore obtained self-government in 1959 before forming a union with Malaya to form Malaysia in 1963. However this lasted a mere two years as, on 9 August, 1965, Singapor left Malaysia to become a fully independent nation. In the years since, Singapore has gone from a rural –and manufacturing- based economy to a knowledge- based first world economy. Today, it constantly ranks among the world’s most liveable cities, with people from across the world attracted to the wonderful contrast between the modern dynamic metropolis and the legacies of history all around them.

Thursday, October 6, 2011

SOAL BIOLOGI


1.      Jelaskan proses terbentuknya cabang batang
Jawab :
Batang tumbuh pada titik tumbuh, yakni pada Meristem Apeks (pucuk). Dari meristem tersebut dihasilkan pula  bakal  daun  yang mula-mula berbentuk tonjolan, kemudian berkembang lebih cepat dari  ujung batang itu sendiri, sehingga bakal daun menutupi meristem apeks.

2.      Jelaskan proses pertumbuhan sekunder (terbentuknya lingkaran tahun)
Jawab :
Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.
Di antara xilem dan floem terdapat kambium intravaskuler. Kambium ini menyebabkan pertumbuhan sekunder berlangsung terus menerus, tetapi pertumbuhan  sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan. Pada saat air dan zat hara tersedia cukup yaitu pada musim penghujan, maka pertumbuhan sekunder terhenti. Jika keadaan lingkungan mendukung maka pertumbuhan sekunder berlangsung lagi. Demikian silih berganti sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder batang tampak berlapis-lapis. Setiap lapis terbentuk selama satu tahun dengan bentuk melingkar konsentris tersebut dinamakan lingkaran tahun.
-          Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
-          Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
-          Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun Þ bentuk konsentris.


3.      Jelaskan proses terbentuknya cabang akar (bersifat endogen)
Jawab :
Akar pertama kali berkembang dari radikula yang terdapat pada embrio di dalam biji . Ketika biji mulai berkecambah, radikula merupakan struktur pertama yang tumbuh menembus kulit biji. Pertumbuhan radikula ini membentuk akar pertama suatu tumbuhan yang disebut sebagai akar primer. Dari akar primer dibentuk cabang-cabang akar yang disebut sebagai akar sekunder. Selanjutnya akar sekunder membentuk akar tertier dan seterusnya. Akar primer, sekunder maupun akar tertier tumbuh memanjang sebagai akibat adanya pembelahan dan pembesaran/perpanjangan sel-sel di daerah apeks akar yang disebut meristem apeks akar. Meristem  apeks akar ini dilindungi oleh lapisan sel-sel yang telah dewasa yang disebut  tudung  akar  (root cap). Selama pertumbuhan akar, tudung akar akan dapat mengalami kerusakan, sehingga akar tidak lagi memiliki tudung akar. Pada daerah ujung akar, yaitu di belakang daerah perpanjangan akar terdapat rambut-rambut akar yang berfungsi dalam penyerapan air dan garam mineral terlarut. Rambut-rambut akar ini terbentuk sebagai hasil dari pelebaran dinding sel epidermis dengan tujuan untuk memperluas permukaan penyerapan.

Daerah apeks akar sangat berbeda dengan apeks pucuk. Pada apeks akar tidak ditemukan adanya primodial daun dan tunas aksilar, sedangkan pada apeks pucuk keduanya dapat ditemukan. Selain itu, sebagai pelindung meristem apeks, apeks pucuk memiliki daun-daun muda yang masih dalam tahap berkembang yang membentuk lapisan-lapisan sehingga menutupi daerah meristem

Pada batang dibentuk sebagai hasil pertumbuhan tunas aksilar, tetapi pada akar, cabang dibentuk pada jarak tertentu dari apeks akar. Pembentukan cabang akar ini bersifat endogen. Pemula-pemula cabang akar terdapat di dalam akar, yaitu dari sel-sel perisikel yang terdapat dibawah korteks dan endodermis. Pembentukan cabang pada akar sangat berbeda dengan pembentukan cabang pada batang, dimana pemula cabang pada batang dibentuk secara eksogen, yaitu dari sel-sel yang berada pada permukaan meristem apeks pucuk. Meskipun akar memiliki banyak cabang, akar tidak memiliki buku (nodus) dan ruas (internodus) sebagaimana yang ditemukan pada batang.

4.      Jelaskan mekanisme transportasi ekstravasikuler
Jawab :
Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui 2 mekanisme, yaitu apoplas dan simplas.
Pengangkutan Apoplas
Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian tak hidup dari akar tumbuhan, yaitu dinding sel dan ruang antar sel. air masuk dengan cara difusi, aliran air secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai xilem karena terhalang oleh lapisan endodermis yang memiliki penebalan dinding sel dari suberin dan lignin yang dikenal sebagai pita kaspari. Dengan demikian, pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks dan stele menjadi terpisah.
Pengangkutan Simplas
Padap engangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain melalui plasmodesmata. Sistem pengangkutan ini , menyebabkan air dapat mencapai bagian silinder pusat. Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas adalah sel - sel bulu akar menuju sel - sel korteks,  endodermis, perisikel, dan xilem. dari sini , air dan garam mineral siap diangkut keatas menuju batang dan daun.


