Setelah membahas teori asam-basa dari Arrhenius, saat ini kalian pasti paham bahwa teori asam-basa Arrhenius terbatas untuk kondisi tertentu saja, antara lain saat pelarutnya adalah air, atau saat asam atau basa yang dimaksud memiliki rumus molekul HA atau BOH. Selanjutnya, keterbatasan yang ada pada teori Arrhenius, dilengkapi oleh Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry yang kebetulan melakukan penelitian mereka masing-masing namun dalam waktu yang bersamaan. Kedua ilmuwan tersebut mengajukan konsep asam-basa berdasarkan transfer protonnya (H+).
Dalam teori asam-basa Bronsted-Lowry, dikenal juga istilah asam konjugasi dan basa konjugasi. Suatu asam akan berubah menjadi basa konjugasi, lalu suatu basa akan berubah menjadi asam konjugasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika ada suatu spesi asam yang melepaskan proton, maka pasti akan ada spesi basa yang menerima proton dari asam tersebut, dan spesi basa tersebut adalah basa konjugasi. Reaksi asam-basa konjugasi adalah sebagai berikut :
Asam ↔ Basa
Konjugasi + H+
Basa + H+
↔ Asam Konjugasi
Asam + Basa ↔
Basa Konjugasi + Asam Konjugasi
Asam-1 + Basa-2
↔ Basa-1 + Asam-2
Berikut ini
adalah beberapa contoh reaksi asam-basa konjugasi :
Berdasarkan contoh di atas, diketahui bahwa H2O dapat bersifat asam dan juga basa. Karena H2O dapat memiliki dua sifat, H2O disebut juga memiliki sifat amfiprotik.
Kekuatan Relatif Asam dan Basa
Dalam teori
asam-basa Arrhenius telah dijelaskan bahwa larutan asam dan basa dibedakan
berdasarkan kemampuannya mengalami ionisasi. Asam dan basa kuat adalah senyawa
yang terionisasi sempurna dalam air, sementara asam dan basa lemah terionisasi
sebagian di dalam air.
Sementara itu,
dalam teori asam-basa Bronsted-Lowry, kekuatan spesi asam dan basa bersifat
relatif. Bisa jadi pada kondisi tertentu, suatu spesi bersifat asam lemah,
namun dalam kondisi lain, spesi tersebut dapat bersifat asam kuat. Basa kuat
memiliki asam konjugasi yang lemah, jadi semakin kuat basa, maka semakin lemah
asam konjugasinya. Berikut ini adalah kekuatan relatif beberapa asam dan basa :
Teori asam-basa Bronsted-Lowry memiliki cakupan lebih luas dibanding teori Arrhenius. Keunggulan teori ini dibandingkan dengan teori Arrhenius adalah sebagai berikut :
- Dapat menjelaskan sifat asam dan basa dalam pelarut air dan bukan air, bahkan tanpa pelarut.
- Dapat menjelaskan sifat basa dari senyawa seperti Na2CO3 yang tidak memiliki gugus OH.
- Tidak terbatas hanya pada molekul tetapi juga menjelaskan sifat asam-basa pada spesi ionik (kation dan anion).
- Dapat menjelaskan spesi yang bersifat amfoter atau amfiprotik (dapat bersifat asam dan basa).
Sementara itu, Batasan atau kelemahan teori asam-basa Bronsted-Lowry adalah sebagai berikut :
- Hanya dapat menjelaskan sifat asam-basa senuawa dalam pelarut protik seperti air, asam asetat, ammonia, dan lain-lain, namun tidak dapat menjelaskan sifat asam-basa senyawa dalam pelarut aprotik seperti benzene dan dioksan.
- Tidak dapat menjelaskan reaksi antara oksida asam seperti CO2, SO2, dan SO3, dengan oksida basa seperti BaO, CaO, dan Na2O karena tidak ada transfer proton dalam jenis reaksi ini.
- Tidak dapat membedakan sifat asam pada senyawa yang kekurangan proton seperti AlCl3, FeCl3, dan BF3.
Your scientific post is too complicated for me.
ReplyDeleteHave a wonderful day :))
Baca artikel ini
ReplyDeleteTerasa ke sekolah kembali
:)
Love your article!
ReplyDeleteIt reminds me about the basic concept acid-based.
Thanks
Waaah, teori asam basa nih. Terkahir serius belajar ini ketika SMA. ketika kuliah, hanya di tingkat pertama aja, dibahas ringan di Mata Kuliah Kimia Dasar. Btw salam kenal kaaak
ReplyDeleteBronsted-Lowry....aku masih ingat sedikit...tapu kalau kimia aku jujur dulu agak loading huhu...mana pak gurunya suka nunjuk kerjaij soal di depan papan tulis pula...tapi bermanfaat nih mutia...lumayan buat adek adek yang mau belajar online disarikan di sini ya penjabaran sederhananya
ReplyDeleteSaya kurang paham masalah asam basa soalnya belum diajarkan waktu sekolah dulu mbak. Sepertinya harus baca teori asam basa Arrhenius juga biar paham sedikit.
ReplyDeleteSaya kurang paham asam basa, mumet mempelajarinya mbak soalnya mempelajari akan kehidupan aja bikin stres.
ReplyDeletebtw karena aku SMK jurusan akuntansi dan kuliah jurusan pendidikan agama jadi nggak banyak tahu teori asam basa ini nih, hhh
ReplyDeletewahh, infonya disusun dengan cantik ya, jadi suka bacanya padahal ini kimia hahaha :D
ReplyDeletesemoga bisa jadi amal jariyah buat kakaknya, aamiin :D
Bagus bahasannya Mba. Semoga banyak yg bs mengambil manfaat dr penjelasannya 😊 Biar ga kaya aku, pas SMA minta diajarin kakak ngerjain PR Kimia. Karna aku ga ngerti2 juga, akhirnya PR nya dia yg ngerjain 🤣🤣 Lucu jg klo diinget2.. hehehee..
ReplyDeleteWahhhh jadi belajar ulang lagi nih pelajaran kimia waktu SMA
ReplyDeleteOh tidak kimiaa!. 😵
ReplyDeletehuhuuu ibu kimia bu iiiiiiis how are you?
ReplyDeletekita panggil asid dan alkali hehe :)
ReplyDeleteHalo mbak Mutia, lama nih tidak update, semoga sehat selalu ya mbak.😃
ReplyDelete