Thursday, September 27, 2012

Fermentasi Alkohol

Judul  : Fermentasi
Tujuan  : Menyelidiki apa yang dihasilkan dalam proses fermentasi alkohol.
Alat dan Bahan :


     a. Gelas kimia
     b. Tabung erlemenyer
     c. Pipa plastik
     d. Termometer
     e. Timbangan
     f. Penyumbat gabus berlubang
     g. Air suling
     h. Ragi roti/ gist
     i. Plastisin/ vaselin
     j. Air kapur + fenoftalein
     k. Gula/ glukosa


Cara Kerja    :
  • Larutkan 10 gram glukosa ke dalam 40 ml air suling di tabung A. Kemudian tambahkan ragi seberat 2 gram.
  • Isi tabung B dengan air kapur yang sudah ditetesi dengan fenolftalein sebanyak 50 ml.
  • Susunlah percobaan.


Tabel Pengamatan :

Pertanyaan    :
  1. Pada akhir percobaan apa yang terjadi dengan air kapur yang sudah ditetesi dengan fenolftalein, mengapa demikian?
  2. Apa fungsi air kapur pada tabung B?
  3. Bagaimanakah keadaan dalam tabung A, apa artinya?
  4. Apakah ada proses pelepasan energy? Dari mana anda mengetahuinya?
  5. Bukalah sumbat botol A, ciumlah bau yang keluar dari botol tersebut!
  6. Tuliskan persamaan reaksi kimianya!
Jawaban        :
  1. Air kapur yang telah ditetesi fenolftalein, setelah percobaan muncul gelembung-gelembung udara. Lalu warna berubah menjadi lebih keruh. Hal ini terjadi karena hasil proses fermentasi mengalir ke tabung B. Hal ini membuktikan bahwa hasil proses fermentasi berupa gas CO2.
  2. Membuktikan bahwa hasil proses fermentasi berupa gas CO2.
  3. Campuran gula, air dan ragi roti yang berwarna putih keruh warnanya sedikit lebih keruh, suhu naik, volume naik dengan buih di bagian atasnya. Artinya, campuran gula, air dan ragi roti telah mengalami proses fermentasi.
  4. Ada, yang dilepaskan adalah energi panas. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan suhu.
  5. Sudah. Baunya seperti alkohol atau tapai.
  6. Reaksi : C6H12O6 --> 2 C2H5OH + 2CO2 + 2NADH2 + Energi
Simpulan      :
  • Hasil dari fermentasi alkohol adalah 2C2H5OH (Etanol), 2CO2, 2NADH2 dan Energi.

Saturday, August 25, 2012

Curhat Ababil

Hai, Aku kembali :3
Aku kembali dan seperti biasa, Selamat Malam :)
Setelah kurang lebih sebulan nggak posting di blog (Well, jujur nggak punya something buat dipost), akhirnya hasrat buat posting keluar malem ini. Posting terakhir materi fisika kan ya? Ummmmw, malem ini aku mau curhat aja deh. Judulnya "Curhat Ababil". Nggak banyak kok :D
Sebelumnya, karena ini masih lebaran ke-7 a.k.a masih tanggal 7 Syawal 1433 H, Aku mau ngasih ucapan dulu deh sama semuanya.

