Saturday, February 8, 2014

Biologi dilihat dari Perspektif Islam

Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Dalam pendidikan agama Islam banyak sekali dijumpai materi yang berhubungan dengan kehidupan. Isyarat – isyarat Allah yang dituangkan dalam Al Qur’an tentang makhluk – makhluk hidup merupakan motivasi atau dorongan untuk mengembangkan akal pikiran dalam rangka menguak sedikit rahasia – rahasia kehidupan di muka bumi ini.
Setelah satu contoh dapat dilihat dalan firman Allah yang tertuang dalam bagian akhir surat Al Ambiya’ ayat 30 sebagai berikut:
يُؤْمِنُونَ أَفَلَ   حَيٍّ شَيْءٍ كُلَّالْمَاءِمِنَ وَجَعَلْنَا …
Artinya :”….Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup, Tapi mengapakah mereka tidak juga beriman”.(Qs Al Anbiya’ : 30)
Ayat tersebut member petunjuk bahwa Allah SWT telah menciptakan kehidupan (Al Hayyah) dari air (sebagai bahan baku), atau tiap –tiap benda hidup berasal dari air, artinya tanpa air tidak aka nada penghidupan. Menurut ilmu pengetahuan, kata “air atau ma’a” dalam bahasa arab, dapat berarti hujan, air laut atau benda yang encer.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat petunjuk- petunjuk Allah dalam ayat berikut:
Ø  Air dalam arti “ Air hujan” :
و ا نز ل من ا لسما ء ما ء فاء خر جنا به ا ز و ا جا من نبا ت شتى
Artinya: “…Dan menurunkan dari langit air hujan, maka kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis – jenis dari tumbuh – tumbuhan yang bermacam – macam”. (Qs.Thoha:53)
Ø  Air dalam arti “benda encer”(spermatozoa/mani) :
خلق ا لا نسا ن من نطفة
Artinya: “ Dia telah mencipyakan manusia dari air mani (sperma)…..”. (QS.An Nur : 45).
Ayat – ayat tersebut di atas member isyarat bahwa mahluk hidup seperti manusia, binatang dan tumbuh- tumbuhan merupakan makhluk hidup yang telah diciptakan Allah dari air atau benda cair (encer).
            Untuk lebih memahami tanda –tanda kekuasaan Allah tentang seluk beluk makhluk hidup ini perlu dukungan ilmu pengetahuan (sains) dan manusia sebagai makhluk paling sempurna yang dilengkapi dengan akal dan fikiran serta dinobatkan sebagai khalifah fil ardi (penguasa di muka bumi) diberi tugas dan wewenang untuk mengamati , meneliti, mengembangkan akal fikiran, mengembangkan kreativitas dan menganalisa spesies- spesies makhluk hidup dengan dua tujuan yaitu: Pertama, untuk membuktikan tanda – tanda kekuasaan dan kebesaran Allah semakin mantap. Kedua, untuk memgelola dan mengolah kehidupan di muka bumi ini sehingga dapat member manfaat dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia itu sendiri.

            Ilmu pengetahuan kealaman (natural science) khususnya tentang tentang biologi atau ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup sangat terbatas, dibandingkan dengan luasnya ciptaan Allah. Oleh, karena itu Allah SWT member isyarat kepada manusia untk mengembangkan akal fikiran (belajar) dan mengembangkan konsep – konsep ilmiah dalam rangka menguak rahasia – rahasia kehidupan agar benar – benar yakin akan tanda-tanda kekuasan dan kebesaran Allah, dan manusia tidak menyombongkan diri dimuka bumi ini, karena manusia itu sendiri merupakan makhluk ciptaan Allah.