Assalamualaikum
selamat malaaam manusia-manusia
yang gak sengaja baca tulisan ini ~(˘▾˘)~
Kuberharap
kalian tidak menyesal secara tidak sengaja terjebak tapi enggan lepas dari blog
ini. Seperti biasa, jikalau ada waktu luang kupasti akan menambah tulisan gak
penting yang kadang cenderung curcol garing. Sebelum melanjutkan celotehan
ala-ala ini, alangkah baiknya ku mengucapkan selamat hari raya idul fitri 1438
H mohon maaf lahir dan batin. Maaf jika kadang tulisan-tulisan di blog ini
menyakiti hati saudara-saudara tercinta sekalian. Bukan maksud hati namun apa
daya tangan tak sampai, *halah (┎ '_' ┒)
Well, now I’ll
tell you about my-unofficially-wellcoming-party two weeks ago. Actually it wasn’t a
colorfull party with balloons, foods, cakes, and your friends come inside just
to enjoy the music played. It just a greeting party to the whole new-real-world
you will face after this. Jadi sebenernya itu hanya kata-kata sarkastik buatku
sendiri, biar ga lupa diri gitu. Setelah ini bakal ada yang lebih bikin pusing daripada
skripsi, lebih bikin gabisa tidur daripada mikirin metode sintesis yang gagal
diuji coba, lebih bikin galau daripada waktu mecahin labu evaporator yang
katanya harganya berjuta-juta. That’s the real world!
Awkay kan kujelaskan, dua minggu yang lalu tepatnya tanggal 15 Juni 2017
(I won’t forget dis day!), secara tidak resmi ku mendapatkan gelar baru di
belakang namaku. Yay! Finally aku lulus! Sarjana bosque! Bukannya ga bersyukur,
secara perjuangan dan penantian panjang 9 bulan lebih skripsian akhirnya
berakhir memuaskan. Tapi ternyata setelah dijalanin, pusing juga mikirin what
will I do after this? Ijazahmu ini buat apa? Buat lampiran di undangan nikah?
NOOOOOOO!
Aku ga bakal lupa gimana galaunya
liat skripsi yang ga kelar-kelar, makin lama temen makin banyak yang lulus tapi
skripsimu tak kunjung berprogress, ini benar-benar menyakitkan. Ga selebay itu
sih tapi yaudah biasa aja dong emang salah kalo aku nulisnya kaya gitu? Ha?
*tiba-tiba nyolot*
Entah berapa kali pulang-pergi naik
motor semarang-jogja-semarang, entah berapa juta uang dosen dan ortu keluar,
entah berapa ratus ribu detik waktu yang kuhabiskan buat mikirin ini skripsi.
Tebelnya sih ga seberapa, ga kaya skripsi kalian yang tebel BAB I nya udah kaya
satu jilid full skripsiku. Tapi setresnya tumpah tumpah kalo bisa kubagi, waktu
itu bakal kubagi-bagi ke kalian.
Udah kelar sintesis mau analisis
mesti nunggu sebulan karena antrean full dan gaada instansi lain yang nerima
jasa analisis hasil sintesis macem itu. Nangis tiap hari gara-gara tiap uji
antibakteri hasilnya embuh-embuhan padahal ngerjainnya udah mati-matian.
Ternyata setelah berlalu, yaudah berlalu aja. Cerita tadi cuma bisa dikenang.
Diceritakan untuk dijadikan pelajaran buat orang-orang biar ga ngulangin
kesalahan yang sama.
Kuingin berterimakasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang turut membantu skripsiku tapi tak
kutulis di bagian kata pengantar wkwkwk. Biasanya sih orang-orang nulis nama
sebanyak-banyaknya di kata pengantar tapi entah kenapa ku malas sekali ngeganti kata pengantar yang udah dibuat dari
jaman seminar proposal/outline. Pertama dan yang utama, untuk Allah-ku,
orang-tuaku, bapak peri a.k.a. dosen pembimbing satu, dosen pembimbing dua,
partner pejuang sintesisku, partner kosan, keluarga kimia organikku, ACDku,
pasukan KKN Kaliamanku, semua yang hadir pada saat sidangku, dan seeeeemuanya
yang ikut berpartisipasi dalam skripsiku. Termasuk mba-mba cantik angkatan 2012
yang banyak kurepotin. Dikit-dikit nanya, minta contoh biar dikirimin lewat
email. Banyak deh, khan pada dasarnya aku suka gatau diri ngerepotin orang.
Terimakasih dan jangan lupa bimbing aku setelah iniii. Semoga aku ga salah ambil langkah, tetep bisa
berkarya, bermanfaat bagi orang lain, membanggakan kedua orang tua, bahagia
dunia akhiratnya, aamiin. Buat kalian juga sama ya doanya ƪ(♥ε♥)ʃ
Seharusnya kalo diceritain bakalan
lebih panjang dari jalan tol kaligawe-banyumanik, tapi begitulah realita tak
sesuai dengan ekspektasi. Belum selesai cerita udah mager duluan yaudah lah ya
kalian juga pasti udah bosen bacanya. Sebenernya ada satu pertanyaan besar yang
ada di benakku, pantes ga sih udah berumur gini masih nulis curhatan di
blog pribadinya? I'm waiting for your response, good night :)
No comments:
Post a Comment