Thursday, September 22, 2011

HIKAYAT INDERA BANGSAWAN

Pada zaman dahulu di Negeri Kobat Syahrial hiduplah seorang raja bernama Indera Bungsu, istrinya, serta kedua putra kembarnya yang bernama Syah Peri dan Indera Bangsawan. Kedua putra kembarnya sama-sama kuat. Maka baginda raja membuat semacam tantangaan, barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja. Setelah mendengar kata-kata baginda, kedua putra kembar itu pun pamit untuk mencari buluh perindu. Di perjalanan, Syah Peri dan Indera Bangsawan terpisah. Syah Peri sampai di sebuah taman. Ia melihat ada gendang dan menabuhnya. Setelah itu keluarlh seorang putri bernama Ratna Sari yang kemudian dinikahinya. Sementara itu, Indera Bangsawan sampai di Negeri Antah Berantah yang diperintah oleh raja Kabir. Indera Bangsawan bertemu dengan raksasa yang kemudian menjadi neneknya. Raksasa memerintahkan cucunya itu untuk menology raja Kabir yang sedang bermasalah dengan Buraksa. Indera Bangsawan bersedia menolong raja Kabir. Dengan berbagai cara Indera Bangsawan berjuang melawan Buraksa. Indera Bangsawan berhasil menolong raja Kabir dan membunuh Buraksa. Akhirnya, raja Kabir menikahkan putrinya yang bernama putri Kemala Sari dengan Indera bangsawan.

Thursday, September 15, 2011

KERAJAAN KUTAI HINDU (KUTAI MARTADIPURA)


 
Kutai adalah kerajaan hindu tertua di Indonesia, yang diperkirakan muncul pada abad 5 M atau ± 400 M
A.    Letak
Kerajaan Kutai terletak di daerah Muarakaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam.

B.     Sumber Sejarah

o                   Dari dalam negeri            
Tujuh buah prasasti yang tertulis pada Yupa, Yupa adalah tiang/tonggak kayu yang dipergunakan untuk menambatkan binatang kurban. Prasasti ini ditulis dengan bahasa sansekerta dan huruf pallawa.
o                   Dari luar negeri
Agama hindu yang tersiar di Kalimantan Timur (Kutai) dari India Selatan dengan bukti sebagai berikut :
-                                                                Prasasti dengan huruf pallawa, hanya digunakan di India Selatan.
-                                                                Adanya kata Waprakeswara yaitu tempat pemujaan Dewa Siwa.
-                                                                Penggunaan nama berakhiran Warman adalah kebiasaan orang India Selatan.

C.    Kehidupan Politik
Raja Kutai Martadipura yang terkenal adalah Raja Mulawarman, yang merupakan putra dari Raja Aswawarman  dan cucu dari Raja Kudungga. Dalam kehidupan sosial terjadi hubungan yang harmonis antara Raja Mulawarman dengan kaum Brahmana. Dalam prasasti Yupa dijelaskan bagaimana Raja Mulawarman memberi persembahan emas yang sangat banyak dan sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana.
Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Kutai :
1.      Maharaja Kudungga
2.      Maharaja Aswawarman
3.      Maharaja Mulawarman
4.      Maharaja Marawijaya Warman
5.      Maharaja Gajayana Warman
6.      Maharaja Tungga Warman
7.      Maharaja Jayanaga Warman
8.      Maharaja Nalasinga Warman
9.      Maharaja Nala Parana Tungga
10.  Maharaja Gadingga Warman Dewa
11.  Maharaja Indra Warman Dewa
12.  Maharaja Sangga Warman Dewa
13.  Maharaja Candrawarman
14.  Maharaja Sri Langka Dewa
15.  Maharaja Guna Parana Dewa
16.  Maharaja Wijaya Warman
17.  Maharaja Sri Aji Dewa
18.  Maharaja Mulia Putera
19.  Maharaja Nala Pandita
20.  Maharaja Indra Paruta Dewa
21.  Maharaja Dharma Setia
D.    Kehidupan Ekonomi
Dalam segi kehidupan ekonomi tidak dijelaskan secara pasti dalam prasasti, tetapi para ahli sejarah berpendapat bahwa dengan adanya sedekah 20.000 ekor sapi membuktikan perekonomian Kutai sudah kuat pada masa itu, yang didasarkan kepada pertanian, peternakan dan perdagangan.          
Mata pencaharian tersebut di atas dimungkinkan karena raja Mulawarman menghadiahkan kepada kaum Brahmana 20.000 ekor sapi. Ini dapat dijadikan indikasi bahwa populasi ternak cukup besar pada waktu itu. Ia juga menghadiahkan segunung minyak kental dengan lampu, seperti yang tertulis dalam prasasti.

