Thursday, September 27, 2012

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI, INFORMASI, MENUJU PROSES GLOBALISASI


A.     GLOBALISASI
Globalisasi menurut Kamus Besar Bahasan Indonesia (KBBI) adalah proses masuk ke ruang lingkup dunia. Globalisasi berasal dari kata GLOBE/ GLOBAL, yaitu dunia atau bola dunia. Dapat pula diartikan sebagai hal-hal kejadian secara umum dan keseluruhan, yang berkaitan dengan dunia.
Sedangkan menurut Thomas L. Friedman, globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknologi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
Tujuan globalisasi ada tiga macam, yaitu:
·         Mempercepat penyebaran informasi.
·         Mempermudah setiap orang memenuhi kebutuhan hidup.
·         Memberi kenyamanan dalam beraktifitas.
Ciri-ciri Globalisasi
·         Perubahan dalam konsep ruang dan waktu yang diakibatkan oleh perkembangan telepon genggam, televisi satelit dan internet.
·         Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung satu negara dengan negara lain
·         Peningkatan interaksi budaya antar negara melalui media massa
·         Munculnya masalah global yang menuntut dunia mengatasi masalah tersebut secara bersama.
Faktor-faktor pendorong globalisasi antara lain:
·         Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
·         Diterapkannya perdagangan bebas.
·         Liberalisasi keuangan internasional.
·         Meningkatnya hubungan antar negara.

Globalisasi merupakan salah satu hal yang harus dihadapi  oleh berbagai bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Sebagai anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti tidak dapat dan tidak akan menutupi diri dari pergaulan internasional, karena antara negara satu dan negara lainnya pasti terjadi saling ketergantungan.
Adapun peristiwa-peristiwa dalam sejarah dunia yang meningkatkan proses globalisasi antara lain:
·         Ekspansi negara-negara Eropa ke belahan dunia lain.
·         Munculnya kolonialisme dan imperialisme.
·         Revolusi industri yang dapat mendorong pencarian barang hasil produksi.
·         Pertumbuhan kapitalisme, yaitu sistem dan paham ekonomi yang modalnya  bersumber dari modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan dalam pasaran bebas.
·         Meningkatnya telekomunikasi dan transportasi berkat ditemukannya telepon genggam dan pesawat jet pasca Perang Dunia II.

B.      PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI DI INDONESIA
·         Teknologi Siaran
Sejak PELITA I (1969-1974) teknologi berupa siaran radio dan televisi telah diprogramkan. Memang sarana dan prasarana pada waktu itu belum ada atau belum memadai, namun dengan perkembangan teknologi siaran, seperti siaran langsung dari satelit dan pemancar ulang berdaya rendah, telah memungkinkan dicapainya seluruh pelosok tanah air. Teknologi ini terus berkembang sampai dengan PELITA berikutnya, yang kemudian berkembang dengan munculnya televisi swasta dan jaringan televisi siaran lokal.
·         Satelit Komunikasi
Sejak tahun 1976, Indonesia telah memasuki era informasi modern dengan beroperasinya SKSD PALAPA I. Sistem satelit komunikasi ini merupakan kebutuhan yang unik bagi Indonesia, karena keadaan dan letak geografisnya. Dasar pertimbangan pengembangan sistem ini adalah untuk keperluan pendidikan, penerangan, hiburan, pemerintahan, bisnis, pertahanan keamanan, dan perindustrian.
·         Komputer
Perkembangan perangkat keras komputer berlangsung sangat pesat. Selain daya muatnya yang semakin besar, kecepatan operasinya juga semakin tinggi. Jika sepuluh tahun yang lalu microprocessor komputer mampu mengakses memori dengan kecepatan perjutaan detik, maka saat ini kecepatannya sudah dihitung dengan permiiliar (nano) detik. Komputer meja atau personal computer saat ini sudah tidak dipandang sebagai barang mewah lagi, melainkan sebagai suatu kebutuhan yang esensial untuk dapat mengikuti kemajuan. Boleh dikatakan tidak ada satu kantorpun yang tidak memiliki dan mengoperasikan komputer.
·         Teknologi Video (Perekam Video)
Perkembangan dalam teknolofi video sejalan dengan perkembangan komunikasi dan komputer, meskipun orientasi utamanya adalah untuk keperluan hiburan.

