Morfologi Delima
Buah delima (punica grantum) merupakan tanaman semak atau perdu yang dapat tumbuh dengan tinggi mencapai 5-8 m. Tanaman ini berasal dari Persia dan daerah Himalaya yang terletak di selatan India. Konon, tanaman delima dibawa oleh Pharaoh Tuthmosis ke Mesir pada 1500 SM dari Asia. Sejak itulah, tanaman ini menyebar ke Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika. Sedangkan penyebaran tanaman ini ke Indonesia diperkirakan dibawa oleh para pedagang dari Persia pada tahun 1416. Selain itu, tanaman tersebut sudah sejak lama ditanam di daerah mediterania. Terbukti, bangsa Moor memberi nama salah satu kota kuno di Spanyol, Granada, didasarkan pada nama buah delima.
Batang tanaman delima berbentuk kayu dengan ranting yang bersegi, dan percabangan banyak tetapi lemah. Pada ketiak daunnya, terdapat duri. Ketika masih muda, warnanya cokelat, dan berubah menjadi hijau kotor setelah tua. Daunnya tunggal dengan tangkai yang pendek, dan letaknya berkelompok. Daun delima memiliki bentuk yang lonjong dengan pangkal yang lancip, ujung tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, dan permukaan mengkilap. Panjang daun bisa mencapai 1-9 cm dengan lebar 0,5-2,5 cm.
Delima bisa berbunga sepanjang tahun. Bunganya tunggal dengan tangkai pendek, serta keluar di ujung ranting atau di ketiak daun yang paling atas. Biasanya, terdapat satu sampai lima bunga, dengan warna merah, putih, atau ungu. Warna bunga ini juga menentukan warna buahnya. Bunga yang berwarna merah akan menghasilkan buah yang berwarna merah, bunga yang berwarna putih akan menghasilkan buah yang berwarna putih, sedangkan bunga yang berwarna ungu juga akan menghasilkan buah yang berwarna ungu.