(a.) Niacinamide/ nikotinamid; (b.) Asam nikotinat |
Efek samping topikal nikotinamid
Efek samping dari aplikasi topikal nikotinamid adalah
minor dan jarang, meliputi: luka bakar ringan, pruritus, dan eritema. Efek
samping ini membaik dengan penggunaan yang berkelanjutan.
Nikotinamid Oral
Kanker kulit nonmelanoma
Dalam uji coba double-blind kontrol acak, pada pasien
dengan empat atau lebih keratosis aktinik, perkembangan karsinoma sel basal dan
keratosis aktinik berkurang secara signifikan ketika pasien menggunakan
nikotinamid oral (500 mg dua kali sehari selama 4 bulan) dibandingkan dengan
mereka yang diberi plasebo.
Jerawat dan rosacea
Nikotinamid 750 mg oral diberikan setiap hari dalam kombinasi
dengan Zn 25 mg, Cu 1,5 mg, dan asam folat 500 µg untuk mereka yang memiliki
kondisi kulit inflamasi. Ada peningkatan "sedang" ke "jauh lebih
baik" dalam penampilan wajah pada 79% orang setelah 8 minggu. Tidak ada
peningkatan superior pada mereka yang diobati dengan antibiotik.
Efek samping nikotinamid oral
Efek samping sistemik potensial pada konsumsi
nikotinamid oral dengan berlebihan dibahas di bawah ini. Namun, ketika
mengevaluasi efek samping, perlu dicatat bahwa penelitian yang lebih dulu
dilakukan sering menggunakan bentuk nikotinamid yang kurang murni termasuk asam
nikotinat. Oleh karena itu, dalam penelitian yang lebih lama, efek samping yang
dikaitkan dengan nikotinamid sebenarnya disebabkan oleh asam nikotinat. Juga
jalur nikotinamid berbeda tiap spesies yang berbeda dan oleh karena itu temuan
dalam studi non-manusia tidak selalu representatif. Dosis yang dianggap
berlebihan dapat bervariasi di antara orang-orang dan pada penderita
insufisiensi hati karena penghilangan plasma nikotinamid tertunda.
Penyakit parkinson (Parkinson Disease/ PD)
Niacin dan nikotinamid bersifat neuroprotektif pada
dosis rendah tetapi mungkin beracun pada dosis tinggi. Kekurangan nikotinamid/
niacin menyebabkan pellagra, yang walaupun menyebabkan demensia, bersifat
protektif terhadap PD. Kelebihan nikotinamid telah dihipotesiskan terlibat dalam
berkembangnya PD. Produk pemecahan utama nikotinamid yaitu N-metil-nikotinamid
dan N-metil-2-piridon-5-karboksiamida, lebih umum pada pasien PD. Pada pasien
PD, ekskresi N-etil-2-piridon-5-karboksiamida berkurang, dan ekskresi N-metil-nikotinamid
meningkat dengan menunjukkan terganggunya metabolisme produk-produk pemecahan
ini.
Sensitivitas insulin dan diabetes
Tikus yang kelebihan beban dengan dosis kumulatif nikotinamid
atau N-metil-nikotinamid menginduksi/ menyebabkan resistensi insulin akut.
Namun, ini adalah penelitian yang relatif kecil, dan efeknya mungkin tidak sama
pada manusia. Dalam salah satu uji coba double blind non diabetik, plasebo terkontrol
pada manusia (non diabetik) yang berkaitan dengan antibodi sel islet, tidak ada
perbedaan kasus diabetes dalam kelompok pengobatan dan plasebo ketika 1,2 g/m2
nikotinamid diberikan setiap hari selama 5 tahun.
Namun, penelitian terhadap anak-anak yang diberikan
1,2 g/m2 nikotinamid per hari selama periode tindak lanjut rata-rata
7,1 tahun menunjukkan adanya penurunan yang sangat signifikan secara statistik pada
kasus diabetes. Perkembangan diabetes pada mereka yang diobati dengan nikotinamid
hanya 41% dari kelompok yang tidak diobati dengan nikotinamid. Ini menunjukkan
bahwa nikotinamid sebenarnya bisa mencegah berkembangnya penyakit diabetes.
Toksisitas liver
Sebuah penelitian yang menggunakan nikotinamid dosis
tinggi pada tikus menyebabkan pembesaran sel hati, peningkatan deposisi
glikogen, dan peningkatan total lipid hati. Tidak ada peningkatan enzim hati
terlihat pada anak-anak yang diberi dosis 1,2 g/ m2/ hari persiapan
pelepasan lambat. Dosis 10 g/ hari tidak menyebabkan perubahan heptoseluler akut
pada manusia tetapi gejala ini menghilang ketika pengobatan dihentikan. Seorang
anak berusia 35 tahun, yang memakai obat antischizophrenic, mengembangkan
toksisitas hati dan meningkatkan kadar bilirubin setelah dosis harian 9 g
nikotinamid, tetapi fungsi hati kembali normal setelah 3 minggu penghentian
nikotinamid.
Nikotinamid yang digunakan bersama dengan metotreksat
dalam studi artritis pada hewan mencegah hati dari kerusakan yang biasa
disebabkan oleh metotreksat. Efek nikotinamid yang berbeda pada hati dapat
berhubungan dengan perbedaan spesies, dosis, usia, dan penggunaan obat secara
bersamaan. Kemurnian nikotinamid yang digunakan dalam penelitian juga bisa
menjadi faktor karena asam nikotinat diketahui menyebabkan kelainan hati.
Kehamilan/ menyusui
Nikotinamid mampu menembus plasenta manusia, dan
kadar nikotinamid dalam darah janin lebih besar daripada kadar darah ibunya.
Tidak ada laporan efek samping akibat nikotinamid pada janin manusia, tetapi
efek dosis tinggi tidak diketahui. Pada manusia, tidak ada bukti retardasi
pertumbuhan, teratogenisitas, dan onkogenisitas.
Nikotinamid dapat dikonsumsi secara oral atau
dioleskan, tidak mahal, dan dapat ditoleransi dengan baik. Kemampuannya untuk
meningkatkan berbagai kondisi kulit, masalah kosmetik, dan imunosupresi yang
diinduksi oleh sinar matahari menjadikannya sebagai terapi penting dan agen
pencegahan. Nikotinamid aman pada dosis sedang meskipun efek samping yang
mungkin dari paparan sistemik jangka panjang akan membutuhkan pemantauan lebih
lanjut. Senyawa ini dinilai menjanjikan dalam membantu penyembuhan penyakit kanker
kulit.
Referensi:
Farage, M.A., Miller, K.W., and Maibach, H.I. (2009). Textbook of Aging
Skin. USA: Springer.
Rolfe, H.M. (2014). A review of nicotinamide: treatment of skin diseases
and potential side effects. Journal of Cosmetic and Dermatology, 13(4): 324-328.
DOI: 10.1111/jocd.12119
Baca juga: "Niacinamide dan Kesehatan Kulit (Part 1)"
No comments:
Post a Comment