Tuesday, April 7, 2020

Review Buku : Bicara itu Ada Seninya (by Oh Su Hyang)

THE SECRET HABITS TO MASTER YOUR ART OF SPEAKING
(RAHASIA KOMUNIKASI YANG EFEKTIF)


Pengarang          : Oh Su Hyang
Penerjemah        : Asti Ningsih
Penerbit             : Bhuana Ilmu Populer
Tahun terbit       : 2018 (Cetakan ketiga belas, Januari 2020)
Tebal buku         : 238 halaman
Harga buku        : Rp 67.000 (P. Jawa)

TAHUKAH ANDA BAHWA BERBICARA ITU ADA SENINYA?

Ketika Komunikasi menjadi hal yang penting untuk bersaing, pakar komunikasi Oh Su Hyang mengeluarkan buku yang sangat berarti. Selain berisi tentang pengalaman pengembangan diri, buku ini juga membahas tentang teknik komunikasi, persuasi, dan negoisasi.
Lalu bagaimana cara berbicara yang baik? Apakah berbicara dengan artikulasi yang jelas? Atau berbicara tanpa mengambil napas? Tidak! Sebuah ucapan yang bisa disebut baik adalah yang bisa menggetarkan hati. Ucapan seorang juara memiliki daya tarik tersendiri. Ucapan pemandu acara memiliki kemampuan untuk menghidupkan suasana. Anda harus pandai berbicara untuk menunjukkan diri Anda kepada lawan bicara dalam kehidupan sosial. Orang yang berbicara dengan mahir akan menjadi lebih maju daripada yang lainnya. Untuk mencapai tujuan komunikasi, persuasi, dan negoisasi, Anda harus mengetahui metode komunikasi yang efisien.
Buku ini dijabarkan agar dapat dimengerti oleh siapa saja. Anda dapat belajar dari banyak pengalaman orang-orang terkenal dan juga mengenai rahasia inti komunikasi. Jika Anda membacanya dengan runut, saya yakin rasa percaya diri Anda untuk berbicara pun akan tumbuh dengan sendirinya.
***

Monday, November 20, 2017

Novel Jingga untuk Matahari (by Esti Kinasih)



Judul           : Jingga untuk Matahari
Penulis       : Esti Kinasih
Penerbit      : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit          : Cetakan pertama, Januari 2017
Tebal           : 448 hlm, 20 cm
ISBN          : 978-602-03-3723-4

Ari dan Tari menjalani hari-hari penuh pelangi. Tari bahagia karena ternyata Ari cowok lembut dan penuh perhatian. Sedangkan Ari gembira luar biasa ketika mendengar Ata dan Mama akhirnya kembali ke Jakarta.
Namun, tanpa Ari ketahui, selama ini Ata menyimpan kepedihan yang membuatnya bertekad melampiaskannya kepada Ari dan Papa. Saat itulah Ari menyadari ada “kisah” yang dia tidak tahu di antara papa dan mamanya.
Sementara itu, Tari mulai bingung menata hati. Karena pada saat rasa sayangnya untuk Ari semakin tumbuh, Angga muncul lagi dan “nembak” langsung. Sebenarnya, apa yang menjadi alasan Angga begitu dendam pada Ari dan bertekad merebut seseorang yang paling berharga darinya?
“Kalo lo ngincer cewek yang udah punya cowok, rebut dia di depan cowoknya. Jangan di belakang,” kalimat Ata itu terus terngiang di benak Angga.

***

Thursday, July 6, 2017

Novel Peek a Boo, Love (by Sofi Meloni)


Penulis                  : Sofi Meloni
Editor                    : Irna Permanasari
Desain sampul      : Marcel A. W.
Layout                  : Ayu Lestari
Penerbit               : Gramedia
Cetakan               : pertama, 2015
Jumlah hal.         : 248 halaman
ISBN                         : 978-602-03-2408-1

Hey, Cinta. Apakah kamu di sana? Oh, tidak? Mungkin di sini? Tidak juga ternyata. Sebenarnya kamu di mana?

Memulai kehidupan profesional tidak semudah yang kubayangkan saat aku memutuskan pindah ke Jakarta. Macet dan polusi di mana-mana, Transjakarta yang sesak, serta kopi pahit yang disodorkan rekan kerjaku setiap pagi. Belum lagi atasanku, Pak Daniel, yang kelewat misterius.
Semunya semakin rumit saat masalah datang dan mempertemukanku kembali dengan Evan, pria yang mengajakku berkenalan di halte Transjakarta. Kejutan lainnya juga berada di kota yang sama denganku dan mengajak ketemuan! Entah berapa banyak lagi kejutan yang menantiku di kota metropolitan ini.