Wednesday, September 28, 2011

Osmosis

Tujuan :
Untuk mengetahui bagaimana cara air dapat masuk ke tubuh tumbuhan dan factor yang mempengaruhinya.

Alat dan Bahan :
  • Kentang
  • Gula
  • Air
  • PVC/ Pipa/ Panjangnya 5 cm
  • Neraca O’hauss
  • Penggaris
  • Kaca
  • Cutter atau pisau
Cara Kerja :
  1. Pertama, buat kentang menjadi berbentuk silinder menggunakan PVC dan pisau atau cutter.
  2. Pastikan panjang kentang 5 cm. lalu timbanglah berat kentang.
  3. Setelah itu, buatlah larutan gula 5%, 10%, dan 20% konsentrasi gula.
  4. Masukkan kentang ke dalam larutan gula 5%, 10%, dan 20%. Dan masukkan kentang ke gelas berisi air murni dan di gelas kosong (berisi udara).
  5. Tunggu sampai 24 jam, setelah itu keluarkan kentang dari larutan gula, air murni, dan udara.
  6. Keringkan kentang menggunakan tissue.
  7. Setelah itu ukur ulang kentang. Tulis perbedaan berat kentang sebelum dan sesudah dimasukkan ke larutan gula.
Hasil Eksperimen :
Tabel Pengamatan Perubahan Berat Silinder Kentang 

Pertanyaan : 
  • Silinder kentang mana yang beratnya mengalami kenaikan ?
  • Jawab : Silinder kentang yang mengalami kenaikan adalah silinder kentang 1 dan 2.
  • Buatlah hipotesis yang menjelaskan bagaimana silinder kentang mengalami kenaikan?
  • Jawab : Dalam gelas berisi air dan larutan gula 5% yang bersifat hipotonis adalah airnya. Sedangkan kentang bersifat hpertonis. Jadi osmosis terjadi dari larutan ke kentang.
  • Jika hasil pengamatan terhadap silinder kentang 4 dan 5 dalam aktivitas ini sama yaitu silinder 5 menjadi kecil kehilangan air melalui penguapan. Bagaimana pendapatmu tentang silinder 4 dalam larutan gula 20%?
  • Jawab : Silinder 4 mengalami penurunan berat karena dalam hal ini yang bersifat hipotonis adalah kentang, sedangkan larutan gula 20% bersifat hipotonis. Sehingga osmosis terjadi dari kentang ke larutan.
  • Apa kesimpulanmu mengenai hasil percobaan untuk silinder 1-5?
  • Jawab : kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan percobaan adalah perubahan berat terjadi akibat osmosis juga karena adanya perbedaan konsentrasi dan suhu.

Thursday, September 22, 2011

A CASEERELLA STORY (PART 2)