E.     Kehidupan Keagamaan
Dalam kehidupan budaya. Ia dapat dikatakan kerajaan Kutai sudah maju, walaupun penganut Hindu belum lama diterima. Hal ini dibuktikan melalui upacara penghinduan (pemberkatan memeluk agama Hindu) atau disebut upacara Vratyastoma.
Upacara Vratyastoma dilaksanakan sejak pemerintahan Aswawarman karena Kudungga masih mempertahankan ciri-ciri ke Indonesiaannya sedangkan yang memimpin upacara tersebut, menurut para ahli dipastikan adalah para pendeta (Brahmana) dari India. Tetapi pada masa Mulawarman kemungkinan sekali upacara penghinduan tersebut dipimpin oleh pendeta/kaum Brahmana dari orang Indonesia asli. Dengan adanya kaum Brahmana asli orang Indonesia membuktikan bahwa kemampuan intelektualnya tinggi, terutama dalam hal penguasaan terhadap bahasa Sansekerta pada dasarnya bukanlah bahasa rakyat India sehari-hari, melainkan lebih merupakan bahasa resmi kaum Brahmana untuk masalah keagamaan.

F.     Sebab-sebab Keruntuhan
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan pasukan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute). Raja Kerajaan Kutai Kartanegara selanjutnya menamakan Kerajaan Kutai Martadipura menjadi Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

BLUE BEARD

A Long time ago, there lived a man who was very rich. He owned a vast tracts of land, and lived in a splendid castle. But this man had the misfortune to be very ill-looking, and had a beard which from its colour, caused him to be called Blue Beard.
Not far from this castle lived a lady who who had two pretty daughters. Blue Beard wanted to marry one of them. But, both of girls refused him, because there were stories afloat that although he had already been married more than once, no body could tell what had become of his wives.
Blue Beard thinking, to overcome the objection of the sisters. Blue Beard managed so well. Before the end of the week, Fatima the youngest sisters, outgrew her dislike for him and became his wife.
A month later, Blue Beard left Fatima for a few weeks. He told Fatima many rules in this castle. Blue Beard allowed Fatima to do anything that she wanted. But, Blue Beard didn’t allow Fatima to open a Blue Closet.
Fatima promised not to forget. As soon as Blue Beard was gone. Fatima invited her brothers and sister to come to this castle. During the day, Fatima was so busy that she never once thought of the Blue Closet. But when all the guest were gone, she felt a great desire to know what is contained.
She took out the key, and opened the door. She walked into the closet a few steps, and there saw a horrible sight. She was in the midst of blood and hanging around the walls were the bodies of the former wives of Blue Beard whom he had slain.
Fatima trembled and the key fell on the floor. The key stained with the blood. She tried to wipe it offbut the blood wouldn’t come out.
The next day, Blue Beard suddenly came home. He asked Fatima for his keys, and she gave them to him all except the one to the Blue Closet. He looked them over and then asked Fatima where the key of Blue Closet.
Poor Fatima went to get the key. Before going back with it she tried once more to wash of the blood-stains. But Blue Beard same to her room because he tired of waitig for her. “How came this blood to be here?” asked Blue Beard in a voice like thunder. Then Fatima turning very pale. “I know full well. You’ve been in the Blue Closet. And since you’re so fond of prying into secret, you shall take up your abode with the ladies you saw there!”
Almost dead with terror, Fatima begged that he would at least allow her a short time to pray. Blue Beard gave her half an hour and then he left the room.
As soon as he left her, Fatima ran to her sister and asked for help. Her sister would help Fatima if their brother help them too. They waited ad waited for their brothers. But their brothers haven’t come yet.
Blue Beard now cried out so loudly that his voice shock the whole house. His poor wife came down and knelt at his feet, Blue Beard seized by the hair and was just about to cut off her head. Foot-steps were heard coming, and in a few moments Fatima’s two brothers rushed in with drawn, sword, and when they saw what Blue Beard was about, put and end to him.
Fatima thought that she was dead too. But she soon recovered her senses, and then she could scarcely believe that she was save.
As Blue Beard had no relations, all of his riches went to Fatima. She gave each of her brothers money enough to enable him to live in comfort, and to her sister, who was marry shortly afterward, she gave a large dowry. She herself became in due time, the wife of a young nobleman whose kind treatment soon made her forget Blue Beard’s cruelty.  

