Wednesday, February 15, 2012

Respirasi Pada Serangga

Tujuan : 
Menjelaskan pengaruh perbedaan berat serangga terhadap laju respirasi.
Alat dan Bahan :
  1. Respirometer
  2. Belalang atau Jangkerik
  3. Kristal KOH (NaOH)
  4. Larutan Eosin
  5. Plastisin
  6. Kapas
  7. Pipet tetes
  8. Pengukur waktu (stopwatch)
Langkah Kerja :
  • Pengujian respirasi serangga dilakukan dengan mengukur oksigen yang diperlukan dalam pernapasannya. Alat dan bahan diatur dalam susunan sebagai berikut.
  • Susunan alat dan bahan diletakkan pada tempatnya dalam keadaan datar, agar tidak bocor tutup sambungan antara pipa dengan bejana menggunakan plastisin.
  • Sebelum larutan eosin dimasukkan ke dalam ujung pipa berskala ditutup dengan jari telunjuk selama 1-2 menit.
  • Setelah larutan eosin dimasukkan ke dalam ujung pipa berskala, mulailah dengan pengukuran waktu.
  • Amati gerakan eosin dalam waktu tertentu.
  • Catatlah hasil pengamatan tersebut.
Tabel Hasil Pengamatan :
Hasil Pengukuran dengan Respirometer

3 Menit Pertama
3 Menit Kedua
3 Menit Ketiga
Jangkrik 1 (1,3 gram)
0,69
0,0
0,06
Jangkrik 2 (1,2 gram)
0,15
0,34
0,44

Analisis Data :
1. Jumlah perubahan skala pada jangkrik berukuran besar (1,3 gram) = 0,75
    Rata-rata = 0,25
    Volume rata-rata O2 per menit = 0,25/3 mL/menit = 0,08 mL/menit
    Laju konsumsi O2 per menit = mL/gram/menit = 0,08/1,3/3 = 0,02

2. Jumlah perubahan skala pada jangkrik berukuran kecil (1,2 gram) = 0,93
    Rata-rata = 0,31
    Volume rata-rata O2 per menit = 0,31/3 mL/menit = 0,103 mL/menit
    Laju konsumsi O2 per menit = mL/gram/menit = 0,103/1,2/3 = 0,028 mL/gram

Kesimpulan :
Setelah melakukan percobaan dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan berat serangga berpengaruh terhadap laju respirasi. Semakin kecil berat jangkrik, laju respirasi semakin besar.

No comments:

Post a Comment