Samantha berlari di koridor sekolah, berusaha mengejar Casseel yang berada di depannya. Merasa seperti dikejar seseorang, Casseel mempercepat langkah kakinya. Samantha yang merasa lelah karena mengejar Casseel pun akhirnya memilih berteriak memanggil nama Casseel dengan sisa-sisa tenaganya.
“C A S S E E L !!!” teriak Sam.
Casseel tetap tidak menoleh.  Dia hanya berhenti melangkahkan kakinya dan menebak-nebak siapa yang memanggilnya. Sam yang melihat Casseel berhenti pun langsung berlari mendekati Casseel.
“Kau memang pelari yang hebat Cassa, huh.” Sindir Sam.
“Oh ya? Padahal ibuku berkata aku ini tak cocok jadi pelari. Jawab Casseel dengan polosnya.
“Sudahlah…. Oh iya, apa kau mau tinggal di rumahku? Kau bisa tidur di kamar tamu.” Ajak Sam.
“Untuk apa? Kita kan sudah punya rumah sendiri-sendiri.”
“Rumahmu kan jauh. Bisa-bisa kau terlambat.”
“Ya mau bagaimana lagi? Kalau aku tinggal di rumahmu Lauren pasti akan semakin membenciku.”
“Hei, dia sudah berusia 15 tahun. Dulu memang dia membencimu. Tetapi itu karena dia masih kecil dan tak mengerti apa-apa.”
“Kau serius adikmu telah berubah?” Pertanyaan Casseel dijawab dengan anggukan oleh Sam.
“Baiklah. Aku akan meminta ijin pada ibuku nanti.”
Sebenarnya Casseel merasa ragu-ragu untuk tinggal di rumah Samantha. Masalahnya, adik Sam yang bernama Lauren, dulu sangat membenci Casseel. Entah apa sebabnya, yang jelas dulu Lauren pernah berkata bahwa Casseel terlalu cantik untuk jadi saudaranya. Sepertinya Lauren iri padanya. Oleh karena itu, Casseel berharap kata-kata Sam bisa dipercaya.
Setibanya di rumah, Casseel langsung meminta ijin pada ibunya untuk menginap di rumah Samantha sampai ia lulus dari Astamevia. Tanpa pikir panjang Mrs. Auguste pun mengijinkan anak semata wayangnya tinggal di rumah unclenya. Setelah mendapat ijin dari ibunya, Casseel pun langsung membereskan barang-barangnya, dan memasukkannya ke dalam koper.
Kini Casseel telah selesai membereskan barang-barangnya. Ia pun memasukkan kopernya ke dalam bagasi mobil Mrs. Auguste. Sebenarnya Casseel tidak ingin ibunya repot-repot mengantarnya. Tapi ibunya memaksa ingin mengantarkan Casseel sampai ke rumah uncle Joe. Akhirnya, Casseel pun  pasrah ketika Mrs. Auguste mengantarnya ke rumah uncle Joe.
Sesampainya di rumah uncle Joe, Mrs. Auguste langsung membuka pintu bagasi, membantu Casseel mengeluarkan barang-barangnya dan setelah itu langsung pulang kembali. Mrs. Auguste tidak ikut masuk ke rumah uncle Joe karena ia sedang buru-buru. Saat di perjalanan ia baru ingat bahwa hari ini ia sudah ada janji dengan teman kuliahnya dulu. Oleh karena itu Mrs. Auguste hanya melambaikan tangan pada keluarga uncle Joe yang baru saja keluar dari rumahnya karena menyadari kehadiran Mrs. Auguste dan Casseel.
Keluarga uncle Joe menyambut Casseel dengan baik, begitu pula Lauren. Nampaknya Lauren benarbenar telah berubah. Tatapannya tak lagi tajam setajam pisau. Empat tahun tak bertemu keluarga uncle Joe membuat Casseel merasa aneh tinggal bersama mereka.
“Hei Casseel….” Sapa Lauren sambil mengulurkan tangannya.
“Oh…. Hai Lauren.” Jawab Casseel, dan mereka berdua pun berjabat tangan.
“Menurutmu, bagaimana penampilanku sekarang?” Tanya Lauren.
“Kau ini aneh Lauren. Kau tidak perlu bertanya seperti itu padaku. Kau cantik.”
“Tapi aku tak lebih cantik darimu.”
“Siapa yang berkata seperti itu? Lauren, kau…”
“Aku yang berkata seperti itu, bodoh !” potong Lauren.
“Lauren, cantik itu tergantung bagimanaa setiap orang menilai kita.” Jawab Casseel santai.
“OK. Terserah apa katamu.” Lauren keluar dari kamar dengan membanting pintu lagi-lagi Lauren membuat Casseel tak nyaman dengannya. Tapi Casseel berusaha bersikap lebih dewasa dengan melupakan apa yang baru saja terjadi.
***
Tak terasa, seminggu cepat sekali berlalu. Itu berarti Casseel sudah tinggal di rumah Sam selama seminggu. Meskipun tinggal satu rumah dengan Sam, Casseel tidak pernah berangkat bersama Sam. Casseel merasa tidak enak pada keluarga uncle Joe. Ia merasa sudah banyak merepotkan. Jadi ia tidak mau membuat keluarga uncle Joe semakin kerepotan.
Uncle Joe sendiri merasa tidak enak membiarkan Casseel berangkat sendiri. Selama ini ia terpaksa membiarkan Casseel berangkat sendiri menggunakan bus karena Casseel yang memaksanya. Lama-lama uncle Joe semakin merasa tidak enak pada Casseel. Oleh karena itu, ia memutuskan mulai hari ini Casseel harus berangkat bersama Sam dan Lauren. Semula Casseel menolaknya. Tapi setelah uncle Joe meyakinkan Casseel bahwa ia sama sekali tidak kerepotan mengantar Casseel, Casseel pun bersedia berangkat bersama Sam dan Lauren.
Setibanya di sekolah….
“Hei Sam, Hei Casseel, sejak kapan kalian mulai berangkat bersama?” Tanya Anderson.
“Dasar orang aneh.” Kata Casseel tanpa menghiraukan pertanyaan Anderson. Sam yang mendengar perkataan Casseel pun menyenggol bahu Casseel. “OhmiGod, Sam.” Kata Casseel. Sam tidak merespon. Ia hanya melirik Casseel.
“Maafkan sepupuku ini Anderson.” Kata Sam.
“Sepupu?” Tanya Anderson. Keningnya berkerut.
“Ya, kau baru tau ya? Dan sejak seminggu yang lalu dia menginap di rumahku.” Jelas Sam.
Casseel hanya diam dan mendengarkan percakapan Samantha dengan Anderson. Ia sama sekali tak ingin mencampuri urusan mereka berdua. Bukan! sebenarnya bukan itu alasannya. Casseel hanya diam mematung karena tak ingin berurusan dengan Anderson yang, cukup, aneh –menurutnya-. Selesai mengobrol dengan Sam, Anderson langsung mencengkeram erat tangan Casseel dan menarik Casseel menuju ke bangkunya.   
“Duduklah sebangku denganku.” Pinta Anderson.
