Joni (2011) menjelaskan ciri-ciri tanaman jagung
sebagai berikut.
1. Akar
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai
kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Menurut Rahmat
(2007:17), akar tanaman jagung dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada
kondisi tanah yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada
tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang
bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
2. Batang
jagung
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum
dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya
tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas
terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun
tidak banyak mengandung lignin. Menurut Rahmat (2007:18), fungsi batang tanaman jagung adalah sebagai media
pengangkut zat-zat makanan dari atas ke bawah atau sebaliknya.
3. Daun
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara
pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu
tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada
daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap
stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan
penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
4. Bunga
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah
(diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur
khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret
dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian
puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna
kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol.
5. Tongkol
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif
meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Buah Jagung siap panen Beberapa
varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan
disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk
penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).