Era di masa kini adalah era dimana
teknologi informasi semakin berkembang pesat dan canggih serta manusia dapat
‘bertemu’ dengan mudahnya melewati jarak dan waktu. Era inilah yang disebut
dengan globalisasi. Banyak terdapat pro-kontra mengenai globalisasi ini karena
kehadirannya yang berdampak positif sekaligus negatif. Masyarakat Sipil Global
(MSG) adalah salah satu bentuk respon dari adanya globalisasi. Seperti yang
diutarakan oleh Kaldor, Anheier dan Glasius, MSG akan selalu berkaitan dengan
globalisasi apapun bentuknya. Bisa merupakan pendukung, penentang, dan yang
lainnya (Dharmaputra 2012). Hal ini dikarenakan MSG itu sendiri hadir karena
adanya globalisasi.
Dampak dari adanya globalisasi ini, seperti
yang telah disebutkan sebelumnya bahwa terdapat dampak positif dan negatif.
Positifnya adalah manusia menjadi lebih mudah berkomunikasi satu sama lain
dimanapun mereka berada, selain itu juga dapat bepergian dengan mudah juga
dapat mengetahui berbagai informasi hanya dengan satu kali klik saja melalui
internet. Sementara dampak negatifnya adalah meningkatkan kemiskinan,
ketidaksetaraan yang lalu menyebabkan kekurangan gizi dan meningkatnya tindak
kriminal, kemudian rusaknya lingkungan karena penggunaan sumber daya alam untuk
pembangunan secara semena-mena, dan lain sebagainya (Wade, n.d: 109). Akibat
dari dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi itulah yang membuat MSG muncul.
Namun kemudian, walaupun Kaldor dkk berpendapat bahwa MSG ini bisa saja terdiri
dari pendukung globalisasi, MSG ini cenderung lebih banyak merupakan aksi
penolakan atau penentangan dari globalisasi.
Gerakan-gerakan dari MSG yang ada saat ini
biasanya berupa penentangan terhadap produk dari globalisasi. Ini sesuai dengan
tulisan yang ditulis oleh Chesters yang berjudul ‘Global Complexity and Global Civil
Society’. Misalnya saja, MSG bertarget menentang G8, World Trade
Organization (WTO), World Bank atau International Monetary Fund (IMF) dimana aksi yang
dilakukan itu sangat besar dan bertujuan agar para pemimpin dapat merubah
tindakan politisnya sesuai dengan yang disuarakan oleh MSG tersebut. Kemudian,
salah satu badan koordinasi yaitu People’s Global Action (PGA) telah
menjadi penggerak utama di balik sebagian
besar mobilisasi anti kapitalis dalam beberapa tahun terakhir,
termasuk protes yang dilakukan di London, Seattle, Prague, Gothenburg dan Genoa
(Chesters, 2004: 333-334).
MSG menurut Gramsci adalah sesuatu yang bukan
negara dan bukan pasar sehingga MSG berada diantara keduanya (Dharmaputra
2012). MSG ini dapat tercipta ketika adanya keinginan bersama untuk mencapai
tujuan tertentu dan seharusnya MSG ini jauh dari tindakan kekerasan serta ingin
menciptakan kebaikan publik. Nilai-nilai yang dijunjung pun merupakan nilai
kemanusiaan dimana inilah yang nantinya akan diperjuangkan. Bentuk-bentuk dari
MSG ini tidak melulu hanya berupa badan koordinasi seperti PGA namun bisa juga
berupa International
Non-Governmental Organization atau INGO yang saat ini juga sedang
menjamur dimana-mana. Hal yang paling penting adalah, MSG dapat dikatakan
sebagai MSG jika skalanya setidaknya sudah melebihi dua atau tiga negara
sehingga sudah transnasional (Dharmaputra 2012).
MSG pada dasarnya memang bertujuan baik karena
goal nya
adalah demi terciptanya kebaikan publik dan keinginan untuk memengaruhi
tindakan-tindakan politis dari para penguasa atau pemimpin. Lalu, masalahnya
adalah, bagaimanapun juga keputusan-keputusan yang dibuat itu tetap saja
negaralah yang memiliki otoritas tertinggi sehingga bisa saja apapun yang
dilakukan oleh MSG ini nantinya tidak akan terpengaruh jika pemerintahannya
memang tidak menjujung tinggi demokrasi, pemimpinnya otoriter ataupun
dikarenakan para pejabatnya yang lebih mementingkan dirinya sendiri dan tidak
memikirkan orang lain termasuk rakyat yang diwakilkannya.
MSG merupakan gerakan sosial yang
merupakan di luar pemerintahan juga di luar pasar serta terdiri dari dua atau
lebih negara sehingga setidaknya bersifat transnasional, memiliki tujuan untuk
membuat kebaikan publik dan berusaha agar dapat memengaruhi tindakan politis di
suatu negara serta dapat berupa badan koordinasi, INGO, atau yang lainnya
dimana poin utamanya adalah MSG ini merupakan respon dari produk-produk
globalisasi.
\o/
ReplyDeletewww.pemudamudamelawanlupa.blogspot.com
ReplyDelete