Wednesday, April 29, 2020

Reaksi Hidrasi Asam Sulfat

Reaksi hidrasi (pelarutan dalam air) dari asam sulfat adalah reaksi eksoterm yang kuat.Jika air ditambah kedalamasam sulfat pekat, terjadi pendidihan.Senatiasa tambah asam kepada air bukan sealiknya.Hal ini disebabkan karena perbedaan isi padu kedua cairan.Air kurang padu dibanding asam sulfat dan cenderung untuk terapung diatas asam. Reaksi tersebut membentuk ion hidronium:
H2SO4 + H2 H3O+ + HSO4-

Disebabkan asam sulfat bersifat mengeringkan, asam sulfat merupakan agen pengering yang baik, dan digunakandalam pengolahan kebanyakan buah-buahan kering.Apabila gas SO3 pekat ditambah kepada asam sulfat, membentuk H2S2O7 (asam sulfat fuming).
Asam sulfat bersifat sebagai oksidator kuat. Reaksi asam sulfat pekat dengan air sangat kuat dan menimbulkan panas yang sangat tinggi.Pengenceran asam sulfat dilakukan dengan jalan menambahkan asam kedalam air secara perlahan, sedikit demisedikit sambil diaduk.Air tidak boleh ditambahkan kedalam asam. Hal itu akan mengakibatkan memerciknya larutan sehingga menimbulkan hal yang membahayakan. Asam sulfat pekat juga bertindak sebagai dehidrator, yaitu menarik air dari senyawa lainnya.Gula mengalami dehidrasi saat bersentuhan dengan asam sulfat.Asam sulfat bersifat dehidrator.
Persamaan reaksi berikut.
C12H22O11 + H2SO4 → H2SO4.11H2O + 12 C

Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara alami dibumi oleh karena sifatnya yanghigroskopis. Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak, dan oleh karenanya pada zaman dahulu ia dinamakan ‘minyak vitriol’. Pengenceran asam sulfat dilakukan dengan cara menambahkan asam kedalam air secara perlahan, sedikit demi sedikit sambil diaduk. Air tidak boleh ditambahkan kedalam asam, itu mengakibatkan memerciknya larutan sehingga menimbulkan hal yang berbahaya.Hal ini dikarenakan asam pekat panas umumnya beberapa sebagai oksidator, manakala asam encer berperan sebagai asam biasa. Sehingga ketika asam pekat panas bereaksi dengan seng, timah, dan tembaga, iaakan menghasilkan garam, air dan sulfur dioksida, asam encer yang bereaksi dengan logam seperti seng akan menghasilkan garam dan hidrogen. Asam sulfat pekat juga bertindak sebagai dehidrator, yaitu menarik air dari senyawa lainnya.

Tuesday, April 28, 2020

Pengalaman Kuliah Magister Ilmu Kimia di UI

Toga Wisuda UI
Waktu memang cepat sekali berlalu. Gak nyangka, periode 2 tahunku di Depok juga sudah berlalu. Tepat tanggal 1 Februari 2020 kemarin aku mengenakan toga dua garis biru lengkap dengan samir biru hitam khas FMIPA-ku. Aku berfoto dengan beberapa teman yang kuberi tahu tanggal wisudaku. Ya, ternyata kuliah pascasarjana beda rasanya. Dulu waktu kuliah sarjana, aku ingin teman-temanku datang ke tempat sidang atau wisudaku, sekedar untuk berfoto. Dan aku menilai, hanya temanku yang datang lah, yang paling peduli denganku. Sementara kemarin, banyak yang protes padaku karena aku tidak memberi tahu tanggal sidang/wisuda pada teman-temanku.

Monday, April 27, 2020

Pengolahan Limbah MSG

Gambar: MSG (Sumber: media.suara.com)
Proses pembuatan produk makanan biasanya melibatkan penambahan zat aditif seperti Monosodium Glutamate (MSG) atau Mononatrium Glutamate sebagai pemberi rasa enak (flavour potentiator) atau penekan rasa yang tidak diinginkan. MSG merupakan pembentuk protein, sehingga apabila makanan ditambahkan akan berasa seperti ditambah dengan kaldu daging (protein). MSG merupakan penyedap rasa pada makanan yang dihasilkan dari proses fermentasi mikroba menggunakan molase atau tetes tebu sebagai sumber karbon dan zaetin atau ammonia sebagai sumber nitrogen (Fitri, dkk., 2016).

Sunday, April 26, 2020

REAKSI REIMER-TIEMANN

Dalam bidang kimia organik khususnya sintesis senyawa organik, dikenal berbagai jenis reaksi, salah satunya adalah reaksi formilasi Reimer-Tiemann. Reaksi Reimer-Tiemann berasal dari nama dua kimiawan asal Jerman, Karl Reimer dan Ferdinand Tiemann. Tahun 1876 Reimer dan Tiemann mengisolasi serta mengidentifikasi senyawa hidroksi aldehida sebagai hasil utama reaksi senyawa fenol (atau senyawa aromatik kaya elektron seperti pirol) dengan kloroform dalam suasana basa (Wyenberg dan Meiyer, 1982). Substrat (fenol) pada reaksi ini dilarutkan dalam pelarut dan 10-40% alkali hidroksida (basa) dengan kloroform berlebih. Larutan dua fase tersebut kemudian diaduk dengan temperatur tinggi.

Reaksi Reimer-Tiemann memiliki ciri khas yaitu merupakan satu-satunya reaksi substitusi elektrofilik aromatik yang terjadi dalam suasana basa dengan pelarut protik. Senyawa fenol, naftol, alkil, alkoksi dan halofenol, turunan asam salisilat,  serta fenol heterosiklik seperti hidroksikuinolin dan hidroksipirimidin, serta pirol dan indol dapat  menjadi substrat pada reaksi ini. Selain kloroform, prekursor diklorokarben lain seperti kloral dan trikloronitrometana dapat digunakan. Regioselektifitas pada reaksi ini rendah, namun produk orto-formilasi lebih dominan (Kurti dan Czeko, 2005). Reaksi umum Reimer-Tiemann ditunjukkan pada gambar berikut.

Reaksi Umum Reimer-Tiemann