Friday, March 2, 2012

Masyarakat Madani

Masyarakat madani diartikan sebagai Civil Society(Inggris), masyarakat beradab, berbudaya, masyarakat sipil, masyarakat bertamadun. Menurut arti bahasa Arab yakni Peradaban. Sedangkan menurut bahasa latin yakni komunitas politik atau Civil Societas.
Civil Society atau masyarakat madani dapat diartikan sebagai system  kehidupa berbangsa dan bernegara yang demokrasi,mengutamakan kepentinga seluruh rakyat secara terbuka dan partisipasi dan menggunakan pola umum pemerintah sipil yang mengabdi pada rakyatnya atau pemerintah merupakan pelayan rakyat.
Masyarakat madani dapat pula diartikan sebagai sebuat tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri di hadapan penguasa Negara dan memiliki ruang public dalam menggemukakan pendapat,adanya lembaga mendiri yang menyalurkan aspirasi rakyat.
Ciri ciri masyarakat madani
Menurut Alexis de Tocqueville, masyarakat madani memiliki empat ciri utama yaitu:
1.       Kemandirian (otonomy)
2.       Kesukarelaan (voluntary)
3.       Keswadayaan (self supporting)
4.       Keswasembadaan (self generating)
Han Seng Jo berpandangan bahwa  dalam masyarakat madani menekankan adanya ruang public (public sphare) serta mengandung 4 ciri dan prasyarat bagi terbentuknya masyarakat madani, yaitu:
1.       Diakui dalam dilindunginya hak-hak individu dan kemerdekaan berserikat serta mndiri dari Negara.
2.       Adanya ruang public yang memberikan kebebasan bagi siapapun dalam mengartikulasikan isu-isu politik.
3.       Terdapatnya gerakan gerakan kemasyarakatan yang berdasar pada nilai-nilai budaya tertentu.
4.       Terdapat kelompok inti diantara kelompok pertengahan dalam masyarakat yang menggerakkan masyarakat dan melakukan modernisasi sisial ekonomi.
Berikut ini enam karakter yang menjadi cirri khas dari masyarakat madani (civil society) adalah sebagai berikut:
a.       Free Public  Sphere
Adanya ruang public yang bebas sebagai sarana mengemukakan pendapat, sehingga individu mampu melakukan transaksi wacana  dan pratis politik tanpa mengalami distrosi dan kekhawatiran.
b.      Demokratis
Demokratis dalam arti luas yang mencakup system politik, system ekonomi, dan system social, merupakan salah saut syarat mutlak bagi penegakkan civil society.
c.       Toleran
Yaitu kesediaan indivudu-indivudu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap social yang berbeda.
d.      Tegaknya supremasi hukum
e.      Pluralis
Pluralisme menurut Nurcholis Madjid adalah pertalian kebhinekaan dalam ikatan-ikatan peradaban.
f.        Keadilan social
Di dalam masyarakat madani yang kuat terdapat karakteristik :
1.       Menguatnya kesadaran warga  bahwa pada hakekatnya mereka mempunyai hak-hak dasar yang harus dijamin pelaksanaanya sekaligus hak partisipasi.
2.       Adanya jaminan terhadap penegakkan hokum dan kepastian hokum.
3.       Menguatnya peran warga dalam bentuk kemandirian organisasi social maupun politik yang bertujuan mengartikulasikan berbagai kepentingan.
4.       Munculnya lembaga swadaya masyarakat sebagai kelompok penekan penguasa.
5.       Revitalisasi berbagai bentuk organisasi dan institusi local sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat bawah.
6.       Adanya ketertiban social sebagai perwujudan penguatan masyarakat madani.

Wednesday, February 15, 2012

Membedakan Paru – Paru Perokok dan Bukan Perokok


Tujuan
Membedakan gambar paru – paru perokok dan bukan perokok

Alat dan Bahan  
  • Foto rontgen paru – paru perokok yang mengidap penyakit pernapasan seperti batuk – batuk, kanker paru – paru dan paru – paru bukan perokok yang sehat
  • Alat tulis

Langkah kerja 
  1. Carilah hasil foto rontgen paru paru yang mengidap penyakit pernapasan seperti batuk – batuk, kanker paru – paru dan paru – paru bukan perokok yang sehat melalui ineternet.
  2. Perhatikan kedua gambar tersebut!
  3. Berdasarkan pengalaman dan penafsiranmu, deskripsikan perbedaan kedua gambar dan catat data tersebut dalam tabel!

Tabel Pengamatan
Frekuensi Napas dan Denyut Nadi Per-menit
Aspek
Paru – Paru Perokok
Paru – Paru bukan Perokok
Bentuk umum paru - paru
Berlobus – lobus, warnanya biru kehitaman
Berlobus – lobus warnanya merah
Adanya flek pada paru – paru
-
Adanya gambaran seperti kabut (awan)
-
Adanya bintil – bintil pada paru - paru
-

Bahan Diskusi
  1. Adakah perbedaan antara paru – paru yang sehat dengan paru – paru yang sakit?
  2. Zat apakah yang terkandung dalam asap rokok?
  3. Apakah pengaruh zat kandungan rokok tersebut terhadap paru – paru?
  4. Apakah dampak rokok terhadap paru – paru?
  5. Buatlah slogan yang menggambarkan betapa bahayanya merokok terhadap kesehatan!