“Anderson, lepas tanganku! Apa yang kau inginkan sebenarnya? Dapatkah kau berhenti menggangguku?” Tanya Casseel.
“Apa kau benar-benar tak ingin berkawab denganku?” Andesron balik bertanya.
“Ya. Selama seminggu ini, setiap pagi, Kau selalu menyapaku. Sebenarnya itu hal wajar. Yang tak wajar adalah Kau selalu mengajakku bercanda dengan gurauanmu yang menurutku aneh. Maaf Aku tak bermaksud menyakiti hatimu.”
“OK. No Problem.” Seketika Anderson pergi meninggalkan Casseel. Ada perasaan bersalah yang menyelimuti Casseel. Casseel tau Anderson tak bermaksud buruk. Tetapi entah kenapa Casseel tak suka dengan tipe pria seperti Anderson. Casseel merasa, dia belum kenal Anderson. Casseel takut kalau Anderson jatuh cinta padanya. Casseel merasa belum siap untuk sakit hati. Maka dari itu, sampai usianya 16 tahun seperti sekarang ini, dia masih ragu untuk membuka hatinya pada siapapun.
Casseel tak menyangka, perkataannya pada Anderson akan berkibat fatal. Tunggu dulu? Ini tak berakibat fatal. Aku harusnya senang. Anderson tak menggangguku lagi. Casseel bertanya-tanya dalam hatinya. Apa yang sedang terjadi? Kenapa sekarang setiap ia melamun yang teringat hanyalah Anderson, Anderson, dan Anderson. Apa mungkin?
***
Setiap hari Minggu Anderson selalu berlatih pacuan kuda bersama sahabat lamanya, Fredy. Dia telah mengenal Fredy sejak duduk di bangku SD. Mereka memang bukan teman satu sekolah sejak SMP. Tetapi mereka bisa menjaga persahabatan mereka sampai detik ini.
Disela-sela latihan, mereka tak jarang saling bertukar cerita. Masalah apapun selalu mereka pecahkan bersama. Persahabatan yang erat bukan berarti bebas dari masalah. Mereka pernah terlibat cinta segitiga bersama Valleri. Karena Anderson tak ingin masalah menjadi semakin rumit, Anderson merelakan Valleri menjadi milik Fredy. Setali tiga uang dengan Anderson, Fredy lebih memilih persahabatan mereka. Merasa dipermainkan, Valleri pergi dan menjadi kekasih James, sahabatnya. Sampai saat ini Valleri sepertinya masih berharap pada Anderson. Di sekolah, Valleri masih sering berkunjung ke kelas Anderson. Tetapi, seperti menggarami air laut, semuanya sia-sia. Anderson tak lagi tertarik padanya.
“Hei…” sapa Fredy.
“Ah Kau… mengagetkan saja.” Balas Anderson.
“Wow, gadis itu memang hebat. Seorang Anderson bisa dibuatnya jatuh hati.” Kata Fredy sambil menggoda.
“Hahaha… Tapi aku sedang menjauhinya.”
“Kenapa harus Kau jauhi?”
“Pertama, berteman saja dia tak mau.”
“Kau baru satu bulan kenal dengannya. Kau belum tau sifat aslinya bukan? Mungkin saja dia alergi dengan orang baru.”
“Kau yakin?”
“Sangat yakin.”
“Sempurna. Terimakasih Bung.” Kata Anderson dan disambut tawa oleh Fredy.
Beragam ide seketika muncul dalam benak Anderson. Sungguh, dalam hatinya yang paling dalam dia merasa sangat rindu pada sosok gadis bernama Casseel. Sudah dua minggu dia menjauhi Casseel. Anderson berharap, masih ada celah di hati Casseel untuk sekedar berteman dengannya.
Setelah selesai latihan, Fredy mengantarkan Anderson untuk membeli kado sebagai permintaan maaf. Anderson memesan sebuah kotak music, yang jika dibuka akan ada suara music dan ada tulisan Casseel di dalamnya. Anderson berharap Casseel tak langsung membanting kotak music ini. Paling tidak Casseel akan meletakkannya di dalam lemari agar tidak rusak.
***
“Hai Anderson… lama tak ngobrol denganmu.” Sapa Casseel tiba-tiba. Anderson yang melihat langsung kejadian tersebut merasa kaget dan tak bisa berkata apa-apa.
“Anderson? Hey, what’s going on?” Tanya Casseel bingung. “A N D E R S O N!!!” kesabaran Casseel mulai hilang.
“Hah? Iya?” jawab Andersoon dengan gugup.
“Haruskah Aku meminta maaf padamu atas apa yang terjadi selama ini?”
“Kau? Harusnya Aku yang meminta maaf padamu.”
“Tidak. Aku yang mengawali pertengkaran ini.”
“Casseel, Aku yang harus minta maaf.”
“Sudahlah, anggap saja semua masalah selesai.” Kata Casseel dengan bijak. Ia pun pergi meninggalkan Anderson tanpa berkata apa-apa. Dia hanya berharap Anderson memanggilnya dan mengajaknya bercanda. Akan tetapi, Anderson yang masih tak percaya dengan apa yang terjadi malah duduk sambil tersipu malu.
Siang harinya, setelah semua kegiatan di Astamevia selesai, Anderson langsung menuju ke tempat parkir di mana mobil Ferrarinya beristirahat sepanjang pagi hari ini. Anderson mengambil sebuah kotak berwarna pink dengan pita berwarna merah dan langsung menuju ke pintu gerbang.
Di pintu gerbang, Nampak Casseel dan Samantha sedang bergurau sambil menunggu jemputan. Anderson tak mau kehilangan banyak waktu, oleh karena itu dia langusng berjalan ke arah Casseel dan berbicara kepadanya.
“Casseel, Aku tau semua masalah kita sudah selesai. Akan tetapi Aku merasa masih ada yang kurang. Tolong, terimalah kado ini sebagai tanda permintaan maafku.” Kata Anderson sambil menyerahkan kotak berwarna pink itu.
“OK. Aku harap kau tak bertingkah aneh lagi setelah ini.” Jawab Casseel dengan suara lantang.
“Sure. Akan kuusahakan. Oh iya, apa kalian bersedia ku antar?” tawar Anderson.
“Sam, lelaki ini menawarkan tumpangan menuju ke rumahmu. Apa Kau bersedia?” Tanya Casseel kepada Samantha.
“OK. Boleh juga. Rumahku ada di Oxford Street.” Jawab Samantha.
“Baiklah. Kalian tunggu di sini sebentar. Akan ku ambil mobilku.”
Setelah mengantarkan Samanthya dan Casseel, Anderson menelepon seseorang yang sepertinya penting. Mereka terlibat dalam percakapan yang cukup serius. Setelah Anderson menutup teleponnya, lima menit kemudian ada seorang lelaki dengan pakaian rapi dating menemui Anderson. Lelaki itu memperlihatkan tiga pucuk surat pada Anderson. Setelah itu Anderson pergi dan lelaki itu menyerahkan surat-surat tersebut pada Mrs Joe.

