Wednesday, December 13, 2017

Pengalaman Ikut SIMAK Pascasarjana UI

Setelah lulus dari perguruan tinggi, rata-rata orang pasti berpikir apakah dia akan melanjutkan kuliah lagi atau bekerja terlebih dulu. Bahkan beberapa juga nambahin nikah di daftar pilihannya. Berhubung aku masih LDR-an sama jodoh tak kasat mata, jadi nikah dicoret dulu lah ya gamungkin juga nikah sama kucing tetangga. Aku sendiri cukup galau menentukan pilihan mana yang paling tepat buatku. Padahal juga udah dari setahun yang lalu semedi mencari inspirasi, muhasabah diri, mencari jawaban terbaik untuk saat ini.
Memang dari dulu jawaban yang aku dapatkan adalah lanjut kuliah lagi. Tapi untuk sampai pada titik ini, banyak persimpangan yang harus aku pilih untuk aku lalui. Ya gitu deh, sama kaya waktu ngerjain skripsi, nangis sudah bukan hal yang aneh lagi.
Dari awal, aku cuma pengen lanjut kuliah di magister kimia UGM. Bener banget! Selain kampusnya yang lebih bagus dari kampusku waktu kuliah sarjana, tempatnya ga jauh-jauh banget dari rumah, dan kotanya juga hmmm menurutku nyaman untuk ditinggali, dijadikan rumah kedua untuk sementara waktu. Sayangnya aku baru tau kalo UGM cuma buka pendaftaran setahun sekali. It means aku harus nunggu setahun lagi biar bisa kuliah di kampus ini. Dan belum tentu juga diterima. Singkatnya, magister kimia ITB ternyata juga ga buka pendaftaran di semester ini. Dari sekian banyak kampus, hanya UI dan ITS lah yang masuk kriteriaku. Nanti aku bakal jelasin keduanya, tapi sekarang aku mau jelasin yang UI dulu ya!

Sumber: simak.ui.ac.id

Monday, November 20, 2017

Novel Jingga untuk Matahari (by Esti Kinasih)



Judul           : Jingga untuk Matahari
Penulis       : Esti Kinasih
Penerbit      : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit          : Cetakan pertama, Januari 2017
Tebal           : 448 hlm, 20 cm
ISBN          : 978-602-03-3723-4

Ari dan Tari menjalani hari-hari penuh pelangi. Tari bahagia karena ternyata Ari cowok lembut dan penuh perhatian. Sedangkan Ari gembira luar biasa ketika mendengar Ata dan Mama akhirnya kembali ke Jakarta.
Namun, tanpa Ari ketahui, selama ini Ata menyimpan kepedihan yang membuatnya bertekad melampiaskannya kepada Ari dan Papa. Saat itulah Ari menyadari ada “kisah” yang dia tidak tahu di antara papa dan mamanya.
Sementara itu, Tari mulai bingung menata hati. Karena pada saat rasa sayangnya untuk Ari semakin tumbuh, Angga muncul lagi dan “nembak” langsung. Sebenarnya, apa yang menjadi alasan Angga begitu dendam pada Ari dan bertekad merebut seseorang yang paling berharga darinya?
“Kalo lo ngincer cewek yang udah punya cowok, rebut dia di depan cowoknya. Jangan di belakang,” kalimat Ata itu terus terngiang di benak Angga.

***