Setelah membahas teori asam-basa dari Arrhenius, saat ini kalian pasti paham bahwa teori asam-basa Arrhenius terbatas untuk kondisi tertentu saja, antara lain saat pelarutnya adalah air, atau saat asam atau basa yang dimaksud memiliki rumus molekul HA atau BOH. Selanjutnya, keterbatasan yang ada pada teori Arrhenius, dilengkapi oleh Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry yang kebetulan melakukan penelitian mereka masing-masing namun dalam waktu yang bersamaan. Kedua ilmuwan tersebut mengajukan konsep asam-basa berdasarkan transfer protonnya (H+).
Sunday, February 7, 2021
Keterbatasan Teori Asam-Basa Bronsted Lowry
Menurut Bronsted-Lowry,
Asam adalah spesi atau zat yang dapat memberikan proton (Donor Proton)
Sementara itu,
Basa adalah spesi atau zat yang dapat menerima proton (Akseptor Proton)
Label:
Bronsted-Lowry,
Kimia,
Kimia SMA,
Materi Kelas XI,
Teori Asam-basa
Monday, January 25, 2021
Kelemahan Teori Asam-basa Arrhenius
Asam dan basa
merupakan dua jenis senyawa atau zat kimia yang sering kita temui sehari-hari.
Pada awalnya, asam dan basa digolongkan berdasarkan sifat senyawanya. Berikut
ini adalah ciri-ciri umum senyawa asam :
- Berasa masam
- Bersifat korosif (merusak bahan lain seperti logam)
- Dapat memerahkan lakmus biru
- Larutan dalam air dapat menghantarkan arus listrik
- Contoh senyawa asam dalam kehidupan sehari-hari adalah asam cuka (asam asetat), air aki (asam sulfat), jeruk (asam sitrat), vitamin C (asam askorbat), dan lain-lain.
Sementara itu,
berikut ini adalah ciri-ciri umum senyawa basa :
- Berasa pahit
- Bersifat licin
- Bersifat kaustik (merusak kulit dan menyebabkan iritasi)
- Dapat membirukan lakmus merah
- Larutan dalam air dapat menghantarkan arus listrik
- Contoh senyawa basa dalam kehidupan sehari-hari adalah magnesium hidroksida (obat antacid), kalsium hidroksida (air kapur), natrium hidroksida (sabun), ammonia (pupuk), dan lain-lain.
Subscribe to:
Posts (Atom)