HIKAYAT INDERA BANGSAWAN

Pada zaman dahulu di Negeri Kobat Syahrial hiduplah seorang raja bernama Indera Bungsu, istrinya, serta kedua putra kembarnya yang bernama Syah Peri dan Indera Bangsawan. Kedua putra kembarnya sama-sama kuat. Maka baginda raja membuat semacam tantangaan, barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja. Setelah mendengar kata-kata baginda, kedua putra kembar itu pun pamit untuk mencari buluh perindu. Di perjalanan, Syah Peri dan Indera Bangsawan terpisah. Syah Peri sampai di sebuah taman. Ia melihat ada gendang dan menabuhnya. Setelah itu keluarlh seorang putri bernama Ratna Sari yang kemudian dinikahinya. Sementara itu, Indera Bangsawan sampai di Negeri Antah Berantah yang diperintah oleh raja Kabir. Indera Bangsawan bertemu dengan raksasa yang kemudian menjadi neneknya. Raksasa memerintahkan cucunya itu untuk menology raja Kabir yang sedang bermasalah dengan Buraksa. Indera Bangsawan bersedia menolong raja Kabir. Dengan berbagai cara Indera Bangsawan berjuang melawan Buraksa. Indera Bangsawan berhasil menolong raja Kabir dan membunuh Buraksa. Akhirnya, raja Kabir menikahkan putrinya yang bernama putri Kemala Sari dengan Indera bangsawan.

Thursday, September 15, 2011

KERAJAAN KUTAI HINDU (KUTAI MARTADIPURA)


 
Kutai adalah kerajaan hindu tertua di Indonesia, yang diperkirakan muncul pada abad 5 M atau ± 400 M
A.    Letak
Kerajaan Kutai terletak di daerah Muarakaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam.

B.     Sumber Sejarah

o                   Dari dalam negeri            
Tujuh buah prasasti yang tertulis pada Yupa, Yupa adalah tiang/tonggak kayu yang dipergunakan untuk menambatkan binatang kurban. Prasasti ini ditulis dengan bahasa sansekerta dan huruf pallawa.
o                   Dari luar negeri
Agama hindu yang tersiar di Kalimantan Timur (Kutai) dari India Selatan dengan bukti sebagai berikut :
-                                                                Prasasti dengan huruf pallawa, hanya digunakan di India Selatan.
-                                                                Adanya kata Waprakeswara yaitu tempat pemujaan Dewa Siwa.
-                                                                Penggunaan nama berakhiran Warman adalah kebiasaan orang India Selatan.

