Monday, May 4, 2020

Trip to Bali: Pura Luhur Uluwatu

Mmmmm, mungkin postingan ini akan menjadi postingan yang telat tapi gak telat karena di sini aku akan menceritakan perjalananku ke Pura Luhur Uluwatu, Bali. Udah lama pengen posting tapi apa daya tangan tak sampai. Alhamdulillah, bulan November 2019 kemarin (maaf gais mungkin ini terlalu lama untuk kalian), aku dan teman-teman kuliahku berkesempatan untuk mengunjungi tempat ini di sela-sela kegiatan conference di Nusa Dua. Kita datang ke Bali dengan moda transportasi udara dari Bandara Soetta dan turun di Bandara Ngurah Rai. Buat aku, ini adalah pengalaman ketigaku ke Bali, dan pengalaman pertama naik pesawat ke Bali ehehehe.

Alhamdulillah-nya lagi, kebetulan waktu itu kita juga dapat jatah biaya akomodasi. Jadi, gak banyak uang yang kita keluarkan waktu itu. Meskipun pada akhirnya tetep pake uang pribadi juga, tapi setidaknya kita gak perlu mikir keras banting tulang cari duit buat beli tiket pesawat pp dan bayar penginapan 6 hari 5 malam. 

Jadi ceritanya, kita ke Bali dengan menaiki pesawat Air Asia dari Soetta jam 06.00 WIB. Bisa bayangin, kita berangkat dari Depok jam 03.30 WIB dan mandi jam 02.30 WIB padahal baru tidur jam 11 malem. Perjuangannya kayak dapetin kamu gitu kan? *halah. Kenapa pilih Air Asia? Kenapa jam 6 pagi? Apalagi kalo bukan karena murah dan kalo pagi, katanya sih kemungkinan delaynya kecil. Ini tips buat kalian yang belum tau juga sih gais ehe. Berangkat jam segitu, kita sampai di Soetta kira-kira jam 05.00 WIB. Masih bisa sholat subuh di bandara kok gais.

Saturday, May 2, 2020

Kegunaan Surfaktan

Jenis surfaktan yang biasanya digunakan pada produk-produk kosmetika dan pangan adalah lemak/asam lemak yang berasal dari minyak kelapa, dan saat ini seluruhnya diimpor dari negara lain. Surfaktan alkanolamida yang berasal dari minyak kelapa contohnya coconut dietanolamida. Coconut dietanolamida dimanfaatkan sebagai penstabil busa, bahan pendispersi, dan viscosity builderpada produk-produk toiletries dan pembersih seperti shampo, emulsifier, bubble bath, detergen bubuk dan cair, stabilizer skin conditioner dan sebagainya. Bahkan, aplikasi surfaktan sangat luas, tak terbatas dalam industri pembersih tapi juga pada industri cat, pangan, polimer, tekstil, dan lain-lain. 

Dalam sampo modern, sabun telah diganti dengan bahan aktif yang disebut surfaktan.  Surfaktan akan berbusa dengan baik di segala jenis air dan akan dapat dibilas dengan mudah dan sempurna. Detergen juga mengandung bahan surfaktan. Pada detergen, jenis muatan yang dibawa surfaktan adalah anionik. Kadang ditambahkan surfaktan kationik sebagai bakterisida atau pembunuh bakteri. Bahan aktif ini berfungsi sama, yaitu menurunkan tegangan permukaan air, sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan, termasuk racun pestisida yang menempel pada sayur dan buah.

Karakteristik dan Analisis Surfaktan

Surfaktan adalah zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan (antar muka), atau zat yang dapat menaik dan menurunkan tegangan permukaan (Kadirun, 2010). Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastic. Selain itu, tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan atau kecenderungan zat cair untuk selalu menuju ke keadaan yang luas permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau bulat seperti bola atau ringkasnya didefinisikan sebagai usaha yang membentuk luas permukaan baru. Dengan sifat tersebut zat cair mampu untuk menahan benda-benda kecil di permukaannya (Hamid, 2010).

Penambahan surfaktan dalam larutan akan menyebabkan turunnya tegangan permukaan larutan. Setelah mencapai konsentrasi tertentu, tegangan permukaan akan konstan walaupun konsentrasi surfaktan ditingkatkan. Bila surfaktan ditambahkan melebihi konsentrasi ini maka surfaktan mengagregasi membentuk misel. Konsentrasi terbentuknya misel ini disebut Critical Micelle Concentration (CMC). Tegangan permukaan akan menurun hingga CMC tercapai. Setelah CMC tercapai, tegangan permukaan akan konstan yang menunjukkan bahwa antar muka menjadi jenuh dan terbentuk misel yang berada dalam keseimbangan dinamis dengan monomernya (Genaro, 1990). Struktur misel ditunjukkan pada gambar berikut.

Surfaktan dan Klasifikasinya

Surfaktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki gugus hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari air dan minyak. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan. Aktifitas surfaktan diperoleh karena sifat ganda dari molekulnya. Molekul surfaktan memiliki bagian polar yang suka akan air (hidrofilik) dan bagian non polar yang suka akan minyak/lemak (lipofilik) (Jatmika, 1998). Struktur surfaktan secara umum ditunjukkan pada gambar berikut.
Struktur Surfaktan (Sumber: Sainskimia.com)