Jawaban 
  1. Paru – paru sehat : warnanya merah, tidak ada flek, tidak ada kabut, tidak ada bintik bintik; Paru – paru perokok : warnanya biru kehitaman, adanya flek, adanya gambaran kabut, adanya bintik – bintik
  2. Komponen gas : CO, CO2, HCN, NH3, oksida, N2;Komponen partikel : tar, nikotin, fenol, benzopiren, dan cadmium. 
  3. Terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveolus
  4. Menimbulkan POPM (Penyakit Obstruksi Paru Menahun) antara lain emfisemu (pembengkakan) paru – paru, bronkitis, asma, kanker.
  5. Matikanlah Rokok Sebelum Anda dimatikan!!!

Kesimpulan
Terdapat perbedaan antara paru – paru perokok dan paru – paru bukan perokok.

Kandungan Karbondioksida Hasil Pernapasan

Tujuan
Mengamati adanya CO2 sebagai hasil pernapasan.

Alat dan Bahan
  • 3  gelas bekas air mineral
  • Air kapur
  • Air suling
  • Spidol
  • Sedotan
  • Alat pengukur waktu (stopwatch)
  • Indikator PP

Langkah Kerja
Cara membuat air kapur :
  • Larutan satu sendok teh kapur tohor Ca(OH)2 ke dalam 1 liter air suling, aduk, biarkan larutan ini semalam. Kemudian pindahkan larutan yang bening ke tempat lain (jangan sampai endapannya ikut). Tutup dengan baik, air kapur siap digunakan.
  • Alat dan bahan disusun seperti pada gambar.








 










  • Tiupkan udara pernapasan melalui sedotan ke dalam gelas 2.
  • Ukur berapa waktu yang diperlukan untuk menjadikan air kapur itu keruh.
  • Lakukan langkah yang sama pada gelas 1 dan gelas 3.
  • Amati apa yang terjadi pada gelas 2 dan gelas 3, kemudian bandingkan dengan gelas 2.
Data Hasil Pengamatan

Perlakuan
Sebelum
Sesudah
Gelas 1
300 cc air suling
Bening
Bening
Gelas 2
300 cc air kapur
Bening
Putih keruh + Endapan
Gelas 3
300 cc air kapur + PP
Merah muda
Putih keruh + Endapan

Pertanyaan
  1. Bagaimana reaksi kimia yang terjadi pada percobaan gelas 2 sehingga air menjadi keruh?
  2. Pada gelas 3 air kapur ditambahkan dengan indiikator PP (Phenol Ptalein). Apa fungsi indicator PP pada percobaan ini?
  3. Bagaimana kesimpulan yang dapat dirumuskan pada percobaan ini?

Jawaban
  1. Ca(OH)2 + CO2    -->        CaCO3 +H2O
  2. Indikator PP digunakan untuk menunjukkan apakah suatu larutan bersifat basa atau tidak. Dalam percobaan ini, sebelum air kapur (bersifat basa) dalam gelas 3 ditiup, warnanya merah muda karena PP akan berwarna merah jika berada dalam larutan basa. Setelah ditiup selama 7 menit, kandungan CO2  dapat merubah warna menjadi putih keruh, hal ini berarti larutan tersebut sudah tidak bersifat basa lagi.
  3. Selama kita bernapas, udara yang kita hembuskan mengandung gas karbondioksida (CO2).

Respirasi Pada Serangga

Tujuan : 
Menjelaskan pengaruh perbedaan berat serangga terhadap laju respirasi.
Alat dan Bahan :
  1. Respirometer
  2. Belalang atau Jangkerik
  3. Kristal KOH (NaOH)
  4. Larutan Eosin
  5. Plastisin
  6. Kapas
  7. Pipet tetes
  8. Pengukur waktu (stopwatch)
Langkah Kerja :
  • Pengujian respirasi serangga dilakukan dengan mengukur oksigen yang diperlukan dalam pernapasannya. Alat dan bahan diatur dalam susunan sebagai berikut.
  • Susunan alat dan bahan diletakkan pada tempatnya dalam keadaan datar, agar tidak bocor tutup sambungan antara pipa dengan bejana menggunakan plastisin.
  • Sebelum larutan eosin dimasukkan ke dalam ujung pipa berskala ditutup dengan jari telunjuk selama 1-2 menit.
  • Setelah larutan eosin dimasukkan ke dalam ujung pipa berskala, mulailah dengan pengukuran waktu.
  • Amati gerakan eosin dalam waktu tertentu.
  • Catatlah hasil pengamatan tersebut.
Tabel Hasil Pengamatan :
Hasil Pengukuran dengan Respirometer

3 Menit Pertama
3 Menit Kedua
3 Menit Ketiga
Jangkrik 1 (1,3 gram)
0,69
0,0
0,06
Jangkrik 2 (1,2 gram)
0,15
0,34
0,44

Analisis Data :
1. Jumlah perubahan skala pada jangkrik berukuran besar (1,3 gram) = 0,75
    Rata-rata = 0,25
    Volume rata-rata O2 per menit = 0,25/3 mL/menit = 0,08 mL/menit
    Laju konsumsi O2 per menit = mL/gram/menit = 0,08/1,3/3 = 0,02

2. Jumlah perubahan skala pada jangkrik berukuran kecil (1,2 gram) = 0,93
    Rata-rata = 0,31
    Volume rata-rata O2 per menit = 0,31/3 mL/menit = 0,103 mL/menit
    Laju konsumsi O2 per menit = mL/gram/menit = 0,103/1,2/3 = 0,028 mL/gram

Kesimpulan :
Setelah melakukan percobaan dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan berat serangga berpengaruh terhadap laju respirasi. Semakin kecil berat jangkrik, laju respirasi semakin besar.