C.    Kehidupan Politik
Raja Kutai Martadipura yang terkenal adalah Raja Mulawarman, yang merupakan putra dari Raja Aswawarman  dan cucu dari Raja Kudungga. Dalam kehidupan sosial terjadi hubungan yang harmonis antara Raja Mulawarman dengan kaum Brahmana. Dalam prasasti Yupa dijelaskan bagaimana Raja Mulawarman memberi persembahan emas yang sangat banyak dan sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana.
Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Kutai :
1.      Maharaja Kudungga
2.      Maharaja Aswawarman
3.      Maharaja Mulawarman
4.      Maharaja Marawijaya Warman
5.      Maharaja Gajayana Warman
6.      Maharaja Tungga Warman
7.      Maharaja Jayanaga Warman
8.      Maharaja Nalasinga Warman
9.      Maharaja Nala Parana Tungga
10.  Maharaja Gadingga Warman Dewa
11.  Maharaja Indra Warman Dewa
12.  Maharaja Sangga Warman Dewa
13.  Maharaja Candrawarman
14.  Maharaja Sri Langka Dewa
15.  Maharaja Guna Parana Dewa
16.  Maharaja Wijaya Warman
17.  Maharaja Sri Aji Dewa
18.  Maharaja Mulia Putera
19.  Maharaja Nala Pandita
20.  Maharaja Indra Paruta Dewa
21.  Maharaja Dharma Setia
D.    Kehidupan Ekonomi
Dalam segi kehidupan ekonomi tidak dijelaskan secara pasti dalam prasasti, tetapi para ahli sejarah berpendapat bahwa dengan adanya sedekah 20.000 ekor sapi membuktikan perekonomian Kutai sudah kuat pada masa itu, yang didasarkan kepada pertanian, peternakan dan perdagangan.          
Mata pencaharian tersebut di atas dimungkinkan karena raja Mulawarman menghadiahkan kepada kaum Brahmana 20.000 ekor sapi. Ini dapat dijadikan indikasi bahwa populasi ternak cukup besar pada waktu itu. Ia juga menghadiahkan segunung minyak kental dengan lampu, seperti yang tertulis dalam prasasti.

E.     Kehidupan Keagamaan
Dalam kehidupan budaya. Ia dapat dikatakan kerajaan Kutai sudah maju, walaupun penganut Hindu belum lama diterima. Hal ini dibuktikan melalui upacara penghinduan (pemberkatan memeluk agama Hindu) atau disebut upacara Vratyastoma.
Upacara Vratyastoma dilaksanakan sejak pemerintahan Aswawarman karena Kudungga masih mempertahankan ciri-ciri ke Indonesiaannya sedangkan yang memimpin upacara tersebut, menurut para ahli dipastikan adalah para pendeta (Brahmana) dari India. Tetapi pada masa Mulawarman kemungkinan sekali upacara penghinduan tersebut dipimpin oleh pendeta/kaum Brahmana dari orang Indonesia asli. Dengan adanya kaum Brahmana asli orang Indonesia membuktikan bahwa kemampuan intelektualnya tinggi, terutama dalam hal penguasaan terhadap bahasa Sansekerta pada dasarnya bukanlah bahasa rakyat India sehari-hari, melainkan lebih merupakan bahasa resmi kaum Brahmana untuk masalah keagamaan.

F.     Sebab-sebab Keruntuhan
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan pasukan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute). Raja Kerajaan Kutai Kartanegara selanjutnya menamakan Kerajaan Kutai Martadipura menjadi Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