Percobaan Ingenhousz


Tujuan  :
Menunjukkan gas yang dihasilkan dari fotosintesis

Dasar Teori :
Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610-700 nm), hijau kuning (510-600 nm), biru (410-500 nm) dan violet (< 400 nm) Matahari tidak hanya memancarkan cahaya tampak, tetapi juga inframerah (IR) dan ultraviolet (UV) dalam jumlah yang tetap. Radiasi inframerah merupakan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih panjang daripada panjang gelombang cahaya merah.
 Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Kloroplast mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi terang.

Alat dan Bahan  :
  • 4 buah gelas piala
  • 4 buah tabung reaksi
  • 4 buah corong plastik
  • Kertas selofan/ kertas minyak warna merah dan hijau
  • Tumbuhan air (Hydrilla)

Langkah kerja  :

  • Siapkan 4 buah gelas piala, 4 buah tabung reaksi, 4 buah corong plastik, dan kertas minyak berwarna merah dan hijau.
  • Siapkan juga tumbuhan air (Hydrilla).
  • Rangkailah alat-alat seperti pada gambar.
  • Berhati-hatilah ketika memasukkan tabung reaksi, jangan sampai ada gelembung udara yang terperangkap.
  • Gelas piala 1 simpan di tempat teduh tanpa ditutup kertas minyak, sedangkan gelas piala 2,3, dan 4 simpan ditempat terang (terkena sinar matahari).
  • Gelas 2 ditutup kertas minyak merah, gelas 3 ditutup kertas minyak hijau, dan gelas 4 tanpa ditutup dengan kertas minyak, lalu tempatkan ketiga gelas tersebut ditempat yang terang (terkena sinar matahari).

  • Amati gelembung udara yang muncul setelah beberapa waktu, dan susunlah data hasil pengamatan dalam bentuk tabel.

Hasil   :
No
Perlakuan
Jumlah Gelembung Udara
1.
Tabung diletakkan di tempat teduh, tanpa ditutup kertas minyak
3
2.
Tabung diletakkan di tempat terang, tanpa ditutup kertas minyak
10
3.
Tabung diletakkan di tempat terang, ditutup kertas minyak warna merah
7
4.
Tabung diletakkan di tempat terang, ditutup kertas minyak warna hijau
5

Pertanyaan :
  1. Gas apakah yang terdapat pada gelembung udara tersebut? Buktikan.
  2. Apakah maksud penutupan tabung piala dengan kertas minyak yang berwarna?
  3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi fotosintesis yang diatur dalam percobaan ini? Jelaskan.
Jawaban :
  1. Gas Oksigen (O2). Cara membuktikannya dengan meletakkan bara pada ujung tabung. Maka bara tersebut akan menjadi percikan api.
  2. Untuk membuktikan pengaruh warna cahaya dengan jumlah Oksigen (O2) yang dihasilkan pada fotosintesis.
  3. Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis: Jumlah cahaya dan warna cahaya.
Simpulan :
Gas yang dihasilkan dari proses fotosintesis adalah oksigen.

Fermentasi Alkohol

Judul  : Fermentasi
Tujuan  : Menyelidiki apa yang dihasilkan dalam proses fermentasi alkohol.
Alat dan Bahan :


     a. Gelas kimia
     b. Tabung erlemenyer
     c. Pipa plastik
     d. Termometer
     e. Timbangan
     f. Penyumbat gabus berlubang
     g. Air suling
     h. Ragi roti/ gist
     i. Plastisin/ vaselin
     j. Air kapur + fenoftalein
     k. Gula/ glukosa


Cara Kerja    :
  • Larutkan 10 gram glukosa ke dalam 40 ml air suling di tabung A. Kemudian tambahkan ragi seberat 2 gram.
  • Isi tabung B dengan air kapur yang sudah ditetesi dengan fenolftalein sebanyak 50 ml.
  • Susunlah percobaan.