Friday, June 17, 2011

A CASEERELLA STORY (PART 1)

Pagi ini nampaknya matahari muncul lebih awal dari biasanya. Seolah ingin menunjukkan ada kebahagiaan dengan pancaran sinarnya yang terang. Begitu pula dengan suasana kota Savera yang tentram dan damai. Hari ini Anderson berangkat lebih awal dari biasanya. Dengan menyetir mobil Ferrarinya, Anderson berangkat ke Astamevia High School tepat pukul 06.00. dengan kecepatan super, jarak 15 km dapat ditempuhnya hanya dalam tempo 10 menit.
                “Pagi Elina, Sam, dan kau…?” sapa Anderson dengan menunjuk seorang siswi yang duduk di pojok depan.
                “Noel, iya, Noel namanya.” Teriak salah satu siswa yang disambut dengan tawa seluruh siswa.
                “No… Aku bukan Noel. Uhm, memang benar namaku Cassandra Selenoel. Tapi teman-temanku memanggilku Casseel.”
                “Wow… Kau baru di sini?” Tanya Anderson pada Casseel.
                “Ya. Dan aku merasa tak diterima oleh semua siswa di sekolah ini.” Jawab Casseel.
                “Mungkin hanya perasaanmu saja.”
***
                “Apa menurutmu Mrs. Aleciandra membosankan, Case?” Tanya Anderson pada Casseel.
                “Casseel.” Kata Casseel membenarkan.
                “Oh, ya. Casseel.”
                “Tidak. Menurutku Mrs. Aleciandra sangat menarik.”
                “Apa yang menarik darinya?”
                “Cara mengajarnya. Kurasa dia adalah guru paling ramah. Sepanjang hari ini.”
                “Hei, kau salah. Kurasa Mr. Potato dan Mr. Tomato jelas lebih menarik.”
                “Well, terserah apa katamu. Aku malas berdebat denganmu.”
                Mimpi apa aku semalam? Gerutu Casseel. Casseel merasa sikap Anderson sangat menyebalkan. Maksudnya, mungkin jika Casseel adalah siswa lama di Astamevia hal itu merupakan hal yang biasa. Tapi Casseel baru sehari berada di sekolah itu. Menurutnya, Anderson sok akrab dan aneh.
                Sepertinya pendapat Casseel bertolak belakang dengan Anderson. Anderson merasa Casseel adalah gadis yang cantik, baik, dan sopan di Astamevia. Bahkan melebihi Valleri yang notabene adalah mantan kekasihnya.
                “Halo, iya benar. Ohh, sebentar ya.” Mrs. Auguste mengangkat telepon dan berbicara dengan anggunnya. “Casseel… ada telepon dari Emmanuel.”
                “Iya ma.” Jawab Casseel. “Halo. Hei kau. Bagaimana kabarmu ?”
                “Lumayan. Casseel, aku butuh bantuanmu. Bisa kia bertemu sekarang?” pinta Emmanuel.
                “OK, baiklah. Di mana kita bisa bertemu?”
                “Rose Resto. Menurutmu?”
                “Keren. Aku sangat suka makanan di sana.”
                “Kutunggu.”
                Casseel merasa bingung. Ada apa dengan Emmanuel. Jarang sekali dia membuat janji sangat mendadak. Karena Emmanuel adalah teman baiknya, Casseel tak tega menolak permintaan Emmanuel. Mereka pun bertemu di Rose Resto sesuai dengan perjanjian.
                “Ya Tuhan, kau? Emmi?” kata Casseel dengan ekspresi takjub.
                “Hei berhenti memanggilku Emmi. Aku pria berusia 17 tahun. Bukan lagi anak berusia 7 tahun.” Protes Emmanuel.
                “Uhm… maaf kawan. Kupikir ada yang berbeda dari penampilanmu.”
                “Yaa… semakin menawan bukan? Kau harus tau. Banyak orang yang berkata seperti itu. Oh iya, kurasa kau juga cantik hari ini.”
                “Oke langsung ke persoalan saja. Mengapa kau memintaku datang kemari?”
                “Kau mau ikut denganku? Ke Messiu City?” Tanya Emmanuel.
                “Apa? Jauh sekali. Untuk apa kau ke sana?”