Hey, Cinta. Apa aku akhirnya akan menemukanmu di sini?

-Lulu-
***

Wednesday, May 20, 2015

Oxytocin? Guess What!

Dia berjalan begitu cepat, ketika ditanya “ada apa denganmu?” dia malah balik bertanya “eh? Memangnya aku kenapa?”. Wajahnya terlihat pucat, kakinya gemetar, keringat mengucur deras dari wajahnya, tapi… dia tersenyum lebar. Lebih tepatnya berusaha tersenyum agar dia tak perlu menjawab pertanyaan yang tak bisa ia jawab.
“aku sedang lapar, kau mau menemaniku kan? Di sana.” Pandangan matanya tertuju pada sebuah warung makan sederhana di seberang jalan.
“Ah anu, aku baru saja selesai makan di sana. Maaf ya.” Jawabnya. Dia berusaha menolak tapi gaya tarik eksternal yang mengenainya lebih kuat dari gaya dorong hatinya sehingga resultan gaya yang ia peroleh mengarah pada warung makan sederhana itu.
Dia baru saja ingin mengambil segelas air putih untuk membasahi tenggorokannya yang kering kerontang ketika seorang laki-laki menepuk bahunya. “Hai, kalian Cuma berdua?” dia pun mengangguk. “Kalau begitu duduk saja di sini, makanlah semeja dengan kami.”
Wajahnya kembali memucat, kepalanya menunjukkan sedikit gerakan menggeleng, dan tanpa permisi dia langsung pergi mencari tempat duduk yang lain.
“Kamu kenapa lagi?” pertanyaan itu muncul kembali.
“Sepertinya aku kurang enak badan,” jawabnya lemah.
“Baiklah kalau begitu cepat habiskan makananmu lalu kita pulang ke rumah.” Dia pun mengangguk lemah.
Lima menit, sepuluh menit, lima belas menit…
“Kamu tunggu apa lagi? Ayo kita pulang.”
“Aku tidak mengerti bagaimana caranya pulang ke rumah” keningnya berkerut. Merasa konyol dengan kalimat yang baru saja keluar dari mulutnya. Setelah sepuluh menit berlalu, dia memutuskan untuk pulang. Tapi lagi-lagi wajahnya memucat. Dengan ragu dia berjalan menuju pintu keluar. Tiba-tiba membran timpaninya menerima sebuah gelombang suara dan otaknya secara otomatis menerjemahkan.
“Kalian mau pulang? Hati-hati ya…”
Dia pun tersenyum, wajahnya berseri-seri. Tidak salah lagi, Oksitosin!

-THE-END!-

Thursday, October 2, 2014

Novel Hot Chocolate - (by Rizka Amalia)

Sepertinya liburan kemaren habis untuk estafet novel. Yaa, gimana lagi selama setahun ini aku cuma baca satu novel yang barangnya sekarang entah dimana. Nggak ding boong banget liburan kemaren aku cuma baca 2 novel. Yang satu udah aku review dari liburan nah yg ini sebenernya udah di draft dari liburan juga cuma belum selesai gitu jadi ga ke post sampai sekarang baru sok-sokan sempet posting di blog.
Kali ini aku pengen bahas tentang novel remaja yang isinya tentang cita-cita, cinta, hidup, harapan, masa depan, jodoh, pernikahan, tapi, jodohnya belum ada...ups
Hehehe kayanya keyboardnya rusak nih payah masa ngelantur jauh banget. Yaudah ini nih penampakan novelnya...

Waktu buka novel ini pertama kali, rada syok gitu usname twitter penulisnya kaya pernah liat. Ya walaupun ga kenal juga tapi minimal aku pernah liat dan ternyata dia temennya temennya temen temen ku. Pas liat biodatanya juga terharu baru kali ini liat novel yang pengarangnya asli Kudus, kota kelahiranku *eaaaa 
Tapi gatau juga kalo aku yang kurang update apa gimana. Harusnya mbak rizka ini banyak menceritakan tentang Kabupaten Kudus. Misalnya dengan membuat tokoh yang rumahnya di kudus wkwk yaaa gimana daripada semua novel isinya "gue-lo" plis bule nggak ngerti gue-lo artinya apaan.