BLUE BEARD

A Long time ago, there lived a man who was very rich. He owned a vast tracts of land, and lived in a splendid castle. But this man had the misfortune to be very ill-looking, and had a beard which from its colour, caused him to be called Blue Beard.
Not far from this castle lived a lady who who had two pretty daughters. Blue Beard wanted to marry one of them. But, both of girls refused him, because there were stories afloat that although he had already been married more than once, no body could tell what had become of his wives.
Blue Beard thinking, to overcome the objection of the sisters. Blue Beard managed so well. Before the end of the week, Fatima the youngest sisters, outgrew her dislike for him and became his wife.
A month later, Blue Beard left Fatima for a few weeks. He told Fatima many rules in this castle. Blue Beard allowed Fatima to do anything that she wanted. But, Blue Beard didn’t allow Fatima to open a Blue Closet.
Fatima promised not to forget. As soon as Blue Beard was gone. Fatima invited her brothers and sister to come to this castle. During the day, Fatima was so busy that she never once thought of the Blue Closet. But when all the guest were gone, she felt a great desire to know what is contained.
She took out the key, and opened the door. She walked into the closet a few steps, and there saw a horrible sight. She was in the midst of blood and hanging around the walls were the bodies of the former wives of Blue Beard whom he had slain.
Fatima trembled and the key fell on the floor. The key stained with the blood. She tried to wipe it offbut the blood wouldn’t come out.
The next day, Blue Beard suddenly came home. He asked Fatima for his keys, and she gave them to him all except the one to the Blue Closet. He looked them over and then asked Fatima where the key of Blue Closet.
Poor Fatima went to get the key. Before going back with it she tried once more to wash of the blood-stains. But Blue Beard same to her room because he tired of waitig for her. “How came this blood to be here?” asked Blue Beard in a voice like thunder. Then Fatima turning very pale. “I know full well. You’ve been in the Blue Closet. And since you’re so fond of prying into secret, you shall take up your abode with the ladies you saw there!”
Almost dead with terror, Fatima begged that he would at least allow her a short time to pray. Blue Beard gave her half an hour and then he left the room.
As soon as he left her, Fatima ran to her sister and asked for help. Her sister would help Fatima if their brother help them too. They waited ad waited for their brothers. But their brothers haven’t come yet.
Blue Beard now cried out so loudly that his voice shock the whole house. His poor wife came down and knelt at his feet, Blue Beard seized by the hair and was just about to cut off her head. Foot-steps were heard coming, and in a few moments Fatima’s two brothers rushed in with drawn, sword, and when they saw what Blue Beard was about, put and end to him.
Fatima thought that she was dead too. But she soon recovered her senses, and then she could scarcely believe that she was save.
As Blue Beard had no relations, all of his riches went to Fatima. She gave each of her brothers money enough to enable him to live in comfort, and to her sister, who was marry shortly afterward, she gave a large dowry. She herself became in due time, the wife of a young nobleman whose kind treatment soon made her forget Blue Beard’s cruelty.  

Friday, June 17, 2011

A CASEERELLA STORY (PART 1)