                “Belajar. Bersekolah. Ayolah Casseel…”
                “Apa kau tak tau? Aku baru saja pindah dari Golden. Aku baru satu hari di Astamevia.”
                “Apa? Jadi kau sudah pindah? Kenapa kau pindah?”
                “Entahlah. Ayahku yang menyuruh aku pindah. Kau sendiri?”
                “Hey lady… Messiu City !!! kau lupa? Baiklah aku rasa kita tak bisa sering bertemu lagi.”
                “Hey, no problem Em. Kita kan bisa berkirim email, chatting, dan bertelepon. Lagipula bukankah sejak lulus dari Alatas kita sudah beda sekolah. Kau telah terbiasa meneleponku setiap 2 minggu sekali.”
                “Aku akan sangat merindukanmu Casseel.”
                “Aku juga. Kita telah bersahabat selama 11 tahun. Kau sangat berarti buatku.” Tak sengaja setetes air keluar dari mata Cassel. Melihat sahabatnya menangis, Emmanuel merasa semakin sedih dan dengan lembut ia menghapus air mata Casseel serta memeluknya dengan erat. Semua orang yang melihat mereka berdua pasti mengira mereka adalah sepasang kekasih. Padahal mereka adalah sepasang sahabat yang selama 11 tahun bersama-sama.
                Casseel dan Emmanuel saling mengenal sejak mereka duduk di bangku Kindergarten. Setelah mereka lulus dari bangku Kindergarten, mereka memasuki Elementary School dan Junior High School yang sama. Namun setelah lulus dari JHS, Casseel melanjutkan pendidikannya di Golden High School, sedangkan Emmanuel melanjutkan pendidikannya di Silvester High School. Casseel sangat peduli pada Emmanuel, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu Casseel tak kuasa menahan air matanya saat mengetahui kawannya akan pindah ke Messiu City yang jaraknya berpuluh-puluh mil dari Savera.
***
                “Hai Casseel… Bagaimana keadaanmu?” Tanya Anderson.
                “Apa aku terlihat sakit?” Jawab Casseel dengan nada sinis.
                “Emm… Tidak juga. Baiklah kalau begitu. Senang melihatmu.”
                Sepertinya hari Selasa ini tak jauh berbeda dengan hari Senin kemarin. Casseel mendapat sapaan yang menurutnya cukup unik. Dia memang tak begitu nyaman dengan sikap Anderson yang sok kenal. Mengetahui hal tersebut, Samantha yang merupakan penggemar berat Anderson mencoba menegur Casseel atas sikapnya pada Anderson.
                “Casseel…” Panggil Sam.
                Tetapi Casseel yang dipanggil sama skali tak mendengar ada suara apapun.
                “Casseeeeeelll !!!” Sam mencoba memanggil dengan suara lantang.
                “Wow… iya… siapa yang memanggilku?”
                “Samantha.”
                “Samantha? My cousin? Apa kau putri uncle Joe?”
                “Siapa kau? Memanggil ayahku dengan sebutan uncle?”
                “Aku seupupumu Sam. Apa kau lupa?”
                “Casseel? Tungu. Namamu Cassandra?”
                “Iya. Dan kau memanggilku Cassava. Ingat?”
                “Ya Tuhan… Sudah lama kau tak berkunjung. Karena itulah aku tak mengenalimu.”
                “Tak apa Sam. Oh iya, apa yang ingin kau sampaikan tadi?”
                “Emm… Ah… Aku lupa dik Cassa.”
                “Hahaha. Kau ini aneh Sam.”
                Lagi-lagi Casseel menganggap Samantha bertingkah aneh. Sepertinya Casseel akan menganggap semua orang aneh di matanya. Entah apa yang ada di pikiran gadis cantik berambut hitam itu, sehingga semua orang yang mengajaknya berbicara menurutnya adalah orang aneh. Padahal yang pantas dijuluki aneh adalah dirinya sendiri yang telah menganggap semua orang aneh.
***