Monday, August 18, 2014

Novel Rhapsody (by Mahir Pradana)

Cover (Sumber: kubikelromance.com)

Alooooha!!! selamat siaaang!!! hehe
Tadi malem baru aja selesai baca novel inspiratif yang banyak pelajaran hidupnya. Kalian harus baca novel ini ya! Terutama buat traveller-traveller yang suka jalan-jalan keliling dunia. Check this novel out yippie yippie ;)

Judul novel :
Rhapsody
Penulis :
Mahir Pradana
Penerbit :
Gagas Media 
Tahun Terbit :
2013
Tebal :
322 halaman
Harga :
Rp 48000

Wednesday, July 4, 2012

Dear You - Yang Dulu

Malem ini aku galau ya, galau lagi, lagi lagi dan lagi. Fine, aku capek sebenernya. Tapi nggak tau tuh ini galau muncul terus. Tiba-tiba kepikiran dia, keinget semuanya, keinget kita yang udah nggak sama lagi kayak dulu, fine! fine! Sekarang kalo denger kata "dulu" langsung peka. Yah, ingatanku yang peka. Kadang tiba-tiba aku mewek sendiri gitu, di kamar. Ssst~ ini rahasia beb. Wkwk.
Ehehe~ gak mau banyak curhat deh di sini. Cuma mau share aja, aku abis baca buku. Entah masuk kategori apa ini buku. Waktu beli ini buku, aku kira novel. Ternyata sama sekali nggak ada mirip-miripnya sama novel. Buku ini bisa dibilang buku galau. Isinya kata-kata cinta curahan hati semua. Mirip puisi gitu sih, tapi singkat. Buku ini terbitan GagasMedia tahun 2011. Judul buku ini galau maksimal: "Dear You"-Demi apa? Demikian Aku Mencintaimu, karangan Moammar Emka.
Di dalam buku ini ada bonus kartu cinta-nya juga loh, ada dua. Isinya juga kata-kata cinta semua. Tiap kartu ada satu kalimat cinta gitu. Yang mau nembak cewek/cowok boleh lah pake ini kartu. 

Semua kata-kata puitis yang ada di buku ini bener-bener galau maksimal. But, that's interesting! fascinating! AWESOME!!! Waktu aku lagi baca-baca ini buku, ada beberapa yang ngena banget sama nasibku, eh? Haha. Tapi ini nih yang ngena banget. Baca ya!

Haruskah kita tidak acuh dan mengingkari rasa saling itu? Sementara di setiap kedip mata, rindu membilas kekeringan rasa kita.
Buncah rasa luar biasa saat bersamamu, tak merangkul waktu lagi. Dan aku tak terbiasa. Sendiri lagi, sanggupkahku?
Dalam sadarku, telah kusunting luka. Dan kuterima, sakitnya memang luar biasa. Inikah yang kubela?
Maaf aku tak menjanjikan apa-apa kecuali seikat kebersamaan. Kupikir, kamu mulai kecewa. Mungkinkah?
Jawabannya cuma ada: ENTAH!
Entah di mana, entah kapan masanya, cinta itu memanggilku lagi? Jika itu terjadi, semoga kamulah tujuanku berlari-Sekali lagi. 

Galau kan? Bener-bener deh buku ini ingetin aku sama dia. Mau nggak dibaca, sayang kan udah dibeli. Yang bener-bener pengen galau, aku saranin beli ini buku. Yang suka bikin puisi, juga aku saranin beli ini buku buat referensi kalian. Baca tuh 382 halaman penuh kata-kata cinta. Happy reading bebii~ Mumumuuu :*

Thursday, September 22, 2011

HIKAYAT INDERA BANGSAWAN

Pada zaman dahulu di Negeri Kobat Syahrial hiduplah seorang raja bernama Indera Bungsu, istrinya, serta kedua putra kembarnya yang bernama Syah Peri dan Indera Bangsawan. Kedua putra kembarnya sama-sama kuat. Maka baginda raja membuat semacam tantangaan, barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja. Setelah mendengar kata-kata baginda, kedua putra kembar itu pun pamit untuk mencari buluh perindu. Di perjalanan, Syah Peri dan Indera Bangsawan terpisah. Syah Peri sampai di sebuah taman. Ia melihat ada gendang dan menabuhnya. Setelah itu keluarlh seorang putri bernama Ratna Sari yang kemudian dinikahinya. Sementara itu, Indera Bangsawan sampai di Negeri Antah Berantah yang diperintah oleh raja Kabir. Indera Bangsawan bertemu dengan raksasa yang kemudian menjadi neneknya. Raksasa memerintahkan cucunya itu untuk menology raja Kabir yang sedang bermasalah dengan Buraksa. Indera Bangsawan bersedia menolong raja Kabir. Dengan berbagai cara Indera Bangsawan berjuang melawan Buraksa. Indera Bangsawan berhasil menolong raja Kabir dan membunuh Buraksa. Akhirnya, raja Kabir menikahkan putrinya yang bernama putri Kemala Sari dengan Indera bangsawan.

