Friday, April 24, 2020

REAKSI HECK

Dalam bidang kimia organik, dikenal banyak reaksi kopling (pembentukan ikatan C-C), antara lain Reaksi Heck, Reaksi Suzuki, Reaksi Sonogoshira, Reaksi Negishi, Kumada, Tsuji-Trost, dan lain-lain. Reaksi-reaksi tersebut telah memainkan peran yang sangat menentukan dan penting dalam sintesis kimia serta telah merevolusi cara orang berpikir tentang kimia organik.
Reaksi Heck digunakan secara luas dalam banyak sintesis, termasuk agrokimia, bahan kimia, farmasi, dan lain-lain. Reaksi ini diperkenalkan oleh Mizoroki dan Heck lebih dari empat dekade lalu. Ini telah menarik banyak perhatian karena efisiensi tinggi dan kemudahannya. Metodologi sih menarik dari sudut pandang sintetis karena kemoselektivitasnya tinggi, kondisi reaksi ringan, toksisitas rendah dan biaya reagen murah, khususnya jika katalis didaur ulang.  
Reaksi Heck merupakan reaksi kopling C-C dengan katalis Palladium (Pd) antara Aril Halida atau Vinil Halida dan Alkena atau Olefin yang teraktivasi dengan adanya basa. Reaksi Heck disebut juga reaksi vinilasi atau arilasi olefin di mana berbagai macam olefin dapat digunakan, seperti turunan dari akrilat, stirena atau ikatan rangkap intramolekul. Varian aril halida yang dikembangkan selain aril bromida dan iodida adalah triflat aromatik, aroil klorida, aril sulfonil klorida, garam diazonium aromatik, aroil anhidrida, aril klorida dan aril silanol.
Palladium digunakan sebagai katalis karena dapat digunakan untuk berbagai gugus fungsi dan memiliki kemampuan yang luar biasa untuk membentuk ikatan C-C antara substrat yang difungsikan dengan tepat. Kebanyakan metodologi berbasis paladium berjalan dengan stereo dan regioselektivitas dengan hasil yang sangat baik. Secara umum, struktur yang kurang rapat lebih disukai pada reaksi Heck, dan sering lebih banyak menghasilkan produk trans. Pengembangan katalis Palladium dengan berbagai macam ligan, masih terus dilakukan.
Pada Reaksi Heck, kadang-kadang senyawa seperti TBAB (Tetra Butyl Ammonium Bromide) ditambahkan dalam campuran reaksi bersama dengan basa organik atau anorganik. Penambahan tersebut diperlukan untuk penyerapan asam yang dihasilkan. Pelarut khas untuk reaksi Heck adalah pelarut aprotik dipolar seperti DMF (dimethyl formamide) dan NMP (N-metil-2-pirolidon), namun, reaksi ini juga dilakukan pada banyak pelarut lain.
Reaksi umum:
R = Alkenil, Aril, Alil, Alkunil, Benzil
X = Halida, Triflat


R = Alkenil, Aril, Alil, Alkunil, Benzil
X = Halida, Triflat
R' = Alkil, Alkenil, Aril, CO2R, OR, SiR3


Contoh reaksi:

Mekanisme reaksi: 

Referensi: 
Jagtap, S., 2017, Heck Reaction-State of the Art, Catalysts, 7, 267, DOI: 10.3390/catal7090267

No comments:

Post a Comment