Pagi ini nampaknya matahari muncul lebih awal dari biasanya. Seolah ingin menunjukkan ada kebahagiaan dengan pancaran sinarnya yang terang. Begitu pula dengan suasana kota Savera yang tentram dan damai. Hari ini Anderson berangkat lebih awal dari biasanya. Dengan menyetir mobil Ferrarinya, Anderson berangkat ke Astamevia High School tepat pukul 06.00. dengan kecepatan super, jarak 15 km dapat ditempuhnya hanya dalam tempo 10 menit.
                “Pagi Elina, Sam, dan kau…?” sapa Anderson dengan menunjuk seorang siswi yang duduk di pojok depan.
                “Noel, iya, Noel namanya.” Teriak salah satu siswa yang disambut dengan tawa seluruh siswa.
                “No… Aku bukan Noel. Uhm, memang benar namaku Cassandra Selenoel. Tapi teman-temanku memanggilku Casseel.”
                “Wow… Kau baru di sini?” Tanya Anderson pada Casseel.
                “Ya. Dan aku merasa tak diterima oleh semua siswa di sekolah ini.” Jawab Casseel.
                “Mungkin hanya perasaanmu saja.”
***
                “Apa menurutmu Mrs. Aleciandra membosankan, Case?” Tanya Anderson pada Casseel.
                “Casseel.” Kata Casseel membenarkan.
                “Oh, ya. Casseel.”
                “Tidak. Menurutku Mrs. Aleciandra sangat menarik.”
                “Apa yang menarik darinya?”
                “Cara mengajarnya. Kurasa dia adalah guru paling ramah. Sepanjang hari ini.”
                “Hei, kau salah. Kurasa Mr. Potato dan Mr. Tomato jelas lebih menarik.”
                “Well, terserah apa katamu. Aku malas berdebat denganmu.”
                Mimpi apa aku semalam? Gerutu Casseel. Casseel merasa sikap Anderson sangat menyebalkan. Maksudnya, mungkin jika Casseel adalah siswa lama di Astamevia hal itu merupakan hal yang biasa. Tapi Casseel baru sehari berada di sekolah itu. Menurutnya, Anderson sok akrab dan aneh.
                Sepertinya pendapat Casseel bertolak belakang dengan Anderson. Anderson merasa Casseel adalah gadis yang cantik, baik, dan sopan di Astamevia. Bahkan melebihi Valleri yang notabene adalah mantan kekasihnya.
                “Halo, iya benar. Ohh, sebentar ya.” Mrs. Auguste mengangkat telepon dan berbicara dengan anggunnya. “Casseel… ada telepon dari Emmanuel.”
                “Iya ma.” Jawab Casseel. “Halo. Hei kau. Bagaimana kabarmu ?”
                “Lumayan. Casseel, aku butuh bantuanmu. Bisa kia bertemu sekarang?” pinta Emmanuel.
                “OK, baiklah. Di mana kita bisa bertemu?”
                “Rose Resto. Menurutmu?”
                “Keren. Aku sangat suka makanan di sana.”
                “Kutunggu.”
                Casseel merasa bingung. Ada apa dengan Emmanuel. Jarang sekali dia membuat janji sangat mendadak. Karena Emmanuel adalah teman baiknya, Casseel tak tega menolak permintaan Emmanuel. Mereka pun bertemu di Rose Resto sesuai dengan perjanjian.
                “Ya Tuhan, kau? Emmi?” kata Casseel dengan ekspresi takjub.
                “Hei berhenti memanggilku Emmi. Aku pria berusia 17 tahun. Bukan lagi anak berusia 7 tahun.” Protes Emmanuel.
                “Uhm… maaf kawan. Kupikir ada yang berbeda dari penampilanmu.”
                “Yaa… semakin menawan bukan? Kau harus tau. Banyak orang yang berkata seperti itu. Oh iya, kurasa kau juga cantik hari ini.”
                “Oke langsung ke persoalan saja. Mengapa kau memintaku datang kemari?”
                “Kau mau ikut denganku? Ke Messiu City?” Tanya Emmanuel.
                “Apa? Jauh sekali. Untuk apa kau ke sana?”
                “Belajar. Bersekolah. Ayolah Casseel…”
                “Apa kau tak tau? Aku baru saja pindah dari Golden. Aku baru satu hari di Astamevia.”
                “Apa? Jadi kau sudah pindah? Kenapa kau pindah?”
                “Entahlah. Ayahku yang menyuruh aku pindah. Kau sendiri?”
                “Hey lady… Messiu City !!! kau lupa? Baiklah aku rasa kita tak bisa sering bertemu lagi.”
                “Hey, no problem Em. Kita kan bisa berkirim email, chatting, dan bertelepon. Lagipula bukankah sejak lulus dari Alatas kita sudah beda sekolah. Kau telah terbiasa meneleponku setiap 2 minggu sekali.”
                “Aku akan sangat merindukanmu Casseel.”
                “Aku juga. Kita telah bersahabat selama 11 tahun. Kau sangat berarti buatku.” Tak sengaja setetes air keluar dari mata Cassel. Melihat sahabatnya menangis, Emmanuel merasa semakin sedih dan dengan lembut ia menghapus air mata Casseel serta memeluknya dengan erat. Semua orang yang melihat mereka berdua pasti mengira mereka adalah sepasang kekasih. Padahal mereka adalah sepasang sahabat yang selama 11 tahun bersama-sama.
                Casseel dan Emmanuel saling mengenal sejak mereka duduk di bangku Kindergarten. Setelah mereka lulus dari bangku Kindergarten, mereka memasuki Elementary School dan Junior High School yang sama. Namun setelah lulus dari JHS, Casseel melanjutkan pendidikannya di Golden High School, sedangkan Emmanuel melanjutkan pendidikannya di Silvester High School. Casseel sangat peduli pada Emmanuel, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu Casseel tak kuasa menahan air matanya saat mengetahui kawannya akan pindah ke Messiu City yang jaraknya berpuluh-puluh mil dari Savera.
***
                “Hai Casseel… Bagaimana keadaanmu?” Tanya Anderson.
                “Apa aku terlihat sakit?” Jawab Casseel dengan nada sinis.
                “Emm… Tidak juga. Baiklah kalau begitu. Senang melihatmu.”
                Sepertinya hari Selasa ini tak jauh berbeda dengan hari Senin kemarin. Casseel mendapat sapaan yang menurutnya cukup unik. Dia memang tak begitu nyaman dengan sikap Anderson yang sok kenal. Mengetahui hal tersebut, Samantha yang merupakan penggemar berat Anderson mencoba menegur Casseel atas sikapnya pada Anderson.
                “Casseel…” Panggil Sam.
                Tetapi Casseel yang dipanggil sama skali tak mendengar ada suara apapun.
                “Casseeeeeelll !!!” Sam mencoba memanggil dengan suara lantang.
                “Wow… iya… siapa yang memanggilku?”
                “Samantha.”
                “Samantha? My cousin? Apa kau putri uncle Joe?”
                “Siapa kau? Memanggil ayahku dengan sebutan uncle?”
                “Aku seupupumu Sam. Apa kau lupa?”
                “Casseel? Tungu. Namamu Cassandra?”
                “Iya. Dan kau memanggilku Cassava. Ingat?”
                “Ya Tuhan… Sudah lama kau tak berkunjung. Karena itulah aku tak mengenalimu.”
                “Tak apa Sam. Oh iya, apa yang ingin kau sampaikan tadi?”
                “Emm… Ah… Aku lupa dik Cassa.”
                “Hahaha. Kau ini aneh Sam.”
                Lagi-lagi Casseel menganggap Samantha bertingkah aneh. Sepertinya Casseel akan menganggap semua orang aneh di matanya. Entah apa yang ada di pikiran gadis cantik berambut hitam itu, sehingga semua orang yang mengajaknya berbicara menurutnya adalah orang aneh. Padahal yang pantas dijuluki aneh adalah dirinya sendiri yang telah menganggap semua orang aneh.
***