Mempelajari cara pembuatan koloid menurut cara dispersi dan kondensasi
Alat dan Bahan :
Alat
- Gelas Kimia
- Bunsen, Kaki Tiga dan Kawat Kasa
- Tabung Reaksi
- Gelas Ukur
- Mortar dan Lumpang
- Pipet
- Sendok
- Batang Pengaduk
- Larutan FeCl3 jenuh
- Air suling
- Belerang
- Gula Pasir
- Minyak Goreng
- Detergen/Sabun
- Bubuk Agar-agar
Cara Kondensasi
- Pembuatan Sol Fe(OH)3
- Panaskan 50 mL air suling di dalam gelas kimia 100 mL sampai mendidih.
- Tambahkan 25 tetes larutan FeCl3 jenuh dan aduk sambil meneruskan pemanasan sampai campuran berwarna coklat merah.
2. Pembuatan Gel Kalsium Asetat-Alkohol
- Masukkan 10 mL larutan kalsium asetat jenuh ke dalam gelas kimia 250 mL dan masukkan 60 mL alkohol 95% ke dalam gelas kimia 100 mL. Tuangkan sekaligus alkohol itu kedalam larutan kalsium asetat jenuh. Hasil pencampuran merupakan gel. Masukkan sedikit gel itu ke dalam cawan porselen, kemudian bakar gel itu.
Cara Dispersi
- Pembuatan Sol Belerang
- Campurkan 1 sendok gula dan 1 sendok belerang ke dalam lumpang. Gerus campuran itu sampai halus. Ambil 1 sendok campuran itu (yang lainnya di buang) dan campurkan dengan 1sendok gula lalu gerus sampai halus.
- Lanjutkan pekerjaan itusampai 3 kali. Tuangkan sedikit dari campuran terakhir ke dalam gelas kimia berisi 50 mL air suling dan aduk. Saring jika masih terjadi endapan.
2. Pembuatan Sol/ Gel Agar-agar
- Isilah gelas kimia dengan air kira-kira setengah gelas. Panaskan air, lalu tambahkan 1-2 sendok bubuk agar-agar dan aduk. Panaskan gelas kimia beserta isinya sampai mendidih, dan itu berarti kita telah membuat sol agar-agar. Dinginkan campuran itu untuk memperoleh gel agar-agar.
3. Pembuatan Emulsi Minyak dalam Air
- Masukkan kira-kira 5 mL air dan 1 mL minyak tanah kedalam tabung reaksi. Guncangkan tabung reaksi dengan keras. Kemudian letakkan tabung itu pada rak tabung. Perhatikan apa yang terjadi.
- Masukkan kira-kira 5 mL air dan 1 mL minyak tanah dan 1 mL larutan detergen ke dalam tabung lain. Guncangkan tabung dengan keras, kemudian letakkan tabung itu pada rak tabung. Perhatikan apa yang terjadi. Kita telah membuat emulsi minyak dalam air dengan detergen sebagai pengemulsinya.
Hasil dan Pembahasan :
Cara Kondensasi
- Pembuatan Sol Fe(OH)3
- Sol Fe(OH)3 berwarna coklat merah. Pada pembuatan sol Fe(OH)3 dilakukan dengan cara kondensasi yaitu dengan penggabungan partikel larutan sejati yaitu air dan FeCl3 menjadi partikel koloid yaitu Fe(OH)3 melalui reaksi hidrolisis.
- Reaksinya : FeCl3 + H2O(mendidih) --> Fe(OH)3(sol) + 3HCl
- Untuk membuktikan bahwa Fe(OH)3 adalah suatu koloid kita dapat memanfaatkan salah satu sifat koloid yaitu Efek Tyndall dengan cara memberikan berkas cahaya pada Fe(OH)3. Hasil pengamatan, terjadi penghamburan cahaya pada Fe(OH)3 maka Fe(OH)3 merupakan sistem koloid.
2. Pembuatan Gel Kalsium Asetat-Alkohol
- Pencampuran larutan kalsium asetat jenuh dengan alkohol 95% : menghasilkan gel yang pekat. Kalsium asetat sukar larut dalam alkohol, tetapi mudah larut dalam air. Oleh karena itu, gel kalsium asetat dibuat dengan cara melarutkan kalsium asetat dalam air sehingga membentuk larutan jenuh. Selanjutnya, larutan jenuh tersebut ditambahkan ke dalam alkohol hingga terbentuk gel.
- Pembakaran gel : menghasilkan api berwarna biru yang sangat baik untuk digunakan sebagai pengganti paraffin dan sisa pembakarannya dapat digunakan lagi sebagai kalsium asetat padat.
Cara Dispersi
- Pembuatan Sol Belerang
- Belerang memiliki sifat hidrofob sehingga belerang tidak dapat larut dalam air. Pada pembuatan sol belerang kita lakukan dengan cara dispersi yaitu dengan pemecahan partikel kasar menjadi partikel koloid melalui cara penghalusan dengan gula dan mengaduknya dalam air. Fungsi gula adalah sebagai stabilitator. Pembuktian percobaan ini sama dengan pembuktian pada sol Fe(OH)3 yaitu dengan memanfaatkan Efek Tyndall. Hasilnya, terjadi penghamburan cahaya pada larutan tersebut, sehingga larutan tersebut merupakan sistem koloid yang dikenal dengan sol belerang.
3. Pembuatan Sol/ Gel Agar-agar
- Setelah gelas kimia yang berisi air dan bubuk agar-agar dipanaskan, maka bubuk agar-agar akan larut dalam air. Ini merupakan bentuk sol agar-agar. Tujuan dipanaskan memang supaya bubuk agar-agar larut dalam air karena agar-agar tidak bisa larut dalam suhu dingin, tetapi dapat larut dalam suhu panas. Setelah didinginkan, agar-agar akan mengeras. Agar-agar yang mengeras ini yang disebut gel agar-agar.
4. Pembuatan Emulsi Minyak dalam Air
- Pada pencampuran air dan minyak, minyak dan air tidak dapat bersatu meskipun telah diguncangkan dengan kuat. Molekul air dan minyak terlihat terpisah menjadi bagian yang bening (air) dan bagian yang berwarna putih pucat (minyak).
- Air dan minyak selamanya tidak akan bisa menyatu. Jika kita hendak mencampurkan keduanya,maka dalam sekejap keduanya akan memisah kembali. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan tingkat polaritas di antara dua zat tersebut. Air merupakan molekul yang memiliki gugus polar. Sedangkan minyak merupakan zat yang memiliki gugus non polar.
- Perbedaan ini menyebabkan keduanya tidak bisa menyatu, karena gugus polar hanya bisa bersatu dengan gugus polar,sedangkan gugus non polar hanya bisa bersatu dengan gugus non polar.
- Air dan minyak dapat bersatu asalkan ada substansi yang berfungsi sebagai pelindung atau emulgator. Larutan detergen merupakan emulgator dari air dan minyak karena dapat membentuk emulsi dari air dan minyak.
Kesimpulan :
- Cara pembuatan koloid dibagi menjadi 2, yaitu cara disperse dan kondensasi. Cara dispersi merupakan cara pembuatan koloid dari partikel besar (suspensi) menjadi koloid.sedangkan cara kondensasi yaitu cara pembuatan koloid dari partikel berukuran kecil/sejati menjadi koloid.