Selamat malam :')
Malam ini gelap, AAAA~ Hidupku gelap wkwk *alay*
Aku bukan patah hati ya, aku cuma frustasi. Frustasi sama diriku sendiri. Entah kenapa, tiap kali aku ngomong pasti ada yang tersinggung. Dan bodohnya aku baru sadar kalo kata-kataku itu menyinggung mereka, setelah mereka tersinggung. Ah sial! Kenapa penyesalan selalu datang di akhir.
Ini bukan berarti aku nggak berpikir sebelum bertindak. Aku udah mikirin semuanya, sebelum ngomong aku mikirin kata-kataku menyinggung mereka nggak sih. Menurutku aku udah mikir mateng-mateng. Tapi kenapa endingnya banyak yang tersinggung ya. Apasih yang salah? Jalan pikirku?
Oke, sepertinya memang itu jawabannya. Aku sadar, otakku bekerja seolah-olah aku masih kecil, sehingga aku bertindak seperti anak SD yang masih sangat perlu bimbingan orang tua. Padahal aku sekarang berusia 17 tahun, dan menurutku bukan saatnya untuk bertindak seperti anak kecil lagi. Aku sadar sesadar-sadarnya kalo aku harus berubah. Aku berusaha, berusaha merubah jalan pikirku menjadi lebih dewasa.
Aku berusaha mulai dari menjaga emosi, sikap, kata-kata, penampilan. Tapi semuanya butuh proses, butuh waktu yang cukup lama supaya aku nggak mengulanginya lagi. Maksudku mengulangi bertindak seperti anak kecil lagi.
Sementara ini aku masih sering mengulanginya. Emosiku masih belum stabil, kadang aku melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan oleh gadis seusiaku. Tapi untuk kata-kata, aku benar-benar telah berusaha mengontrol semua kata-kata yang aku ucapkan supaya tidak ada orang yang tersinggung dengan kata-kataku. Sayangnya, masih ada yang tersinggung dengan kata-kataku. Maaf, aku benar-benar minta maaf.
Asal kalian tau, inilah yang membuatku sedih, frustasi, HAH! kecewa dengan diri sendiri!
Gimana sih perasaan kalian, ketika kalian udah bener-bener mikirin sesuatu mateng-mateng tapi endingnya nggak sesuai dengan cita-cita. Dan kalian tau kalo itu salah kalian sendiri, semacam kurang teliti. Yah semacam itulah *pengen mewek*
Terus, apasih yang harus kulakukan? Minta maaf? Udah sering. Lama-kelamaan aku takut kalo kata maafku nggak berarti lagi buat mereka karena aku sering melakukannya. Perbuatan yang dilakukan berulang kali, semacam tidak bisa dipercaya.
Merubah jalan pikirku? Bukankah aku sedang melakukannya. Aku sedang dalam proses menuju dewasa. Selama proses itu, apa sih yang harus kulakukan?
Sekarang aku jadi semakin takut untuk berbicara, ehm maksudku... Ah aku bingung. Aku kan bawel, cerewet. Aku butuh teman yang bisa membantuku. Memahamiku. Adakah? Pasti salah satu di antara kalian ada! Peluk cium :* {}