Kali ini aku pengen bahas tentang novel remaja yang isinya tentang cita-cita, cinta, hidup, harapan, masa depan, jodoh, pernikahan, tapi, jodohnya belum ada...ups
Hehehe kayanya keyboardnya rusak nih payah masa ngelantur jauh banget. Yaudah ini nih penampakan novelnya...
Waktu buka novel ini pertama kali, rada syok gitu usname twitter penulisnya kaya pernah liat. Ya walaupun ga kenal juga tapi minimal aku pernah liat dan ternyata dia temennya temennya temen temen ku. Pas liat biodatanya juga terharu baru kali ini liat novel yang pengarangnya asli Kudus, kota kelahiranku *eaaaa
Tapi gatau juga kalo aku yang kurang update apa gimana. Harusnya mbak rizka ini banyak menceritakan tentang Kabupaten Kudus. Misalnya dengan membuat tokoh yang rumahnya di kudus wkwk yaaa gimana daripada semua novel isinya "gue-lo" plis bule nggak ngerti gue-lo artinya apaan.
Jadi karena aku udah lama baca novelnya dan jujur sekarang udah hampir lupa ceritanya gimana, aku ceritain singkatnya aja ya.
Cinta ibarat coklat yang ketika diseduh dengan air panas, aromanya akan semerbak, hangat, dan menenangkan siapa pun yang meminumnya. Sama seperti hati ketika merasakan cinta. Hati dan cinta akan menjadi perpaduan yang hangat, harum, dan menenangkan.Novel ini menceritakan sebuah kehidupan tentang seorang gadis yang bernama Kia. Dalam hidupnya, ada tiga hal yang dia sangat sukai, yaitu senja, coklat, dan persahabatannya. Menurutnya coklat panas dan senja merupakan satuan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena dengan cara menikmati senja sambil minum coklat panas akan membuat ia merasa lebih tenang.Kia memiliki seorang sahabat bernama Bastian. Mereka bersahabat sejak kecil bahkan dari TK sampai SMA pun mereka selalu bersekolah di tempat yang sama. Makanya tak heran kalau mereka selalu bersama. Di mana ada Bastian pasti selalu ada Kia. Kia merasa ada hawa yang berbeda ketika mengobrol dengan Bastian jika dibandingkan dengan teman-temannya yang lain. Kia akan merasa antusias dan enggak malu untuk mengekspresikan apa pun yang dia inginkan.
Sayang sekali waktu terus berjalan, setelah lulus SMA mereka pun berpisah karena keadaan. Bastian mendapat beasiswa di Malaysia sehingga ia tidak bisa menemani Kia seperti dulu. Meskipun Kia dan Bastian dipisahkan oleh jarak Malaysia-Jogja yang jauhnya minta ampun, mereka tidak lantas putus hubungan sama sekali. Mereka tetap berhubungan lewat chatting dan video call. -Hmm lupa sepertinya video call tidak disebutkan di novelnya, hahaha-.
Endingnya....
Seperti biasa aku ga akan ceritain endingnya ya. Biar kalian baca sendiri.
Jadi kalo boleh curhat, gara-gara baca novel ini sekarang di kosan aku jadi punya persediaan cokelat bubuk biar kalo-kalo pengen minum cokelat aku bisa langsung buat.
Hmmm yaudah lah ya karena gaada yang mau diceritain bye dulu deh!
Selamat pagi dini hari :)
No comments:
Post a Comment