Saturday, September 18, 2010

Novel Soulmate (by Delia Angela)

Judul : Soulmate

Pengarang : Delia Angela

Tahun Terbit : 2009

Penerbit : Penerbit Milestone

Jumlah halaman : 170 hlm.

Desain sampul: Gunawan

Sebagai reviewer novel-novel teenlit, saya sadar kalau saya tidak bisa selalu terpaku pada novel terbitan penerbit besar. Apabila saya terlalu terfokus pada penerbit gigantik yang populer, bagaimana mungkin saya bisa membuat sebuah perbandingan? Itulah sebabnya saya juga melirik novel yang diterbitkan oleh penerbit yang kurang ternama sehingga saya bisa lebih objektif dalam mebuat penilaian. Pilihan saya pun jatuh pada novel karya Delia Angela, Soulmate. Kenapa saya memilih untuk membaca novel ini? Alasannya sederhana saja, karena nama karakter cowoknya sama dengan nama karakter cowok di novel saya, Aldo (subjektif sekali, yah?). Anyway, mari kita mulai saja pembahasannya....

RESENSI BUKU

Baik siswa, pembaca, seniman atau siapa pun pasti pernah meresensi sebuah buku, novel, film, drama, atau lain-lainnya atau setidaknya pernah mendengarnya....
Dikelas, siswa dihadapkan dengan menulis resensi buku sastra; entah novel, kumpulan cerpen, puisi, drama, dan esai sastra. Kemudian beberapa instansi pemerintahan pernah juga mengadakan lomba meresensi buku. Terus seniman juga pasti pernah meresensi sebuah film, sinetron, drama, musik, tari dan kaset. Itu semua dilakukan ada bermaksud untuk melatih pembaca untuk kritis terhadap isi buku yang dibaca, untuk menginformasikan sebuah buku, dan lain-lainnya.

Perlu diketahui bahwa selain resensi buku ada pula istilah lain yang sama maksudnya dengan resensi, seperti timbangan buku, tinjauan buku, pembicaraan buku, dan bedah buku.
Resensi berasal dari bahasa latin 'recensere' artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Punya maksud atau makna sejajar dengan review dalam bahasa Inggris (Slamet Soewandi, 1977). Sedangkan menurut buku "Kamus Istilah Sastra" yang ditulis oleh Panuti Sudjiman (1984) dijelaskan bahwa resensi berarti hasil pembahasan dan penilaian
yang pendek tentang suatu karya tulis. Jadi, arti resensi mengacu kepada mengulas sebuah buku. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.

Dijelaskan lagi oleh Slamet Soewandi dalam buku "Dasar-Dasar Meresensi Buku" bahwa tujuan meresensi -selain identitas buku- adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pemahaman tentang apa yang tampak dan terungkap pada buku.
2. Mengajak pembaca untuk memikirkan fenomena dalam buku.
3. Memberi pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah buku pantas atau tidak mendapat sambutan dari masyarakat.
4. Setelah membaca resensi, calon pembaca berminat mencocokkan dengan bukunya.
5. Bisa dijadikan sumber informasi bagi orang yang tidak banyak punya waktu untuk membaca bukunya.

Ada tiga pola tulisan resensi buku, yaitu meringkas, menjabarkan, dan mengulas. Meringkas (membuat sinopsis) mempunyai arti menyajikan semua persoalan buku secara padat dan jelas. Bila sebuah buku menyajikan banyak banyak persoalan dan alternatif pemecahannya, untuk itu perlu dipilih sejumlah masalah yang dianggap penting dan ditulis dalam suatu uraian yang benar. Menjabarkan mengandung arti mendiskripsikan hal-hal menonjol dalam buku. Konteks ini menyakinkan kita tentang materi resensi bisa dikaitakn situasi yang sesuai di masyarakat. Lewat membaca buku, masyarakat (pembaca) diharapkan bisa mengatasi persoalan yang dihadapi. Terakhir, mengulas buku berarti peresensi memberi penafsiran atau memasukkan pendapatnya dalam tulisan itu. Peresensi memberi masukan kepada penulis baik mengenai kelebihan atau kelemahan buku tersebut. Juga peresensi memberi masukan kepada penerbit, dan mengoreksi kepada pencetak tentang kualitas buku yang diedarkan ke pasaran. Urutan pola tersebut dapat dipertukarkan yang artinya peresensi bisa langsung mengulas, menjabarkan, dan meringkas.Yang utama adalah peresensi bisa mempertimbangkan intinya agar pembaca enak memahaminya, tentu dengan bahasa komunikatif, dan satu hal penting lainnya tentulah isi buku tersebut harus dipahami terlebih dahulu.
Meresensi bisa dilakukan oleh siapa saja asalkan terus mencoba dan tidak mengenal putus asa.