Setelah lulus
dari perguruan tinggi, rata-rata orang pasti berpikir apakah dia akan
melanjutkan kuliah lagi atau bekerja terlebih dulu. Bahkan beberapa juga
nambahin nikah di daftar pilihannya. Berhubung aku masih LDR-an sama jodoh tak
kasat mata, jadi nikah dicoret dulu lah ya gamungkin juga nikah sama kucing
tetangga. Aku sendiri cukup galau menentukan pilihan mana yang paling tepat buatku.
Padahal juga udah dari setahun yang lalu semedi mencari inspirasi, muhasabah
diri, mencari jawaban terbaik untuk saat ini.
Memang dari
dulu jawaban yang aku dapatkan adalah lanjut kuliah lagi. Tapi untuk sampai
pada titik ini, banyak persimpangan yang harus aku pilih untuk aku lalui. Ya
gitu deh, sama kaya waktu ngerjain skripsi, nangis sudah bukan hal yang aneh lagi.
Dari awal, aku cuma
pengen lanjut kuliah di magister kimia UGM. Bener banget! Selain kampusnya yang
lebih bagus dari kampusku waktu kuliah sarjana, tempatnya ga jauh-jauh banget
dari rumah, dan kotanya juga hmmm menurutku nyaman untuk ditinggali, dijadikan
rumah kedua untuk sementara waktu. Sayangnya aku baru tau kalo UGM cuma buka pendaftaran
setahun sekali. It means aku harus nunggu setahun lagi biar bisa kuliah di kampus
ini. Dan belum tentu juga diterima. Singkatnya, magister kimia ITB ternyata
juga ga buka pendaftaran di semester ini. Dari sekian banyak kampus, hanya UI
dan ITS lah yang masuk kriteriaku. Nanti aku bakal jelasin keduanya, tapi sekarang
aku mau jelasin yang UI dulu ya!
Sumber:
simak.ui.ac.id