Wednesday, June 3, 2020

Bertanam Sayuran #DIRUMAHAJA

Sudah hampir 3 bulan aku mengurangi kegiatanku di luar rumah karena anjuran #dirumahaja. Aku masih ingat saat membaca berita tentang kasus pertama COVID-19 yang terkonfirmasi di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020, aku sedang berada di Bandung dan akan kembali menuju Depok, tempat tinggal sementaraku selama kuliah. Hari itu dan beberapa hari setelahnya, banyak keluarga dan teman-temanku yang menanyakan kabarku, mengkhawatirkan bagaimana keadanku di sana, dan menasehatiku agar lebih berhati-hati saat ada kegiatan di luar. Yap, kasus pertama COVID-19 di Indonesia memang berasal dari warga yang tinggal di Depok, jadi aku merasa wajar jika orang-orang di sekitarku mengkhawatirkanku. Aku cukup terharu saat menyadari hal ini :”) 

Pada saat itu, kasus COVID-19 di Indonesia masih bisa dihitung dengan satu jari. Jadi aku masih agak santai berkegiatan di luar. Aku gak nyangka bahwa 3 bulan setelahnya, kasusnya bisa mencapai puluhan ribu. Lima hari setelah kasus pertama COVID-19 terkonfirmasi, aku memutuskan untuk pulang ke kampung halamanku. Dan aku juga gak nyangka itu jadi keputusan terbaik yang pernah kuambil karena dua minggu setelahnya, keluar-masuk jabodetabek menjadi hal yang gak dianjurkan.

Sunday, May 31, 2020

Membuat Bunga Mawar dari Pita

Jaman sekarang, banyak banget cara yang bisa dilakuin untuk menunjukkan kasih sayang pada orang-orang terdekat. Selain bertemu atau mengunjunginya, serta menelepon untuk sekedar menanyakan kabar, kita juga bisa memberikan hadiah pada orang-orang terdekat kita. Salah satu hadiah yang pernah aku kasih ke temenku adalah buket bunga mawar buatanku sendiri. Yap, kalo kalian liat di blogku ini, aku beberapa kali bikin postingan tentang scrapbook dan scrapframe buatanku. Aku emang lebih seneng ngasih kado buatan sendiri ke temen. Menurutku, kado yang dibikin sendiri lebih ngena di hati. 

Kalo aku pribadi dapet kado buatan temen, ngerasa terharu aja gitu karena tau doi niat banget bikin sesuatu buat aku. Kado yang dibikin sendiri itu melalui tahapan yang panjang dimulai dari mencetuskan ide, nyiapin alat bahan, bikin, sampe bener-bener jadi. Waktu yang dibutuhin juga gak sebentar. Pokoknya orang yang bikinin kado buat kita, pasti udah merelakan waktu, tenaga, uang, dan pikiran buat ngasih kita sesuatu. That's why aku juga pengen ngasih sesuatu yang bermakna buat temen.

Sayangnya dilemanya adalah, kadang kado yang dibikin sendiri itu gak berguna-berguna banget. Yaaa coba aja panci teflon atau diffuser dibandingin sama hiasan dinding lebih bermanfaat mana? wkwkwk. Tapi gak apa, berdoa aja supaya kita bisa kasih panci teflon dan hiasan dinding secara bersamaan biar kadonya bermanfaat dan ngena di hati. Nah, biar gak bosen, kali ini aku mau ceritain gimana caranya bikin bunga mawar dari pita kain. Nantinya, bunga-bunga ini bisa kalian susun biar jadi buket bunga mawar kaya gini nih. Ini cuma contoh ya gais kalian bisa buat yang jauh lebih bagus lagi ehehehe.

Monday, May 25, 2020

Serunya Praktikum di Jurusan Kimia Murni

Buat kalian yang baru masuk jurusan kimia murni atau bahkan masih SMA dan merencanakan masuk jurusan kimia, ada satu hal yang harus kalian tau. Jurusan kimia itu, pasti gak akan pernah lepas sama yang namanya praktikum. Bisa dibilang, praktikum adalah jiwanya anak kimia dan anak IPA lainnya. Karena itulah satu-satunya cara untuk membuktikan teori yang telah kita peroleh di kelas. Waktu aku kuliah dulu, biasanya dalam satu minggu ada 1 sampai 2 jenis praktikum. Keliatannya sih, cuma 2, tapi praktiknya benar-benar menguras energi dan waktu kita.

Jadi, gimana rasanya praktikum di jurusan kimia?

Rasanya menyenangkan. Tapi bagian yang paling menyenangkan buat aku adalah saat kita berhasil membuktikan suatu teori, menghasilkan senyawa baru, sampai menggunakan instrumen kimia yang canggih. Karena aku paling gak suka gagal hahaha. Kesel aja gitu udah susah-susah ngerjain taunya gagal. Sementara itu, bagian paling menyeramkan satu-satunya adalah ketika kita memecahkan atau merusakkan alat-alat yang digunakan.

Friday, May 22, 2020

Metabolism When Stress (Part 2)

Cont.
03 Stress and Glucose Metabolism
  • Under normal conditions the gluconeogenesis occurs during starvation to supply glucose to the cells, especially the brain which is dependent on the glucose. Stress increases the hepatic glucose production by increasing the activities of key gluconeogenic enzymes:  phosphoenol pyruvate carboxy kinase  (PEPCK), pyruvate carboxylase, fructose 1,6 bisphosphatase (FBPase) and glucose-6-phosphatase (G6Pase). All these key regulatory enzymes are transcriptionally regulated by glucocorticoids.
  • Glucocorticoids also stimulate the expression of pyruvate carboxylase and glucose-6-phosphatase. In addition stress increases the activities of aminotransferases, glutamic pyruvic transaminase (GPT) and glutamic oxaloacetatic transaminase (GOT) which further increase the concentration of substrates like pyruvate and oxaloacetate for gluconeogenesis. 
  • Glucocorticoids are known to increase the blood glucose levels under stressful conditions by not only increasing gluconeogenesis but also by reducing insulin sensitivity. The glucocorticoids exert this action by antagonizing insulin stimulated translocation of glucose transporters from intracellular compartments to plasma membrane.