Tabel Pengamatan :

Pertanyaan    :
  1. Pada akhir percobaan apa yang terjadi dengan air kapur yang sudah ditetesi dengan fenolftalein, mengapa demikian?
  2. Apa fungsi air kapur pada tabung B?
  3. Bagaimanakah keadaan dalam tabung A, apa artinya?
  4. Apakah ada proses pelepasan energy? Dari mana anda mengetahuinya?
  5. Bukalah sumbat botol A, ciumlah bau yang keluar dari botol tersebut!
  6. Tuliskan persamaan reaksi kimianya!
Jawaban        :
  1. Air kapur yang telah ditetesi fenolftalein, setelah percobaan muncul gelembung-gelembung udara. Lalu warna berubah menjadi lebih keruh. Hal ini terjadi karena hasil proses fermentasi mengalir ke tabung B. Hal ini membuktikan bahwa hasil proses fermentasi berupa gas CO2.
  2. Membuktikan bahwa hasil proses fermentasi berupa gas CO2.
  3. Campuran gula, air dan ragi roti yang berwarna putih keruh warnanya sedikit lebih keruh, suhu naik, volume naik dengan buih di bagian atasnya. Artinya, campuran gula, air dan ragi roti telah mengalami proses fermentasi.
  4. Ada, yang dilepaskan adalah energi panas. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan suhu.
  5. Sudah. Baunya seperti alkohol atau tapai.
  6. Reaksi : C6H12O6 --> 2 C2H5OH + 2CO2 + 2NADH2 + Energi
Simpulan      :
  • Hasil dari fermentasi alkohol adalah 2C2H5OH (Etanol), 2CO2, 2NADH2 dan Energi.

Saturday, August 25, 2012

Curhat Ababil

Hai, Aku kembali :3
Aku kembali dan seperti biasa, Selamat Malam :)
Setelah kurang lebih sebulan nggak posting di blog (Well, jujur nggak punya something buat dipost), akhirnya hasrat buat posting keluar malem ini. Posting terakhir materi fisika kan ya? Ummmmw, malem ini aku mau curhat aja deh. Judulnya "Curhat Ababil". Nggak banyak kok :D
Sebelumnya, karena ini masih lebaran ke-7 a.k.a masih tanggal 7 Syawal 1433 H, Aku mau ngasih ucapan dulu deh sama semuanya.

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
1 Syawal 1433 H
Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir dan Batin :)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kehilangan seseorang yang "cukup" kamu anggap penting dan berarti itu rasanya gimana sih?
Hmmm~ Sakit ya? Nyesek? Bikin pusing? Gitu ya? :'(
Oke, jujur aku lagi ngerasain kehilangan semacam itu. Bukan kehilangan dalam artian "untuk selamanya" dan kita nggak akan pernah ketemu lagi dengan dia. Melainkan kehilangan... Semacam perhatian, kasih sayang, dan cinta *uhuk*. Kita mungkin masih bisa melihatnya, tapi kita tidak bisa menyentuhnya, padahal dulu setiap saat kita bisa menyentuhnya kapan pun kita mau. Yah, kehilangan macam itu yang aku maksud.
Sebenernya kejadiannya udah lama. Tapi nggak tau kenapa aku selalu ngerasa kejadian itu baru kemarin sore. Dulu sih di awal-awal aku pede banget nangis di depan umum. Pede banget pamerin kalo aku cewek lemah. Tapi seiring berjalannya waktu, aku mulai agak waras dan punya rasa malu. Bahkan sekedar pasang tampang masam pun aku gengsi. 
Gimana sih cara menyikapi perasaan yang campur aduk macam itu?
Lebih baik terbuka, dan jujur kalo kita masih "sakit" dengan konsekuensi kita akan dianggap lemah atau menutupi perasaan sedih dengan berpura-pura bahagia?
Sebagian memilih untuk terbuka. Mereka menangis di depan umum, melamun, menunjukkan bahwa hati mereka sedang terluka (seperti yang kulakukan di awal-awal). Tetapi tidak sedikit orang yang memilih berpura-pura bahagia, tersenyum padahal hatinya terluka (seperti yang kulakukan saat ini). Mana sih yang lebih baik?
Jujur aku tidak menemukan kenyamanan pada keduanya. Menangis membuatku terlihat bodoh, benar-benar bodoh! Dan aku benci terlihat bodoh! Tetapi berpura-pura, walaupun aku terlihat cerdas dan bijak (karena bisa lekas sembuh dari luka hati), aku merasa lebih sakit. Sakit karena aku tidak bisa berbuat apa-apa selain tersenyum -senyum palsu-. 
Jadi, mana yang lebih baik? Mana? Mana? Mana? 

TAMAT