Dalam
bidang kimia organik, dikenal banyak reaksi kopling (pembentukan ikatan C-C),
antara lain Reaksi Heck, Reaksi Suzuki, Reaksi Sonogoshira, Reaksi Negishi, Kumada,
Tsuji-Trost, dan lain-lain. Reaksi-reaksi tersebut telah memainkan peran yang
sangat menentukan dan penting dalam sintesis kimia serta telah merevolusi cara
orang berpikir tentang kimia organik.
Reaksi
Heck digunakan secara luas dalam banyak sintesis, termasuk agrokimia, bahan
kimia, farmasi, dan lain-lain. Reaksi ini diperkenalkan oleh Mizoroki dan Heck lebih
dari empat dekade lalu. Ini telah menarik banyak perhatian karena efisiensi
tinggi dan kemudahannya. Metodologi sih menarik dari sudut pandang sintetis
karena kemoselektivitasnya tinggi, kondisi reaksi ringan, toksisitas rendah dan
biaya reagen murah, khususnya jika katalis didaur ulang.
Reaksi Heck
merupakan reaksi kopling C-C dengan katalis Palladium (Pd) antara Aril Halida
atau Vinil Halida dan Alkena atau Olefin yang teraktivasi dengan adanya basa. Reaksi Heck disebut juga reaksi
vinilasi atau arilasi olefin di mana berbagai macam olefin dapat digunakan,
seperti turunan dari akrilat, stirena atau ikatan rangkap intramolekul. Varian
aril halida yang dikembangkan selain aril bromida dan iodida adalah triflat
aromatik, aroil klorida, aril sulfonil klorida, garam diazonium aromatik, aroil
anhidrida, aril klorida dan aril silanol.
Palladium
digunakan sebagai katalis karena dapat digunakan untuk berbagai gugus fungsi
dan memiliki kemampuan yang luar biasa untuk membentuk ikatan C-C antara
substrat yang difungsikan dengan tepat. Kebanyakan metodologi berbasis paladium
berjalan dengan stereo dan regioselektivitas dengan hasil yang sangat baik.
Secara umum, struktur yang kurang rapat lebih disukai pada reaksi Heck, dan
sering lebih banyak menghasilkan produk trans. Pengembangan katalis Palladium
dengan berbagai macam ligan, masih terus dilakukan.
Pada
Reaksi Heck, kadang-kadang senyawa seperti TBAB (Tetra Butyl Ammonium Bromide) ditambahkan dalam campuran reaksi
bersama dengan basa organik atau anorganik. Penambahan tersebut diperlukan
untuk penyerapan asam yang dihasilkan. Pelarut khas untuk reaksi Heck adalah
pelarut aprotik dipolar seperti DMF (dimethyl formamide) dan NMP (N-metil-2-pirolidon),
namun, reaksi ini juga dilakukan pada banyak pelarut lain.
Reaksi umum:
R = Alkenil, Aril, Alil, Alkunil, Benzil
X = Halida, Triflat
R
= Alkenil, Aril, Alil, Alkunil, Benzil
X
= Halida, Triflat
R'
= Alkil, Alkenil, Aril, CO2R, OR, SiR3
Contoh reaksi:
Mekanisme reaksi:
Referensi:
Jagtap, S., 2017, Heck Reaction-State of the Art, Catalysts,
7, 267, DOI: 10.3390/catal7090267
No comments:
Post a Comment