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
1 Syawal 1433 H
Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir dan Batin :)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kehilangan seseorang yang "cukup" kamu anggap penting dan berarti itu rasanya gimana sih?
Hmmm~ Sakit ya? Nyesek? Bikin pusing? Gitu ya? :'(
Oke, jujur aku lagi ngerasain kehilangan semacam itu. Bukan kehilangan dalam artian "untuk selamanya" dan kita nggak akan pernah ketemu lagi dengan dia. Melainkan kehilangan... Semacam perhatian, kasih sayang, dan cinta *uhuk*. Kita mungkin masih bisa melihatnya, tapi kita tidak bisa menyentuhnya, padahal dulu setiap saat kita bisa menyentuhnya kapan pun kita mau. Yah, kehilangan macam itu yang aku maksud.
Sebenernya kejadiannya udah lama. Tapi nggak tau kenapa aku selalu ngerasa kejadian itu baru kemarin sore. Dulu sih di awal-awal aku pede banget nangis di depan umum. Pede banget pamerin kalo aku cewek lemah. Tapi seiring berjalannya waktu, aku mulai agak waras dan punya rasa malu. Bahkan sekedar pasang tampang masam pun aku gengsi. 
Gimana sih cara menyikapi perasaan yang campur aduk macam itu?
Lebih baik terbuka, dan jujur kalo kita masih "sakit" dengan konsekuensi kita akan dianggap lemah atau menutupi perasaan sedih dengan berpura-pura bahagia?
Sebagian memilih untuk terbuka. Mereka menangis di depan umum, melamun, menunjukkan bahwa hati mereka sedang terluka (seperti yang kulakukan di awal-awal). Tetapi tidak sedikit orang yang memilih berpura-pura bahagia, tersenyum padahal hatinya terluka (seperti yang kulakukan saat ini). Mana sih yang lebih baik?
Jujur aku tidak menemukan kenyamanan pada keduanya. Menangis membuatku terlihat bodoh, benar-benar bodoh! Dan aku benci terlihat bodoh! Tetapi berpura-pura, walaupun aku terlihat cerdas dan bijak (karena bisa lekas sembuh dari luka hati), aku merasa lebih sakit. Sakit karena aku tidak bisa berbuat apa-apa selain tersenyum -senyum palsu-. 
Jadi, mana yang lebih baik? Mana? Mana? Mana? 

TAMAT

Thursday, July 26, 2012

Apa Itu Gelombang?


Gelombang didefinisikan sebagai gangguan atau usikan atau getaran yang merambat. Selama gelombang tersebut merambat, yang dipindahkan hanya energinya.
Gelombang menurut sifat fisisnya dibedakan menjadi 3 :
1.       Menurut Arah Getarnya
a.       Gelombang transversal : Gelombang yang arah getarnya tegak lurus arah rambat. Contoh : Gelombang tali, gelombang air, semua gelombang electromagnet.

b.      Gelombang longitudinal : Gelombang yang arah getarnya berimpitterhadap arah rambat. Contoh : Gelombang bunyi, slinki.


2.       Menurut Amplitudonya
a.       Gelombang berjalan. Contoh : Gelombang tali
b.      Gelombang diam/ stasioner. Contoh : Getaran senar gitar
3.       Menurut Medium
a.       Gelombang mekanik, yang selama merambat memerlukan medium perantara. Contoh : Gelombang bunyi, gelombang air.
b.      Gelombang electromagnet, yang selama merambat tidak memerlukan medium perantara. Contoh : Gelombang cahaya, gelombang TV, gelombang HP.

Pengertian Getaran


Getaran didefinisikan sebagai gerakan bolak-balik yang selalu melewati titik setimbangnya.
Besaran yang berlaku pada getaran dibedakan menjadi dua.

1. Perioda (T)  
Perioda merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh 1 getaran.





 


1 getaran = BC - CB
1 getaran = AB - BA – AC – CA







2. Frekuensi Getaran (f)

Frekuensi merupakan banyaknya getaran dalam waktu 1 detik.

Hubungan secara matematis antara perioda dan frekuensi :
 Getaran dapat juga dihasilkan oleh gerak melingkar beraturan yang terproyeksi pada salah satu sumbunya.

Sin θ = y / R
Y = R . Sin θ
R = Amplitudo
y = A . Sin ω.t
y = A . Sin 2∏/T . t
y = A . Sin 2∏ft

Kecepatan
V = dy/dt = d(A.Sin ω.t)/dt
V = A.ω.Cos ω.t
V = A.2∏f.Cos 2∏f.t

Percepatan
α = dv/dt = d(A.ω.Cos ω.t)/dt
α = - A.ω2.Sin ω.t
α = - ω2.y

Tanda (–) berarti arah

#Pada sumbu x
Cos θ = x/R
X = R. Cos θ
X = A . Cos ω.t